CHAPTER 1

1.6K 72 2
                                    


Vote 💙 Komen


Bruk!

Seseorang baru saja membuka pintu kamar dengan sangat kasar. Dia, Do Kyung Soo. Pria yang selalu melakukan keributan di pagi buta seperti hari-hari sebelumnya. Meski ia tau itu tak baik, tapi entah mengapa ia akan selalu melakukannya disaat hendah membangunkan adiknya.

Seorang pria yang berdiri di depan jendela sembari menatap langit yang masih gelap di luar sana merasa terusik dan menatap Kyung Soo sembari memegangi dadanya.

"Kau terkejut?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Kyung Soo sembari memasang tatapan dingin.

"Mungkin iya jika aku punya jantung yang masih berdetak." Jawab pria itu santai.

"Lucu sekali." Ucap Kyung Soo masih dengan wajah tanpa ekspresi.

Kyung Soo pun mengalihkan pandangannya pada objek utama yang seharusnya terusik dengan kegaduhan yang ia lakukan. Ia menatap gundukan selimut yang membalut tubuh seseorang di baliknya dan beralih meraih bantal guling yang tergeletak dengan mengenaskannya di lantai.

Tanpa perasaan Kyung Soo langsung menghujani tubuh itu dengan beberapa kali pukulan. Sebenarnya tak sepenuhnya bertenaga, namun bagi objek pemukulan Kyung Soo tindakan itu sangat mengejutkannya.

"Yak! Bangun." Ucap Kyung Soo sedikit meninggikan nada bicaranya.

Dengan wajah bantal, gadis itu segera mendudukkan dirinya dan memasang tatapan kesal pada Kyung Soo. Matanya masih setengah memicing namun ia berusaha keras membukanya.

"Yak! Bisakah kau berhenti melakukan itu?!" Teriak gadis itu.

"Jika kau tak bangun sekarang, kita bisa terlambat." Ucap Kyung Soo segera berjalan pergi meninggalkan gadis itu dan menutup pintu kamarnya dengan lebih manusiawi.

Sebelum pintu kamarnya di tutup, gadis itu kembali menjatuhkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya. Ia mengatur nafasnya agar mengurangi rasa pusing karena bangun secara tiba-tiba.

"Jihyo-ya kau baik-baik saja?" Ucap pria yang sejak tadi hanya memperhatikan apa yang dialami Jihyo.

Jihyo mengalihkan pandangannya pada pria itu dan tersenyum. Ia kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Aku baik-baik saja paman. Masih ngantuk memang, tapi aku harus ke sekolah. Paman tau sendiri ini tahun terakhir aku di sekolah menengah atas." Ucap Jihyo. Ia pun beranjak menuju lemari dan mengambil pakaiannya.

"Ji-ya, bisa kau panggil namaku, Jun Ki atau panggil Jun Ki oppa saja? Kau sudah hampir seumuran denganku sekarang. Aku merasa sangat tua karenamu." Ucap Jun Ki sembari mendaratkan bokongnya di tempat tidur Jihyo

Jihyo menghentikan aktifitasnya dan mengeluarkan kepalanya dari balik pintu lemari untuk melihat Jun Ki. Ia meneliti setiap inci di wajah Jun Ki. Sedangkan Jun Ki memasang ekspresi sebaik mungkin dengan wajah tampan kebanggaannya agar Jihyo bisa menelitinya dengan baik.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
In My Eyes [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang