Jam menunjukkan pukul 7 malam. Chrissy hanya menghabiskan malam di kamarnya sendirian, hanya ditemani musik dari speakernya yang sekarang memutar album terbaru Blink-182. Ia tidak pernah ikut sleepover bersama bandmatesnya yang lain. Ia ingin tetapi tidak bisa karena ibunya pasti akan mengamuk. Sayang sekali.
Chrissy memandangi foto polaroid tadi. Mereka sangatlah lucu, sampai bisa membuat Chrissy tersenyum setiap hari, bahkan sekarang hanya memandangi foto mereka Chrissy sudah tersenyum. Chrissy tidak menyangka gadis yang tidak pernah berteman dengan siapapun seperti dirinya bisa berteman baik dengan mereka. Dan ia tidak menyangka, ia yang sebelumnya hanya penggemar musik sekarang bisa berada di dalamnya. Mereka membuat hidup datar Chrissy menjadi lebih menyenangkan.
Chrissy bisa jadi dirinya sendiri di depan mereka. Ia tidak perlu berpura-pura jadi gadis baik penuh sopan santun seperti saat ia di depan ibunya. Ia tidak perlu berpura-pura jadi nerd seperti saat di sekolah. Mereka berharga. Keempat orang aneh itu.
Chrissy mengambil spidolnya lalu menulis sesuatu di bagian bawah foto itu.
Loves. Ash, Cal, Luke, Mikey.
December 17, 2014.Ia kembali tersenyum saat menatap foto itu sekali lagi.
"Thank you" ucapnya lirih.
Ya, ia berterima kasih. Pada mereka. Yang memberinya kesempatan untuk berteman. Yang membuatnya tidak lagi sendirian.
"Christina! Cepat turun makan malam sudah siap!" Mom Skye memanggil Chrissy dari dapur. Membawa Chrissy kembali ke kenyataan.
Oh yes! Dinner! Ia baru ingat kalau dia belum makan malam. Sebenarnya, sedari tadi perut Chrissy sudah heboh berisik seperti Michael meminta makanan tetapi ia terlalu malas karena ya, ia benci masakan ibunya yang selalu hambar tak berasa itu. Dan faktanya adalah ia dengan sebisa mungkin menghindarinya, tapi ia selalu gagal, tentu saja.
Ia memasukkan foto polaroid yang membuatnya tersenyum itu kedalam buku diarynya. Lalu ia mematikan speaker dan keluar kamar menuju ke dapurnya untuk menjawab panggilan ibunya.
***
"Hello, dear. How's your day?" Tanya Mom Skye seperti biasa setelah Chrissy datang dan duduk. Ia duduk di seberang Chrissy, seperti biasa juga.
"Uh, good. Nothing special. Works normally as usual" Chrissy menjawab dengan senyuman di wajahnya. Setengah palsu dan setengahnya lagi asli karena ia bahagia sekarang.
"No paparazzi?" tanya Mom Skye lagi. Itu adalah pertanyaan harian untuk Chrissy
"No. Nope. I not 'going out' of my room, mother. They didn't recognize me anyway." Chrissy menekan kata 'going out' dan senyumannya sedikit memudar
"Nice. It mean you're save, darling" Mom Skye mulai melahap macaroni schotel buatannya tanpa mengeluh. Membuat Chrissy bergidik dalam hati. Oke, silahkan sebut dia anak durhaka.
Beberapa menit berlalu, dan Chrissy belum menyentuh makanannya. Hanya diam memikirkan pemikiran random yang lewat di otak nya. Keadaan disini sangat hening. Mom Skye menyukai ketetangan, sangat berbeda dengan Chrissy yang cenderung berisik setiap saat, uh, kecuali di sekolah.
Perut Chrissy berbunyi menandakan ia harus makan sesuatu, dengan ketidak sanggupan yang luar biasa dan dengan sekuat tenaga ia mengumpulkan tekad untuk memakan makanannya. Ia harus makan sesuatu atau dia akan mati kelaparan. Setidaknya makan makanan hambar akan lebih baik daripada terjaga semalaman karena lapar, iya kan?
Makanan yang akan ditelan Chrissy masih tertahan di mulutnya. Hm. Tetap hambar dan membosankan. Sampai sampai Chrissy harus meneguk orange juice nya di setiap gigitan untuk sekedar memberi makanannya rasa. Gila saja.
"Oh iya. Dad meneleponku tadi," Kata kata Mom Skye membuat Chrissy sedikit semangat. Ia mendongak menatap ibunya dan melupakan hidangan makan malam mengerikannya. Yash! Daddy is coming home!
Seolah membaca tatapan bertanya -setengah semangat- anaknya, Skye langsung memberi tau Chrissy intinya, tanpa ba bi bu.
"Dia tidak bisa pulang natal ini." Ibunya melanjutkan
Ekspresi Chrissy berubah drastis. No! Hancur sudah harapan Chrissy. Natal tanpa dad? Payah. Sungguh, ini payah! Sangat sangat sangat payah!! Hal terpayah sedunia! Pasti akan jadi natal terburuk abad ini! Kenapa dad?! Kenapa?!!
Chrissy kembali menunduk. Melihat kesedihan anak semata wayangnya itu Skye menjelaskan pelan pelan
"Aku tau kau sedih, baby. Tapi ketahuilah dadmu punya urusan di sana. Tournya saja belum selesai. Kau harus mengeri, sayang" Skye menatap anaknya prihatin. Ia ingin memeluknya, tetapi ia tau Chrissy tidak ingin itu. Jadi ya, keheningan itu kembali.
Oke,
Kau pasti bertanya-tanya. Who the hell is her dad? Well, aku dengan senang hati akan memberi tau mu.Ini akan sedikit mengejutkan. Mark Hoppus.
Ya, vokalis sekaligus bassist band Blink-182 itu adalah ayahnya. Chrissy si gadis culun mendapat darah musik dari ayahnya yang seorang penyanyi punk rock. Dan dia sangat dekat dengan ayahnya itu. Di saat gadis lain bercerita segalanya pada ibu mereka, Chrissy berbeda. Ia menceritakan segala pengalamannya pada ayahnya tercinta. Tapi sejak ayahnya sibuk pergi tour keliling dunia, ia jarang menelepon Mark. Ralat, takut untuk menelepon. Karena yah, ia tak mau menggangu ayahnya yang tergolong sibuk itu.
Mungkin di luar Chrissy secantik barbie seperti ibunya. Tetapi ketahuilah, Chrissy di dalam dan Chrissy di luar sangat berbeda.
Chrissy di dalam adalah Rockers.
Chrissy di dalam adalah Punk Princess.
Chrissy di dalam adalah putri dari bintang rock Mark Hoppus.
Dan ibunya tidak mau itu berlanjut. Ibunya tidak menerima Chrissy apa adanya. Dimulai saat Chrissy kecil yang masih duduk di kelas 2 SD berkata dengan asal ingin mewarnai rambutnya dan memainkan gitar.
Ibunya kalang kabut waktu itu. Ia tidak ingin putri semata wayang nya jadi nakal seperti ayahnya. Maka dari itu, ia mengajarkan Chrissy menjadi gadis baik yang benar benar baik dan sopan. Sayang sekali, itu tidak berjalan begitu baik.
Bahkan sekarang sindikat menjadi 'nerd di sekolah' sudah diketahui oleh 4 orang. Chrissy dipaksakan menjadi nerd supaya dia jarang berteman. Karena jika ia berteman, maka rahasia nya sebagai 'putrinya Mark Hoppus' akan terbongkar dan akan terdengar oleh paparazi. Orang tua Chrissy tidak ingin itu terjadi.
Kalau kau berpikir Skye tidak mencintai Mark, kau salah. Skye mencintai Mark, selalu. Ia hanya tidak suka jika anak perempuannya yang imut menjadi seperti laki-laki yang menyeramkan atau dikejar kejar paparazzi. Oh ya, soal nama, seperti tadi sudah disebutkan, Mark tidak ingin keluarga nya dalam bahaya lampu kilat paparazzi. Makanya dia diam diam membeli rumah di Sydney dan menyamarkan namanya dari Chrissy. Costanza adalah nama Skye. Skye Costanza. Seorang mantan model Vouge Italy. (?) (AN : ok wft \u,u/) [lo pada : t(-.-t)] (?)
***
BRUH! :V
Sup im back :'3 (setelah sekian lamaaa ~TvT~) maap sebesar besarnya :'vUdah apdet absurd pendek lagi :'v huaa itu apa banget tiba-tiba ada Mark X_x maaph~
Etapi gue bakal dobel apdet. Tungguin yoaa~
Oke itu aje. Vomments bruh ._. VOMMENTS!
Byeeh~
P.s. : ada yang tau MDE aka My Digital Escape? ._. Kalo ada yang tau letz bi fren bruh ;] itu mulmed lagunya Shane Dawson "Superluv" ;3 keren sumvah itu theme songnya MDE ;3 escapers pasti tauu~
-SalSweeto (?) :3
Yoshii! :3 (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandzone - 5SOS
FanfictionBandzone. xx Dimana ada salah satu personil band mencintai teman band nya sendiri. Lebih dari cinta seorang teman. P.s : Inspired by SUCKSEED (go check out the movie)