Chanyeol terpaksa mengantar Chorong pulang karena teman²nya tidak ada yang mau mengantar. Terlebih lagi badan Chorong dipenuhi dengan cairan telur² karena dilempari tadi. Tidak mungkin untuk Chorong pulang naik kendaraan umum pasti dia akan mendapat masalah baru. Chanyeol menstater motornya dan menunggu Yeoja itu naik ke motornya. Tapi yang ditunggu hanya diam tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
"Naiklah. Kau tidak mau ku antarkan pulang?" Ucap Chanyeol. Tapi tidak ada jawaban dari Chorong
"Kau tidak mungkin pulang dengan bus. Orang² didalam bus akan mengomelimu karena tubuhmu penuh dengan bau telur. Jadi kau tidak punya pilihan lain. Ah.. kecuali kalo kau mau pulang dengan berjalan kaki. Sepertinya itu lebih baik sekalian olahraga" terang Chanyeol. Chorong memutar bola matanya dengan malas.
"Baiklah kalo tidak mau. Aku pulang duluan" baru saja Chanyeol akan menjalankan motornya.
"Ne tuan cerewet aku akan ikut dengamu" Chorong naik ke motor Chanyeol dan langsung melipat tangannya didepan dadanya
"Peganganlah" Ucap Chanyeol tapi Chorong tidak memperdulikannya dan tetap pada posisi awalnya.
"Shireo. Kau mencari kesempatan kan?" Ujar Chorong. Saat Chanyeol menjalakan motornya Chorong tersentak dan hampir terjatuh ke belakang dengan sigap ia langsung memeluk tubuh Chanyeol tanpa sadar. Dari depan Chanyeol hanya tersenyum melihat hal itu.
"Tadi tidak mau berpegangan dan sekarang malah memeluk dengan erat" ejek Chanyeol. Chorong yang tersadar pun langsung melepaskan pelukannya.
"Itu tadi spontan" ucapnya singkat. Chanyeol tersenyum melihat tingkah Yeoja yang sedang bersamanya
Sekian lama dalam keheningan hanya suara kendaraan lain yang terdengar diantara kedua orang ini. Chorong terlalu malas untuk berbicara dengan Namja yang tidak dekat dengannya ini. Kalo Chanyeol sangat canggung sekarang. Ia tidak tau apa yang harus dikatakan pada Yeoja menyebalkan ini.
"Sebaiknya kau membersihkan dirimu dirumahku saja" ucap Chanyeol memulai pembicaraan
"Mwo? Tidak.. tidak aku tidak mau. Jangan² kau mau berbuat sesuatu padaku"
"Dasar Byuntae buanglah jauh jauh pikiran kotormu itu" Chanyeol hanya menjawabnya dengan datar. Chorong menundukan kepalanya karena malu dengan apa yang ia katakan
"Maksudku jika pulang ke rumahmu masih cukup jauh dan rumah ku ada di perumahan depan sana. Kau tau aku sudah tidak tahan dengan bau tubuhmu itu" Chanyeol berucap mengejek Chorong. Chorong sepertinya masih belum yakin dengan Namja didepannya ini. Mungkin saja dia berbohong atau itu taktiknya untuk melakukan sesuatu kepada Chorong pikiran itu terus terputar diotak Chorong.
"Aku tidak akan berbohong" Ucap Chanyeol tiba tiba. Chorong membulatkan matanya bagaimana dia tau apa yang ada dipikiranku
"Bagaimana kau tau apa yang ada dipikiranku? Kau bisa membaca pikiran orang ya? Atau jangan² kau peramal? " Chorong langsung menutup kepalanya dengan kedua tangannya berharap pikirannya tidak akan dibaca oleh Namja ini
"Pikiranmu itu terlalu tergambar dengan jelas. Tentu saja aku bisa membacanya. Sudahlah terserah kau mau atau tidak kita kerumahku saja. Auhhh aku sudah benar² tidak tahan dengan bau itu"
Chanyeol langsung saja membawa Chorong kerumahnya. Sampai di depan rumah Chorong tidak turun juga dari motor itu bahkan Chanyeol sudah mematikan mesin motornya dari tadi. Chorong masih terus memperhatikan rumah itu. Ia ingat beberapa waktu lalu ia pernah mengumpat tentang rumah ini dan tak sengaja bertemu Namja ini.
"Hya.. Apa kau tidak mau turun?" Chanyeol berucap dengan nada ketusnya. Chorong mendengus kesal tadinya ia sudah berpikir kalo Namja ini baik tapi sekarang sifat aslinya sudah keluar sama seperti saat pertama kali bertemu. Chorong pun turun dan terus memperhatikan rumah besar didepannya lebih besar dari rumah Suho oppa.. ahh apakah semua orang kaya menghabiskan uangnya seperti ini batin Chorong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer (SLOW UP)
FanfictionAwalnya Aku mengharapkan kamu yang bersama ku dan menemani ku sepanjang hidupku. Tapi ku rasa ini Cinta Sesaat! Tiba tiba aku bertemu dengannya! Pria aneh yang selalu membuatku tertawa. Sepertinya Tuhan memang sengaja menghadirkan dia untuk menguran...