Banyak mata siswa menatap Calum aneh pagi ini. Semua siswa yang ditemuinya sejak menginjakkan kakinya di sekolah pagi tadi melayangkan tatapan aneh padanya. Calum berusaha tak menghiraukan mereka. Tetapi tetap, ia masih merasa terganggu.
Bahkan anak-anak di kelasnya juga menatapnya aneh. Calum mengartikan tatapan-tatapan itu seperti : "The fuck dude kau memalukan musik sekolah kita!" Ada juga yang seperti "Kau yang kalah kemarin kan?" Dan masih banyak lagi.
Dan sayang sekali kelas pertamanya adalah kelas biologi. Yang mengharuskan dirinya mencari pasangan lab. Dan teman temannya tidak ada yang mencarinya seperti biasa, karena mereka menganggap Calum sudah tidak keren lagi (?) Ditambah lagi Calum adalah tipe penyendiri.
Kelas mendadak ribut dan para siswa mulai menghambur mencari pasangan lab yang cocok.
"Hey, aku dengan dirimu ya" ucap Calum pada Nathan
Nathan menjawab sambil terus berjalan seperti tidak menanggapi serius ucapan Calum, "Sorry, dude. Aku dengan John."
Bahkan Nathan yang lumayan dekat dengannya tidak mengajaknya bergabung dalam projek biologi kali ini. Sialan.
Hanya ada satu siswa tersisa. Ya. Dia. Gadis itu. Gadis yang tidak pernah mendapatkan teman. Duduk sendirian membaca buku di bangkunya tanpa pasangan lab. Kaki Calum melangkah secara otomatis menuju bangku gadis itu. Berjuta pertanyaan tentang gadis itu menghujani pikiran Calum. Seperti kenapa dia kemarin ada di kompetisi band, lalu hilang entah kemana. Padahal, seorang nerd tidak biasanya ada di kompetisi band. Kuulangi, BAND. BAND.
"Hai" Sapa Calum seraya tersenyum, menyembunyikan perasan kesalnya pada teman temannya. Gadis itu mendongak, menatap Calum sebentar, lalu balas tersenyum, sangat manis. "Hai" sapanya balik
"Uh, kau sudah dapat teman dalam project ini?" tanya Calum to the point. Gadis itu menggeleng
Melihat jawabannya, Calum segera mendudukkan dirinya dengan kasar di sebelah gadis tadi. Masih sedikit merasa kesal pada Nathan yang tiba-tiba saja tidak membantunya. Ia menghela nafas panjang, "Fyuh, okay," Calum memberi jeda, "Jadi, kau Khrystee?"
Gadis tadi tertawa, "Haha, bukan. Aku Chrissy."
Oh. Chrissy. Setidaknya sekarang Calum tau namanya dengan benar. Okay. Chrissy. Calum akan mencatat itu di otaknya.
"Oh, maaf. Itu yang aku dengar dari mereka. Aku mungkin salah dengar. Maaf, Chrissy" Calum menggaruk tengkuknya, sedikit malu pada Chrissy
Chrissy berhenti tertawa, "Uh, ya. Tidak apa-apa kok. Mereka tidak mengenalku dengan baik. Sayang sekali"
"Tidak seperti itu juga, kok"
"Maksudmu?"
"Yah, kau tau. Mungkin kau terlalu menutup diri atau kurang bergaul atau apalah itu"
"Mereka saja terlalu berlebihan. Aku sih, merasa biasa saja. Mungkin mereka pikir aku mengerikan atau kurang pergaulan atau anak mama atau kutu buku menyebalkan atau lainnya."
Hening untuk beberapa saat. Lalu Chrissy melanjutkan,
"Aku selalu siap berteman dengan siapa saja. Mereka saja tidak mau berteman denganku. Selalu menilai dari penampilan, duh"
Calum belum menjawab, masih berkutat dengan pikirannya. 'Wah, kupikir dia gadis pendiam. Ternyata dia cukup banyak bicara juga.'
"Oh iya kukira kau bakal marah padaku sekarang, seperti temanmu kemarin."
"Luke?"
"Oh namanya Luke? Yang kemarin berteriak di kantin itu. Mempermalukan dirinya sendiri. Haha" Chrissy tertawa mengejek, "Oh iya, rambutnya keren, by the way" Chrissy melanjutkan
"Oh iya. Namamu siapa?" tanya Chrissy sadar bahwa Calum belum memperkenalkan diri
"Uh. Aku Calum"
"Oh well. Nice to meet you, Calum" ucap Chrissy lalu kembali fokus ke bukunya, mencari materi untuk project mereka.
***
Bersyukurlah saat gurumu keluar kelas tanpa memberikan sebuah pekerjaan rumah. Karena itu merupakan berkat yang sangat berharga. Tapi tidak untuk Mr. Gaskarth (AN : mamvos ada Alex :'3), guru Biologi Calum. Yang memberikan tugas tambahan menjelang berakhirnya jam pelajaran. Membuat tugas itu tak terselesaikan dan menumpuk bersama pr-pr Calum yang selalu menganggur.
Calum menatap sekali lagi sobekan kertas di genggamannya. Mencocokkannya dengan nomor plat yang menempel di dinding depan rumah di depannya. Hollow oaks, 67A. Costanza. Sekali lagi Calum membaca alamat itu. Dan mencocokkannya dengan plat. Benar. Alamatnya benar.
Calum pun mengetuk pintu rumah itu. Pintu baru dibuka saat ketukan ke 3 Calum. Seorang wanita paruh baya berdiri disana, membukakan pintu. Dandanannya sangat rapi. SANGAT rapi dengan dress dan tatanan rambut yang sedikit jadul.
"Oh, hai, Miss" sapa Calum sopan
"Iya. Kau temannya Christina?" tanya wanita tadi
"Uh, Chrissy- uh yea, i mean Christina ya, aku temannya. Apa dia ada?" Pikiran Calum sangat ramai untuk saat ini. Bertanya tanya siapa wanita ini dan ia baru saja mengetahui fakta kalau nama asli Chrissy adalah Christina.
"Ya, dia ada. Kamarnya di lantai dua, pintu ke tiga." Wanita tadi membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan Calum masuk. Sedikit membuat Calum heran karena wanita itu bisa dengan cepat mempercayainya. Bagaimana kalau dia pembunuh? Bisa saja iya kan? Tapi tidak. Tidak mungkin pembunuh datang ke rumah orang dengan seragam sekolah dan tas ransel besar.
Di depan pintu yang dimaksud tadi, samar-samar Calum mendengar sesuatu. Instrumen sebuah lagu yang sangat familiar. Worry Rock. Lagu yang dibawakan oleh Green Day itu dapat dengan jelas didengar oleh Calum sedang bergema didalam sana. Apa ini kamarnya?
Calum sadar akan satu hal.
Sekarang dia tau kenapa Chrissy ada di kompetisi band itu.
***
Halo! :'v makasiii udah bacaa :3
Maap yah late update, pendek lagi :'v mood gue akhir akhir ini sering banget naek turun, duh. Ni gegara gue brokenhearted di php in nih! :V varah bangat nying :'''(
Ini kek antara :
"Kok lu gitu sih?! Sakit woy! Sakit!!"
Sama
"Bodo amat! Gue gapeduli! Mati aja lo sonoh!!"
Bikin mood gue dugem naek turun kan jadinya :''v #CurcolEperiwhere #CurcolBertebaran #GavavaBiarSwag :v
Maap deh maap pokoknya kalo ni ff makin sesat alurnya :''v Vomments yah! ._. Plis banget Vommnets, walo gue tau ini part ga banget :'3 jan jadi sider yah. Plis. Gue bakal update secepatnya insyaallah :'3
Lavlav. Xx
-Sal
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandzone - 5SOS
FanfictionBandzone. xx Dimana ada salah satu personil band mencintai teman band nya sendiri. Lebih dari cinta seorang teman. P.s : Inspired by SUCKSEED (go check out the movie)