Chapter 21

430 38 0
                                    

Krystal berjalan di koridor kelas dengan menunduk, melewati setiap murid-murid yang tengah ramai bergerombol berbincang-bincang. Mereka memandang Krystal dengan tatapan mengejek dan tertawa-tawa, wajar saja saat ini Krystal benar-benar sangat kotor. Siapa lagi yang melakukannya jika bukan Sulli dan kawan-kawannya. Mereka menyiram Krystal yang tadi sedang ada di kamar mandi dengan air bekas pel yang tertinggal di kamar mandi dan hal itu membuat seluruh tubuh Krystal kotor, eum mungkin sedikit bau.

Ia berharap masih ada baju yang bisa di pakai dalam lokernya. Setelah dibuka, harapannya pupus tak ada satupun baju di dalam lokernya. Ia baru ingat baju olahraganya masih ada di rumah dan ia tak membawanya. Ia menghela pelan nafasnya, menutup kembali pintu loker itu.

"Sonsengnim tidak akan mengizinkanku masuk kelas jika keadaanku seperti ini" ujarnya dalam hati.

Seseorang menyerahkan sebuah jaket dan celana panjang berwarna hitam. Krystal mengangkat kepalnya memastikan siapa orang itu.

"Pakailah."

Krystal masih terdiam, tak bergerak sedikit pun. Hanya memandangi laki-laki di depannya. Lalu, ia berjalan pergi meninggalkan laki-laki itu tanpa mempedulikan baju yang diberikannya. Anni, lebih tepat dipinjamkannya. Sebuah tangan mengenggam lengan Krystal, menahannya agar tidak pergi.

"Kim Ssaem tidak akan mengizinkanmu mengikuti pelajarannya jika bajumu basah semua seperti itu. Lagipula kau bisa sakit jika terus memakai baju basah itu."

"Tidak perlu."

Sehun sedikit geram dengan sifat Krystal yang benar-benar cuek dan tak mempedulikannya ini. Krystal melepaskan lengannya dari genggaman Sehun dan kembali berjalan meninggalkan Sehun untuk yang kesekian kalinya. Ia kembali menarik lengan gadis itu hingga membuat Krystal menghadapnya, tatapan tajam Krystal kembali keluar.

"Apa maumu huh?" Ujar Krystal dengan dinginnya.

"Aku ingin kau memakai ini." Jawab Sehun dengan santai sembari menyerahkan pakaian itu kembali.

"Aku tidak mau."

"Jika kau tidak mau, aku akan terus mengikutimu kemana pun." Sehun melipat kedua tangannya di depan dada. Bukannya menerima permintaan Sehun, Krystal malah kembali pergi meninggalkannya. Sehun benar-benar kesal saat ini. Ia mengejar gadis itu dan berdiri di depannya, membalas tajam tatapan gadis itu.

"Ku rasa sifat sombongmu bertambah."

'Pergilah. Kenapa kau terus mengangguku?' Batin Krystal.

"Ya! Nona Jung. Apakah sulit untukmu hanya menerima ini? Pakailah."

"Aku janji setelah ini, aku tidak akan mengikutimu" lanjutnya. Krystal memandang Sehun sebentar dan langsung saja ia mengambil pakaian itu. Sebuah senyuman tercetak di bibir Sehun saat itu juga.

"Aku akan pergi sekarang. Kau harus mengganti bajumu, arraseo?"

"Annyeong" lanjutnya. Sehun melenggang pergi meningalkan Krystal bersama pakaian itu.

'Bagaimana jika Chanyeol tau hal ini? Kenapa susah sekali membuat dia tidak mendekatiku' batin Krystal sepanjang jalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

'Tidak ada cara lain. Aku harus lapor pada sonsengnim tentang perbuatan Sulli dan teman-temannya terhadapku. Tapi, apa mereka akan mendengarku? Aku harus mencobanya, aku tidak bisa membiarkan Sehun yang terkena dampak dari masalahku' Krystal terus berkutat dengan pikirannya sendiri.

Krystal memakai pakaian itu, ia dapat merasakan bau khas lelaki yang sering mendekatinya itu. Terkadang ia mengukir senyumnya, membayangkan kebaikan dari laki-laki albino itu. Laki-laki yang selalu memperhatikannya akhir-akhir ini, walaupun sering ia acuhkan. Terkadang Krystal merasa nyaman dan merasa ada seseorang yang mempedulikannya. Tapi, ia harus bisa mengagalkan semua rasa nyaman itu agar tidak ada yang tersakiti karenanya.

My Answer (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang