Scene 9 ~Me and Brandon at Now~

8.9K 508 7
                                    

Kau yang terkasih, kau yang tercinta
Seluruh jiwa raga dan cintaku hanyalah untukmu seorang

Aku tak henti-hentinya memperhatikan setiap orang yang keluar dari pintu kedatangan di bandara. Aku sedang menunggu Brandon. Beberapa hari lalu, ia mengabarkan padaku bahwa ia akan berlibur selama beberapa hari, dan sesuai dengan ucapannya sewaktu aku masih di bali, aku harus menyediakan waktu untuk menemaninya, selama ia berada di Jakarta.

Sosok yang ku tunggu-tunggu pada akhirnya muncul di balik pintu. Satu bulan lebih kami tak bertemu, ia tetap tampan seperti ketika aku pertama kali berjumpa dengannya. Senyum diwajahnya masih dapat membuatku bertekuk lutut dihadapannya.

"Apa kabar?" tanya Brandon padaku sambil melepas sun glass hitam yang ia kenakan.

Aku mengangguk malu, ia memelukku, pelampiasan rasa rindunya atasku selama ini. Lalu kami pun melanjutkan perjalanan menuju sebuah hotel di kawasan utara Jakarta yang sebelumnya sudah di pesan oleh Brandon terlebih dahulu, sebelum ia menginjakkan kaki nya di ibukota.

"Kamu tak banyak berubah." Sergahnya.

"Hanya satu bulan lebih, sudah pasti belum begitu banyak perubahan."

Brandon mengaitkan tangannya ke tanganku. Aku hanya dapat memandangi pemandangan diluar jendela taksi yang kami tumpangi, malu.

"Apa aku tidak tampan lagi? makanya kamu menatap keluar jendela?"

"Tempat umum." ucapku dengan nada berbisik, Brandon hanya tertawa.

***

Sebelumnya, aku sudah meminta ijin terlebih dahulu pada mamaku untuk menemani Brandon selama beberapa hari di hotel. Dan mamaku pun menyetujuinya. Setelah kami berdua beristirahat siang sesampainya kami di hotel, malam harinya kami melewatkan makan malam didalam restoran yang terdapat didalam hotel.

Kebetulan malam itu sedang ada live music yang sedang menghibur para tamu-tamu hotel, dengan seorang penyanyi pria sebagai pelantun lagu-lague Setelah memesan makanan untuk kami bersantap malam, Brandon kembali mengunjukkan suaranya diatas panggung, membawakan sebuah lagu yang sangat familiar bagiku, suara yang merdu membawakan setiap bait lagu, menggetarkan setiap rongga dijiwaku.

Nothing's impossible, Nothing's unreachable
When I am weary You make me stronger
This love is beautiful So unforgettable
I feel no winter cold When we're together
When we're together

Will you stand by me Hold on and never let me go
Will you stand by me With you I know I belong
When the story gets told

When day turns into night I look into your eyes
I see my future now All the world and its wonder

This love wont fade away And through the hardest days
I'll never question us You are the reason
My only reason

Will you stand by me Hold on and never let me go
Will you stand by me With you I know I belong
When the story gets told

I am blessed To find what I need
In a world loosing hope You're my only believe
You make things right Everytime after time

Will you stand by me Hold on and never let me go
Will you stand by me With you I know I belong
When the story gets told

Stand by me
No more darling I want you by my side
I want you hear with me

( Shayne Ward – Stand By Me )

Tepuk tangan gemuruh didapat oleh Brandon, ketika ia menyelasaikan bait demi bait lagu tersebut, para tamu didalam restoran termasuk pelayan-pelayannya, seolah terhipnotis oleh alunan musik dan suara Brandon, aku tersenyum lebar ketika Brandon turun dari atas panggung dan berjalan ke arahku.

"Apa performance ku cukup bagus untuk melantunkan lagu ini?" tanya Brandon.

Aku tersenyum tanpa menjawab, kedua ibu jariku ku angkat dan ku arahkan padanya.

The DancersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang