Part 1

1.9K 104 1
                                    

Melihat sesuatu dengan mata adalah perkara yang mudah, tapi apakah mudah untuk memahami apa yang dilihat oleh mata? Mungkin tidak.

Karena pada dasarnya manusia hanya melihat sesuatu tanpa berusaha memahaminya atas kehendak hati.

Masih teringat jelas di benak (Namakamu) incident yang menimpanya di masa lalu.

Kilasan-kilasan ingatan itu terasa seperti baru saja terjadi kemarin, bahkan (Namakamu) masih mengingat jelas bagaimana pria itu memaksanya untuk menuruti hawa nafsu pria itu.

Pria itu sudah mengambil segalanya dari (Namakamu), mulai dari kehormatan (Namakamu) hingga kebahagiaannya.

Disaat semuanya sudah lenyap pria itu malah pergi menjauh darinya, meninggalkan dirinya yang sudah kotor.

Sampai akhirnya (Namakamu) merasakan ada yang aneh pada dirinya. Awalnya (Namakamu) merasa kalau itu hanya perasaannya saja, atau mungkin dirinya terlalu lelah memikirkan masa depannya.

Hingga suatu hari ia memberanikan diri untuk memeriksakan dirinya ke dokter dan mendapati dirinya tengah hamil 3 bulan.

(Namakamu) tidak percaya, dirinya hamil? Tanpa seorang suami? Tidak mungkin, (Namakamu) tidak sanggup menerima kenyataan ini, bagaimana kalau anaknya bertanya tentang keberadaan ayahnya setelah ia dewasa nanti? Ia harus menjawab apa?
Namun (Namakamu) juga tidak bisa menolak kehadiran nyawa yang bertumbuh didalam perutnya saat ini.

***
9 bulan (Namakamu) jalani dengan kesendirian tanpa ada yang mememaninya.

Hingga ia melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Bayi ini masih sangat polos, ia tidak mengetahui apa-apa, ia juga tak mempunyai dosa apapun.

(Namakamu) mengetuk pintu salah satu rumah yang berjejer di perumahan mewah ini dan menaruh keranjang bayinya tepat di depan pintu rumah mewah ini.

Dengan cepat (Namakamu) meninggalkan pekarangan rumah itu dan melihat dari kejauhan. Seorang pria tampan dan gagah keluar dari pintu rumahnya dan mendapati keranjang bayi itu, ia segera membuka keranjang bayi itu dan menggendong sang bayi dengan penuh kasih sayang.

(Namakamu) tersenyum lega saat melihat bayinya di terima baik oleh pria tampan itu.

***
Kejadian itu adalah kejadian 5 tahun yang lalu.. Kini (Namakamu) menyesali perbuatannya, ia sangat ingin sekali melihat wajah putrinya saat ini.

Namun apa boleh buat semuanya sudah terlanjur terjadi dan kini dirinya hanya terfokus pada pekerjaannya.

(Namakamu) berusia 24 tahun saat ini, saat kejadian itu terjadi (Namakamu) baru berusia 19 tahun.

'Tok..tok..tok..'

Suara ketukan pintu rumah kontrakan yang sederhana ini membuyarkan lamunan (Namakamu).

Segera (Namakamu) berjalan kearah pintu dan dengan cepat ia meraih gagang pintu lalu membukanya.

Seorang pria tampan dengan perwakan tegak dan gagah sudah berdiri diambang pintu.

"(Nam..) kamu udah siap?"

"Udah kok di"

"Yaudah kita langsung berangkat yuk"

Aldi dan (Namakamu) berniat untuk makan siang diluar. Aldi adalah kekasih (Namakamu) yang mau menerima keadaan (Namakamu).

Aldi segera menggandeng tangan (Namakamu) dan membukakan pintu mobil untuknya.
______________

"Ayah!"

Seorang gadis kecil berteriak gembira saat mengetahui ayah tersayangnya sudah pulang dari kantornya, hari ini ia memang pulang cepat.

Kaki kecilnya berlari menuju pria itu.

"Hei, sayang"

Pria tersebut membawa gadis kecil itu kedalam gendongannya dan mengecup kedua pipi anaknya yang chubby itu.

Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan adalah nama dari pria tampan itu, ia sudah mempunyai seorang anak, namun bukanlah anak kandungnya.

5 tahun yang lalu Iqbaal menemukan anak ini tepat di depan rumahnya dengan sebuah surat yang berisikan 'Tolong jaga anak ini baik-baik, aku harap kamu bisa menyayanginya seperti anak kandung kamu sendiri, terima kasih'

Iqbaal memang sangat menyayangi anak ini seperti anak kandungnya sendiri tidak perduli dia anak siapa, yang pasti Iqbaal sangat senang dan menyayanginya dengan tulus.

Kiara Angelina Dhiafakhri.

Begitulah nama yang Iqbaal berikan kepada anaknya, yang berarti malaikat kecil yang dikirimkan Tuhan untuknya.

Kiara mempunyai mata yang bulat, hidung yang mancung, serta pipi yang chubby.

Kiara tumbuh dengan sangat pintar, ia juga nampak lucu dan menggemaskan.

"Ayah, tadi Kia dapet seratus loh"

"Oh ya? Anak ayah pinter dong, eh, Kia udah makan belum?"

"Belum yah"

"Makan diluar mau ga?"

"Mau yah, mau banget"

Mata bulat indah Kiara nampak berbinar.

Dengan melihat keceriaan anaknya saja semua rasa lelah Iqbaal seakan sirna dari tubuhnya.

"Kia mau makan apa?"

Iqbaal bertanya pada putrinya yang berada didalam gendongannya sambil berjalan menuju mobil yang terparkir di garasi.

"Mmm.. Kia mau makan steak yah"

"Yaudah kita makan steak ya sayang"

Iqbaal mengecup gemas kedua pipi anaknya kemudian membuka pintu mobil dan menaruh putrinya di jok sebelah kemudi.

Iqbaal segera naik kedalam mobil lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan dibawah rata-rata.

She Is My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang