Chapter 3

184 23 0
                                        


Calum Hood tertawa terbahak-bahak di kamarnya. Luke baru saja mengirim link YouTube video covernya bersama Michael. Yang mana video itu seperti lelucon menurut Calum. Sekarang ia sedikit tidak yakin kalau ia akan bergabung dengan band itu. Haha.

Satu pesan masuk ke handphonenya..

From : Hemmo
Cal datang ke rumahku jam 1 ya

Keningnya berkerut membaca pesan dari Luke itu. Mempertimbangkan apa dia akan datang. Masalahnya ini hari minggu dan harusnya dia istirahat di rumah. Menikmati kemenangannya di turnamen sepak bola kemarin.

From : Calpal
Memang kenapa?

From : Hemmo
Cover lagu lagi

Lama Calum menjawab...

From : Calpal
Aku keluar dari band.

Di rumahnya, Luke sangat terkejut membaca pesan Calum barusan. Matanya menatap tajam layar handphonenya dan ia menganga lebar. Memikirkan keputusan Calum.

From : Hemmo
The fuck! Kau tidak boleh keluar dari band!

From : Calpal
Aku tidak bisa bermain bass, Luke. Dan aku tidak begitu ahli bermain gitar. Carilah pemain bass baru, Luke. Maaf.

From : Hemmo
Ayolah Cal! Masa kau tega sih! Coba dulu saja Cal! Plis! Jangan keluar dari band! :(

Calum tidak menjawab pesan sahabat karibnya itu. Ia melempar handphonenya ke tempat tidur dengan asal. Dalam lubuk hatinya, sebenarnya ia ingin bergabung dengan Band. Tetapi Mr. Barakat, guru olahraga nya yang juga guru kesayangan Calum mengatakan ia harus fokus. Sebagai kapten tim sepakbola sekolah mereka.

Handphonenya kembali berdering. Masih pesan dari Luke.

From : Hemmo
Uh Cal maaf aku lupa bilang padamu. Sepertinya sudah terlambat untuk mundur. Uh...

Pikiran Calum mulai terbang kemana-mana. Dadanya berdebar membayangkan kemungkinan apa saja yang akan sahabat gilanya itu lakukan. Bagaimana kalau ia mendaftarkan band bodohnya di kompetisi band sekolah?!

Calum masih belum menjawab pesan Luke, masih berkutat dengan pikirannya. Namun handphonenya kembali berdering.

From : Hemmo
Aku mendaftarkan band kita di kompetisi band SMA. Hehe

Mata Calum membulat. Ketakutannya benar-benar terjadi. Sial!

From : Calpal
SIALAN! Apa yang kau pikirkan?! Kenapa kau mendaftarkan band kita yang bahkan belum resmi sih?! Kita akan dicemooh Luke! Bodoh!

From : Hemmo
Maaf. Aku tau aku bodoh. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur. Kalau kita tidak datang kita akan menjatuhkan nama sekolah.. Bagaimana dong? :( Satu satunya jalan adalah berlatih dan menghadiri kompetisi itu.

From : Calpal
Ugh. Baik. Aku ikut. Tapi hanya untuk kali ini saja.

From : Hemmo
Haha thx, dude! Nanti datang ya jam 1

From : Calpal
Iya.

***

Keputusan dibuat. Mereka sepakat dalam formasi mereka yang pertama, yaitu ; Luke pada gitar dan Vokal. Calum pada Bass. Dan Michael pada Drum. Faktanya adalah, Luke tidak begitu handal bermain gitar, Michael menguasai gitar namun tidak begitu menguasai drum, dan Calum tidak bisa membaca partitur / tabs note bassnya.

Dan disanalah mereka. Di atas panggung kompetisi band antar sekolah. Mewakili sekolah mereka. Jantung mereka berdentum kencang. Keringat membanjiri tubuh mereka. Dan mereka benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Masa latihan selama 2 hari tidak cukup untuk mereka. Dan sekarang mau tak mau, mereka harus menampilkan setidaknya satu lagu.

Mereka bertiga sudah siap di atas panggung dengan alat musik masing-masing. Saling menatap satu sama lain berbagi ketakutan. Sesekali memandang ke arah kerumunan tamu dan deretan juri. Menambah ketakutan mereka.

Mata Calum menangkap bayangan yang tidak asing. Dia. Dia ada disana. Di tengah-tengah kerumunan penonton. Sulit dipercaya dia akan datang. Dengan rambutnya yang tergerai, masih dengan kacamata besarnya dan pipi chubbynya. Dia benar-benar disana.

Matanya bertemu dengan tatapan mata Calum. Membuat Calum gelagapan, dan terlambat memainkan instrumen bass nya. Bukan hanya itu. Perlu dicatat bahwa Luke Hemmings juga melupakan lirik ditengah lagu. Ia salah menyanyikan verse kedua lagu Tonight Tonight dari Hot Chelle Rae.

Mati.

Matilah kau Luke.

Kukutuk kau jadi penguin.

Kekalahan dan bully serta cibiran di depan mata.

Yap, betul. Sekolah mereka pulang dengan kekalahan. Dan itu juga membuat mereka bertiga pulang dengan perasaan malu, kecewa, dan takut yang bercampur aduk.

Ditengah perasaan aneh mereka, Calum masih mencarinya. Namun sayang, dia sudah tidak disana. Ada sedikit kekecewaan dalam hati Calum. Dan dia juga sedikit bingung apakah tadi hanya halusinasinya saja. Dan ia juga heran pada dirinya sendiri. Kenapa dia perduli pada gadis itu? Ia bahkan tidak mengenalnya.

Dia hanya gadis aneh.

Tapi gadis aneh dan gadis menarik kadang bedanya tipis kan? Eh.

***

Hayy!

Eh eh gue apdet di sekolah loh :D biar SWAG biar SWAG!! :V haha

Vomments yah plis :'3 tekan tombol bintang di bawah itu gabakal bikin kalian mati ko :'3 so please, Vommnets. ._.

Oh ya, dan maapkan hayati yang bikin nih cerita tambah aneh gajelas :''v maabh yaah

P.s. : Btw itu mulmed anggep aja mereka pas tampil kek gituu waks :v

-Sal

Bandzone - 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang