Chapter 10

3K 135 5
                                    

"Ohh bagus bagus ya, kenapa kalian ada di sini hah, gak denger bel udah di bunyiin" kata seseorang yaitu pak Rendi yang datang tiba tiba.

"Oh udah di bunyiin ya pak, gak denger saya, hehehe" kata Nayra sambil cengengesan.

"Apa? Gak denger? Telinga kamu taruh mana sampe gak denger?" tanya pak Rendi dengan nada geram.

"Ini ya pak Rendi guru terfenomenal di sekolah ini? baru tahu kalau gurunya se keren ini" kata Joey tiba tiba yang berusaha mengalihkan pertanyaan dari pak Rendi.

"Hehe iya dong, ini guru terfenomenal di sini, yang terganteng dan terkeren, Kim Taehyung BTS aja kalah sama saya" kata Pak Rendi yang membanggakan dirinya.

"Kim Taehyung, gantengan Taehyung lah kemana-mana, jauh kali" batin Sierra dengan nada heran dan geli.

Tiba tiba...

"Eh eh eh kenapa jadi bahas ini, bapak kan tanya kenapa kalian masih ada di sini? Berusaha untuk mengalihkan pembicaraan hah? Iya? Kamu Nay sebagai senior seharusnya beri contoh yang baik denger bel langsung masuk kelas bukannya malah masuk kantin, kalian juga sebagai junior seharusnya kalian tidak boleh mencontoh yang tidak baik, jangan ikut ikutan kaya Nayra, kalian paham? Hah?" kata pak Rendi panjang lebar bercampur kaget karena Sierra, Joey, dan Nayra sudah tidak ada di hadapannya.

Rupanya mereka diam diam pergi dari kantin saat pak Rendi berceloteh panjang kali lebar.

"HAH? ASTAGA KENAPA MURID DISINI PADA GAK SOPAN SEMUA!!!!" teriak pak Rendi sambil memegang kepalanya.

Sesampainya dikelas...

Sierra dan Joey yang baru datang langsung melengos nyelonong masuk kelas tanpa menghiraukan Bu Rana yang sedang menjelaskan materi pelajaran Fisika. Tapi belum sempat duduk bu Rana sudah memanggil mereka.

"Eh eh eh eh, Erra Joey kesini!!! kalian itu baru masuk kelas bukannya kulo nuwun atau gak ngasih salam kek malah nyelonong aja tanpa aba aba, sebagai murid baru kalian seharusnya bersikap baik dan sopan, ya to ya to? Bener nggak anak anak?" tanya bu Rana pada murid satu kelas.

"Bener buk" jawab satu kelas dengan mengikuti logat Jawa bu Rana.

"Nahh bagus bagus, itu murid yang baik, oke sebagai hukumannya kalian berdiri di samping papan tulis sambil ngejewer kuping kalian sendiri sampai bel pulang bel berbunyi, dan ingat tidak ada bantahan, ngerti to!!" kata bu Rana pada Sierra dan Joey.

"To bu, ngerti!!" jawab Sierra dan Joey dengan nada kesal. Akhirnya mereka melakukan nya dengan keterpaksaan.

Sementara di kelas Ichel...

Nayra pun bernasib sama dengan Sierra dan Joey. Nayra yang nyelonong masuk kelas langsung dipanggil oleh pak Afni seorang guru yang terkenal killer.

"Nayra, kamu saya hukum berdiri di samping papan tulis sambil menjewer telinga kamu dan angkat satu kaki sampai bel pulang berbunyi, cepat lakukan dan jangan MEMBANTAH!" suruh pak Afni tanpa basa basi. Nayra pun terpaksa melakukan nya.

"Hahaha ratu jutek di hukum" kata Arka dan Egar yang ternyata teman sekelas Nayra.

"Hahaha gak malu nih ye, orang terjutek dan di takutin di sekolah di hukum" ejek Egar.

"Diem LO!!!" gertak Nayra yang sudah kesal pada Egar.

"Ihhh takutttt" kata Arka yang berpura pura takut dengan nada mengejek.

"DIAM SEMUA!! Cepat lanjutkan mengerjakan tugas yg bapak beri, dan Nayra lanjutkan hukuman nya" kata pak Afni.

Sierra, Joey, dan Nayra pun menjalankan hukuman sampai bel pulang berbunyi. Mereka yang biasanya pulang sekolah pergi balapan atau kecafe kini lebih memilih langsung pulang karena sudah merasa lelah dengan hukuman yang di berikan tadi.

SIERRA LEONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang