11

11.8K 1K 21
                                    

Ali melihat Prily yang mematung menatap bintang yang menerangi malam, dirinya baru saja pulang bermain bersama ketiga sahabatnya matannya melihat gadis itu selalu berada di sampingnya terasa hangat, tapi matanya tertuju pada Jovan.

Kakaknya itu terbaring lemah bahkan saat berbaring pun memakai kacamata dia merasa muak melihat cerminan dirinya yang lemah, cerminan yang rapuh hanya bisa tertidur dan duduk di kursi roda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakaknya itu terbaring lemah bahkan saat berbaring pun memakai kacamata dia merasa muak melihat cerminan dirinya yang lemah, cerminan yang rapuh hanya bisa tertidur dan duduk di kursi roda.

Matanya menyipit melihat Prily yang memalingkan wajahnya kearah pintu Jovan, gadis itu berjalan dengan tenang keluar dari kamar Ali dan memasuki kamar Jovan rasa sesak menjalar melihat Prily masuk dan tersenyum pada Jovan senyuman yang tulus yang tak pernah dia dapatkan.

Gadis itu duduk disamping Jovan, Ali memberinya kebebasan agar tidak bosan tadi siang dengan maksud agar dia tidak jenuh tapi melihat gadis itu berani menemui kakaknya rasa marah kembali datang, penggoda akan selalu menjadi penggoda sampai kapanpun.

"Ali"

Ibu tirinya tersenyum melihat anak remaja yang rapuh menatap kosong pada dua remaja yang tersenyum.

"Selalu kalah?" ucap ibu tirinya.

Ali memalingkan wajahnya menatap tajam kearahnya,

"Dia rapuh tapi gadis itu menyukainya"

Ali mengepalkan tangannya membenci suara iblis didepannya.

"Bunda akan menjodohkanmu dengan gadis yang sederajat" Ibu tirinya itu berjalan mendekat merangkul bahu Ali dengan gerakan menggoda.

"Jadikan dia pelacur, siksa dia, jangan pernah mengasihaninya" tangan ibu tiri Ali meraba tubuh Ali, Ali dengan fostur tubuh yang menjadi impian para wanita tak bisa lepas dari ibu tirinya.

Sudah sejak lama dia menginginkan anak dari Ferdo anak ini anak yang pintar, kuat, dia yakin bisa mengimbangi sisi liar dirinya.


"Kamu itu tampan dan penuh pesona, tak ada yang bisa menolak kamu, ikut bunda ya sayang" Dia menarik Ali kedalam kamar kosong di sebelah kamar anak itu.

***


Prily bosan kesal dan bingung setelah Ali tertidur dan mendapat telfon dari sahabat-sahabatnya dia pergi tanpa menegurnya tapi itu dirinya masih beruntung kali ini Ali tidak menyiksanya.

Angin malam membuat Prily tergelitik melihat malam yang sunyi hanya bintang-bintang yang menemaninya.

Gadis itu tersenyum memalingkan wajahnya ke arah kamar Jovan yang terbuka, sebetulnya dia masih penasaran pada Jovan tadi siang dia hanya bisa berkenalan belum tau siapa nama cowok yang mirip dengan Ali itu.

MIKIE & MINIE (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang