Chapter 4

3.2K 180 0
                                    


"Oke, gimana kalau gini, kita bersikap biasa aja di depan mereka. Tapi sedikit demi sedikit tunjukinlah perhatian kita, tapi jangan berlebihan ya. Karna gue tau, pasti mereka gak suka itu, gimana?" tanya Arka.

"Setuju aja sih gue" jawab Egar sambil mengangguk. Leon masih diam dan bimbang.

"Yaudahlah, yuk cabut!" ajak Leon pada Egar dan Arka. Mereka meninggalkan dua lembar uang ratusan di atas meja, lalu beranjak keluar dari cafe itu.

Sesampainya dirumah, Leon dan Egar langsung masuk ke kamar masing-masing. Leon langsung merebahkan tubuhnya di kasur kesayangan. Hari ini Leon sangat bingung dengan dirinya.

"Semoga aja ini pilihan tepat gue. Baru kali ini gue sepenasaran gini sama cewek" Leon menghela nafas panjang.

"Apa ketampanan gue berkurang ya? Ahhh apaan sih, kok gue jadi lebay gini" batin Leon.

Sedangkan Egar dikamarnya juga lagi rebahan. Ia merasa cukup lelah hari ini.

"Semoga aja yang kali ini berhasil, Nay Nay" kata Egar sambil senyum-senyum tak jelas.

"Lo itu aslinya baik, cantik lagi. Tapi sayang juteknya kebangetan. Eh tapi gak papa sih, anggap aja ini rintangan awal buat gue" kata Egar lagi. Lama-lama ia mengantuk dan memutuskan untuk tidur.


Keesokan harinya dirumah Sierra dan Nayra.

"Kak, hari ini lo bawa mobil sendiri deh" kata Sierra pada kakaknya sambil sarapan pagi.

"Lo kan tau mobil gue masih di bengkel" kata Nayra.

"Udah diambil tadi pagi sama Mang Bejo" kata Sierra santai.

"Beneran? Asikk mobil gue balik" kata Nayra girang. Sudah hampir seminggu mobilnya berada di bengkel.

"Biasa aja kali, udah cepetan habisin sarapannya. Gue gak mau ya telat lagi dan berurusan sama senior yang sok itu" kata Sierra kesal.

"Oh iya, gue masuknya jam 8 Ra, sorry tadi lupa ngasih tau" kata Nayra.

"Dari tadi bilang dong kak Nay, ya udah gue berangkat duluan, bye, Assalamualaikum" pamit Sierra sambil mengecup pipi kakaknya lalu berlari menuju mobilnya dan bergegas pergi ke rumah Joey.

Sesampainya dirumah Joey, ia langsung masuk ke dalam halaman rumahnya.

"Hai Joey, Pagi, Assalamualaikum" sapa Sierra pada Joey yang sudah menunggunya di teras rumahnya.

"Waalaikumsallam, pagi juga Ra, loh kak Nay mana?" balas Joey.

"Kak Nay masuk jam 8" jawab Sierra singkat.

"Ohh, aduh!!! Ra, 15 menit lagi MOS bakal dimulai nih!!" kata Joey panik sambil melihat jam yang melingkar ditangannnya.

Tanpa basa basi Sierra langsung tancap gas lalu diikuti oleh Joey. Mereka berharap agar hari ini tidak telat mengikuti MOS.

Di Sekolah...

Arka cemas karena Joey tak kunjung datang. Sedangkan Egar tenang-tenang saja karena sudah tau kelas 11 masuk jam 8 nanti. Leon? Dia hanya berdiam diri di samping Arka, tapi ia juga sedang memikirkan Sierra.

"Lo kenapa sih Ka panik gitu?" tanya Egar, tapi Arka tak menjawabnya. "Si Joey? Udahlah bentar lagi juga nongol" sambung Egar menenangkan.

"Tapi masalahnya bentar lagi MOS dimulai" kata Leon dan Arka bersamaan. Egar dan Arka kaget karena Leon tiba-tiba berbicara setelah berdiam diri tadi.

"Ohhh, diam-diam lo tadi nge khawatirin Sierra, Le?" goda Egar.

"Yaaa nanti kalau telat kan Sheila bakal marah" kata Leon khawatir.

Sesaat kemudian masuklah dua mobil menuju parkiran.

"Eh mobil siapa tuh? Baru lihat gue?" tanya Egar.

"Gak tau" jawab Leon dan Arka singkat.

Tak lama kemudian turun dua perempuan cantik dari kedua mobil itu. Ternyata itu Sierra dan Joey. Sedangkan Leon, Egar, dan Arka kaget melihat mereka.

"Itu Sierra sama Joey kan?" tanya Egar.

"Iya" jawab Leon dan Arka yang lagi-lagi bersamaan. Lalu Leon melangkah pergi menuju tempat pengumuman.

Di sisi lain Sierra dan Joey merasa lega karena tidak terlambat. Tak lama kemudian terdengar suara bel dan pengumuman.

"Di mohon untuk adik-adik Masa Orientasi Siswa binaan saya Leon, diharap berkumpul di lapangan basket sekarang juga" umum Leon pada seluruh siswa-siswi.

"Yuk Joey, langsung aja" Sierra menyeret tangan Joey ke lapangan basket.

Di Lapangan Basket...

Seluruh siswa siswi sudah berkumpul di lapangan basket. Mereka pun juga sudah berbaris dengan rapi sesuai kelompok binaan yang sudah ditentukan.

"Selamat pagi semua!" sapa Leon.

"Pagi kak" balas semua siswa siswi baru.

"Sebelumnya sudah ada yang tau saya dan kakak-kakak disini?" tanya Leon yang dibalas seruan kata "tidak".

"Baik nama saya Leone Ardinata, bisa dipanggil Leon. Saya selaku ketua Osis disini" kata Leon lalu dilanjutkan perkenalan oleh yang lainnya. Setelah selesai, Leon melanjutkan kegiatan MOS.

"Oke, pagi ini saya dan kakak-kakak yang lain akan mengadakan games. Permainannya akan dijelaskan oleh kak Egar dan kak Arka" kata Leon.

"Baik, game nya adalah bernyanyi, kalian diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangan duet. Dimulai dari sekarang" jelas Egar. Seluruh murid pun riuh mencari pasangan mereka. Berbeda dengan Sierra yang hanya berdiri tenang karena sudah mendapatkan pasangannya yaitu Joey.

"Waktu habis, semua sudah mendapatkan pasangan?" tanya Arka.

"Sudah kak" jawab semua siswa.

"Oke nanti kalian diminta membawakan satu lagu kesukaan kalian, dalam satu kelompok ada dua orang yang satu nanti akan bernyanyi dan yang satu lagi akan memainkan salah satu alat musik, paham?" tanya Arka pada semua siswa.

"Paham kak" jawab mereka serempak.

"Yang pertama maju adalah... kamu" tunjuk Leon pada Sierra.

"Gue?" tanya Sierra tak mengerti.

"Iya, silahkan maju" jawab Leon, Sierra dan Joey pun maju ke panggung kecil itu.

"Nama kalian Sierra dan Joey, oke mau nyanyi lagu apa?" tanya Leon sambil melihat buku daftar nama siswa.



Hhhmm mau nyanyi apa ya???

Tungguin selanjutnya
Cekidoootttt!!!!!

SIERRA LEONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang