Chanyeol, lelaki itu tengah tertunduk menatapi sebuah makam yang setiap inci rumput-rumputnya sudah dirapikan. Ia menatap sendu pemandangan makam itu.
"Chagi-ah, maaf aku tidak pernah mengunjungimu selama ini."
"Aku merindukanmu. Apa kau marah padaku?"
"Hari ini benar-benar membuatku sangat lelah."
Chanyeol berjongkok di samping makam. Menatap nanar kemudian menghembuskan nafasnya pelan. Air matanya menetes begitu saja. Ia menangis tertunduk diatas makam itu. Membelai lembut nama 'Jung Eunji' yang tertera di batu nisan. Tanpa sadar ia tertidur diatas makam itu.
*Chanyeol membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan beberapa kali matanya, melihat ke sekelilingnya. Sebuah air mancur yang sangat indah menghiasi di tengah taman itu. Cahaya putih mengelilingi dirinya, tempat yang indah namun terasa asing untuknya.
Dari kejauhan matanya menangkap sosok gadis dengan gaun putih selututnya ditambah sebuah rangkaian bunga yang menghiasi kepalanya berjalan ke arahnya. Chanyeol memicingkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa gadis itu. Kepulan asap putih sedikit mengganggu penglihatannya. Gadis itu melangkah semakin mendekatinya, namun langkahnya terhenti tepat di depan Chanyeol.
Kedua mata Chanyeol melebar, tak percaya. Dua kata itu yang dapat menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang. Gadis bergaun putih itu, gadis yang akhir-akhir ini sangat ia rindukan kehadirannya, sekarang sudah ada di depan matanya. Jung Eunji.
'Apa ini mimpi? Ku harap... aku tidak terbangun sekarang.' - Chanyeol.
Ia beranjak berdiri mensejajarkan dirinya dengan gadis itu, tersenyum dengan lebar bahkan sampai menampilkan deretan giginya. Mungkin saja air matanya dapat menetes saat itu juga. Gadis itu berjalan satu langkah ke depan, membalas senyum lelaki jangkung itu. Ini adalah mimpi terindah bagi Chanyeol, pikirnya.
"Eunji-ah... neomu bogoshipeo." (Aku sangat merindukanmu.) Ujarnya lirih.
Kedua tangan Chanyeol terangkat, antusias untuk memeluk gadisnya sangat besar. Tapi, entah kenapa ketika Chanyeol melangkah untuk dapat mendekat pada gadis itu. Eunji melangkah mundur menjauh darinya. Kedua alisnya bertautan saat gadis itu menunjukkan raut wajah yang tak dapat diartikan olehnya. Chanyeol memandang bingung gadisnya itu.
"Waeyo Eunji-ya?"
Jarak mereka cukup dekat, hanya saja sulit untuk menggapai satu sama lain. Seakan tembok besar telah dibangun dan menghalangi mereka untuk berdekatan. Tangan Eunji terulur memberikan secarik kertas pada Chanyeol.
'Kau Jahat Park Chanyeol. Aku membencimu.'
Deg.
Bagai tersambar petir, Chanyeol membeku ditempatnya. Kata-kata yang sangat takut untuk ia dengar dari seseorang yang sangat dicintainya. Ia tertunduk, rasa bersalah yang selama ini tak pernah dirasakannya muncul begitu saja. Terdengar isakan yang dikeluarkan oleh Eunji. Ia memejamkan matanya dengan erat.
Entah kenapa ia tak mau terlalu lama bermimpi seperti ini. Hatinya terasa sangat sakit dan sesak saat mendengar Eunji menangis seperti itu karenanya.
"Maafkan aku Eunji-ya. A--aku tidak bisa menepati janjiku padamu." Lirih Chanyeol
Perlahan-lahan sosok Eunji hampir menghilang bersama dengan munculnya cahaya putih yang seakan-akan menelannya. Chanyeol berusaha mengejar sosok yang hampir hilang itu. Saat tangannya hampir menggapai tangan Eunji, entah kenapa ia tak dapat menyentuhnya. Ia tak bisa merasakan sentuhan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer (SLOW UP)
FanficAwalnya Aku mengharapkan kamu yang bersama ku dan menemani ku sepanjang hidupku. Tapi ku rasa ini Cinta Sesaat! Tiba tiba aku bertemu dengannya! Pria aneh yang selalu membuatku tertawa. Sepertinya Tuhan memang sengaja menghadirkan dia untuk menguran...