Hari ini keadaan kantin ramai dipenuhi aktivitas SMA Dirgantara seperti biasa Ali dan Prily serta antek-antek Ali yang lain duduk di kantin pojok.
Ali duduk diantara teman-temanya Prily bersandar di bahu Ali
"Satu siomay" Prily tersenyum lembut menyebutkan pesanannya kearah Varel beberapa menit kemudian siomay pesanan mereka sampai Ali mengaduk makanan favorit yang dipesankan pacarnya itu.
"A!" Ali mengangkat sendok yang di pegangnya suapan pertama untuk Prily bagi teman mereka itu sudah biasa, Prily pasti dapat suapan pertama Ali itu sweet padahal menurut Prily Ali bilang kalo makanannya takut ada racun nya makanya nyuruh Prily yang makan suapan pertama gmna gila kan pacar gue.
Prily memakan siomay yang disuguhkan Ali.
"Ammm" Prily tersenyum menikmati siomay itu dengan lahap gadis itu menyandarkan kepalanya kebahu Ali, cowok itu balas tersenyum memang hanya prily yang bisa membuat wajah Ali menjadi lembut atau marah bagi teman-temannya Ali sangat mencintai Prily ia melanjutkan omonganya yang terpotong dengan teman-temanya, tangannya mengusap lembut rambut Prily tapi dia tidak sama sekali kehilangan fokus obrolan.
"Jadi kita ngadain acara Anniv Panser dimana?" Rasya menimpal, mereka adalah anak Panser satu Club motor besar, Varel mengangguk "Iya dimana Li?" Ali menyuapi Prily, gadis itu sedikit tersentak tapi tetap memakan suapan Ali dan tersenyum malu-malu, Rasya menatap sebal kearah Prily menurutnya cewek itu cuman memanfaatkan Ali agar mendapatian peelindunhan dan kekayaan serta dikelilingi cowok ganteng satu sekolah.
"Untuk kali ini gue gamau lo bawa cewek" Telak kata-kata Rasya membuat Prily tersentak, emang gue mau ikut apa? dasar bule kampung sok soan pake rambut pirang, Varel menaikan alisnya merasa permintaan Rasya tidak masuk akal acara mereka itu acara Club dan menurut mereka tanpa wanita you Know acara itu pasti sepi.
"Gak setuju gue" timpal Al cowok itu mengangkat kepalanya yang sibuk dengan game di handphonenya, Varel menyeringai setuju dengan temannya yang satu itu.
"Pokoknya ga ada cewek" Varel menatap Rasya merasa heran biasanya juga fine aja kok,Al menaikan bahunya merasa terganggu dengan ucapan si bontot.
"Ayolah ga ada cewek ga seru bro" Rayu Varel karena Ali masih belum memutuskan, sekalinya Ali memutuskan mereka semua akan menuruti jadi sebelum Ali memutuskan, mereka dengan cepat mencari kesempatan merayunya.
"Kamu ikut" Ali memalingkan wajahnya kearah Prily dari perdebatan ketiga sahabatnya, Prily mengangguk entah kenapa dia mengangguk dia merasa perlu ikut saja mungkin meskipun dia pernah mengikuti acara ini dan acaranya sama sekali tidak seru.
Varel tersenyum kearah Prily menandakan terimakasih mungkin dengan Prily ikut dia bisa membawa cewek incaranya.
"Yasudah boleh bawa cewek" keputusan Ali akhirnya tercetus, Rasya berdiri dari tempat duduknya dan mengebrak
"Mau sampai kapan si lo ngalah sama dia?" Rasya menunjuk Prily matanya menyulutkan kemarahan, Prily yang merasa menjadi perdebatan tangannya mendingin wajah cantiknya pucat.
Al menatap tajam kearah Rasya, begitupun dengan Ali merasa sahabatnya itu keterlaluan dia tau Rasya tidak menyukai Prily tapi sekaranglah puncaknya.
"Heh cewek gatau diri" Ali menarik nafasnya dengan perlakuan sahabatnya.
"Anak pelacur" semua penjuru kantin mengarahkan matanya kearah Rasya yang mengungkapkan kata-kata itu kearah Prily.
"Si Ali mau lindungin Lo karena sebenarnya bokap Lo" Al menutup mulut Rasya dan menyeretnya keluar kantin, Prily mematung apa katanya? Ali tau bahwa dia anak. Artis? Varel merasa Rasya sudah kelewatan sedangkan Ali hanya mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKIE & MINIE (On Hold)
FanfictionMikie & Minie Ali itu kasar, Ali itu posesif, Ali itu pemarah, tapi kadang dia lembut,penyanyang, bisa bikin Prily nyaman. Saya akan perbaiki alurnya :)