"Kita harus membuat band, Cal!" kalimat itu diakhiri dengan gebrakan meja yang ke sekian kalinya oleh Luke Hemmings.
Calum diam untuk beberapa detik, memikirkan kata 'kita' yang barusan diucapkan oleh Luke.
"Jangan gila, Hemmings." jawab Calum datar. Ia hendak memasang earphonenya kembali, tetapi Luke mencegahnya, "Cal, aku serius"
"Aku juga serius, Luke. Gila saja jika aku ikut band. Aku akan fokus ke main bola saja" Calum masih menjawab dengan dingin, tetapi Luke sudah terbiasa dengan itu. Suasana di antara mereka menjadi mendadak serius.
"Ayolah Cal. Nge-band tidak seburuk itu kok. Ayolaaah.. kau kan temankuuu" rengek Luke dengan muka memelasnya. Calum menimbang nimbang keputusan di kepalanya. Ia berpikir tentang untung dan ruginya membuat band. Dan menurutnya itu untuk kesenangan saja dan tak merugikan siapapun atau apapun. Selama itu tidak menggangu ekskul sepak bolanya.
"Baiklah Luke. Aku akan mencoba. Tetapi kau harus ingat, aku tidak begitu ahli bermain gitar" jawab Calum dengan masih berharap Luke akan membatalkan rencananya
"Great. You don't have to play guitar, tho. You'll play bass okay!" ucap Luke disertai cengiran lebar, "Thanks, mate! I'll see you at the canteen!" lanjutnya sebelum berlalu dari kelas Calum.
***
Di kantin, Luke duduk bersama Calum, as usual. Luke masih menikmati makanannya karena ia makan dua porsi, sedangkan Calum hanya diam memainkan handphonenya menunggu Luke.
Tiba-tiba seorang laki-laki dengan poni yang panjang dan dikedepankan menghampiri mereka berdua. Ia duduk di depan Calum. Luke yang melihat laki laki itu langsung ber-hi five ria dengannya.
"Wassup mate!" seru Luke, as usual.
Laki-laki itu hanya tersenyum pada Calum. Dalam batin Calum, ia bertanya tanya siapakah laki-laki dengan rambut nyentrik -sok- punk itu.
"Oh, Cal. Ini Michael" ucap Luke. Lalu Michael mengulurkan tangan pada Calum yang langsung di sambut dengan jabatan tangan dari Calum
"Sup, mate? Im Michael" Michael memperkenalkan diri
"Calum" Jawab Calum singkat. Setelah itu, Michael duduk di depan Calum dan Luke. Lalu dengan santainya merampas (?) dan menyeruput orange juice Luke.
"Shit head" umpat Luke dengan bisikan
"How's the band?" tanya Michael pada Luke dan Calum. Mereka saling diam untuk beberapa detik.
Lalu Luke yang sudah menghabiskan makan siangnya menjawab, "Dude, we're just started"
"Jadi ayo ke tahap berikutnya" jawab Michael bersemangat.
"I don't even know you" bisik Calum
"Aduh kau ini bagaimana?! Aku kan baru memberitahumu! Aku Michael. Senang berkenalan denganmu, Calum!" jawab Michael sarkastik
"Bukan itu, maksudku, dimana kau tinggal atau yang lainnya. Aku bahkan tidak tau kau kelas berapa" bela Calum
"Nah iya aku bahkan juga tidak tau kau tinggal dimana, Mike" Luke menambahkan
"Wah si asia ini benar juga" Michael menggaruk tengkuknya.
Belum ada sepersekian detik, Calum sudah memekik histeris, "AKU BUKAN ORANG ASIA!!" Ia tidak suka orang memanggilnya 'asia' karena ia bukan orang asia tetapi terlihat seperti orang asia (?)
"Whoa, easy boy." Michael sedikit menggeser kursinya
"Berhentilah berkata seperti itu, Mike hahaha. Oh lihatlah wajahnya sangat lucu hahahaha" Luke tertawa terbahak seraya menunjuk nunjuk wajah Calum. Disambut dengan tawa Michael yang lebih maha dahsyat kencangnya.
Calum memasang wajah datarnya, "Oke jadi kita sekarang akan membicarakan tentang aku dan melupakan band nya?"
Kedua makhluk didepannya masih tertawa terbahak, tak menghiraukan ucapan Calum. Calum mulai kesal pada mereka berdua.
"Eh eh Cal jangan pergi! Kita kan bercanda" Suara Luke menahan Calum yang sudah berdiri hendak melangkah pergi.
"Ayolah Luke aku masuk dalam band bukan untuk main main seperi ini"
"Kau tidak suka jadi bahan ejekan ya?" Michael menyahut, masih berusaha untuk berhenti tertawa
"Memang siapa yang suka?" Calum kembali duduk ke kursinya semula
"Ya barangka-" ucapan Michael terpotong oleh teriakan Luke. Seorang gadis dengan tanpa dosanya menumpahkan jus Strawberry nya ke seragam Luke. Membuat seragam Luke bagian bahu kanan hingga bagian dadanya basah kuyup dan meninggalkan noda berwarna pink besar.
"The fuck are you doing?!" Luke beridiri dan berteriak. Tangannya menyapu nyapu sekitar tumpahan jus tadi, berusaha membersihkannya. Semua mata di kantin tertuju pada Luke dan gadis tadi, dan suasana menjadi hening untuk sesaat.
Gadis tadi hanya diam menunduk, "Maaf." bisiknya sangat pelan, nyaris tak terdengar. Tanpa sadar, Calum memperhatikan gadis itu. Ia memperhatikan penampilan gadis itu yang cukup cupu dan pandangannya berhenti pada pipi chubby gadis itu yang diapit oleh kacamata besarnya dan sedikit merona. Manis, pikir Calum.
Merasa tak dihiraukan oleh ketiga laki-laki itu, gadis tadipun melangkah pergi. Pandangan Calum masih mengikuti gadis itu, sampai ia berbelok keluar kantin dan Michael berteriak, "Wuh! Darimana datangnya makhluk mengerikan itu?!"
"Entah. Mungkin utusan guru biologi. Penampilannya seperti anak pemakan buku, duh" ucap Luke masih berusaha membersihkan bajunya.
"Oke jadi-" ucapan Calum dipotong oleh bel masuk yang memekakkan telinga. Dan mau tak mau mereka harus mengikuti pelajaran lagi.
"Kita akan bahas ini nanti" ucap Luke beranjak, diikuti Michael dan Calum yang juga harus kembali ke kelas mereka.
***
Hay :v
Maap pendek, typo bertebaran, absurd ga nyambung, kek vangke, duh maap deh pokoknya :''v
Vomments yah :3 lu keren deh -v-
-Sal
![](https://img.wattpad.com/cover/51359005-288-k368718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandzone - 5SOS
FanfictionBandzone. xx Dimana ada salah satu personil band mencintai teman band nya sendiri. Lebih dari cinta seorang teman. P.s : Inspired by SUCKSEED (go check out the movie)