Prologue

8.3K 391 51
                                    

Third Person POV

"Ka-kakak..." kata Asuka lemah. Dia masih terbaring di tempat tidurnya.

Kou yang mendengar suara Asuka langsung menoleh ke arahnya.

"Asuka? Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kou khawatir.

"U-un. Hanya sedikit pusing." Jawab Asuka.

"Souka, syukurlah."

Cklek...

Kou dan Asuka memandang pintu kamar Asuka yang dibuka oleh seseorang.

"Hai! Selamat pagi, Asuka-chan." sapa Mike sambil berjalan masuk ke kamar.

"Selamat pagi juga, Mike-san."

"Ada perlu apa datang kemari?" Tanya Kou langsung pada intinya.

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu pada Asuka-chan." Jawab Mike dengan nada suara yang sangat ceria.

"Kepadaku? Ada apa?" Tanya Asuka terkejut.

Mike tersenyum sebentar lalu mengatakan, "Apakah kau tertarik untuk menjadi seorang vampire hunter?"

Asuka dan Kou sangat terkejut mendengar pertanyaan dari Mike.

"Apa maksudmu?" Tanya Kou penasaran+terkejut.

"Seperti yang kubilang tadi, apa kau tertarik menjadi seorang vampire hunter."

"Iya, aku sangat tertarik sekali. Apa lagi, bukankah ini adalah pekerjaan yang sedang kakak jalani." Kata Asuka tiba-tiba.

"Tapi Asuka, kau tidak boleh melakukan pekerjaan berbahaya seperti ini." Kata Kou mencoba melarang Asuka untuk menjadi seorang vampire hunter.

"Apa salahnya sih kak? Aku juga ingin ... merasakan apa yang kakak rasakan. Lagi pula, aku bisa menjaga diriku sendiri kok."

"Apa maksudmu?" Tanya Kou bingung dengan perkataan Asuka barusan.

"Asal kakak tahu saja, sejak aku mengira kakak sudah meninggal, ayah dan ibu menyuruhku untuk berlatih kendo. Jadi, aku bisa menggunakan pedang dengan baik." Jawab Asuka.

"Itu hebat sekali, Asuka-chan. Kalau begitu, mulai hari ini kau resmi menjadi seorang vampire hunter." Kata Mike sambil tersenyum.

"Tunggu sebentar! Aku belum setuju!" protes Kou.

"Kakak, aku mohon izinkan aku melakukan pekerjaan ini." Kata Asuka memohon pada Kou.

Kou yag melihat kesungguhan Asuka, mau tidak mau harus menyetujuinya.

"Kau ini keras kepala sekali. Baiklah, kau boleh menjadi seorang vampire hunter."

"Terima kasih banyak, kakak." Kata Asuka sambil memeluk kakak tercintanya itu.

5 Month Later...


Di ruangan pribadi milik Mike...

Terlihat Asuka sedang berdiri di depan meja milik Mike.

"Asuka-chan, karena kau sudah naik pangkat, maka kau harus memiliki beberapa anggota kecil untuk kelompokmu. Apa kau sudah mendapatkannya?" Tanya Mike sambil menopang dagunya di tangan kanannya.

"Iya, aku sudah mendapatkannya." Jawab Asuka tegas.

"kalau begitu, siapa orangnya?"

"Saruwatari Chiaki."

"Hanya satu?" Tanya Mike.

"Iya, aku baru mendapatkan satu anggota." Jawab Asuka singkat.

"Kalau begitu, bagaimana dengan gadis ini?" Mike memperlihatkan sebuah kertas yang memuat data-data para anggota asosiasi vampire hunter.

Mata Asuka membulat sempurna saat melihat keterangan tentang gadis yang ada di dalam kertas berisi data-data yang diberikan oleh Mike barusan.

"Apakah ini sungguhan? Kau yakin merekomendasikan gadis ini untuk kelompok baru seperti diriku?" Tanya Asuka tidak percaya.

"Tentu saja. Kau bisa menjadikannya anggotamu."

"Kalau bagitu, baiklah."

Di dalam kertas yang berisi data-data itu ada sebuah foto seorang gadis berambut ungu dengan mata senada dengan rambutnya. Lalu, tertulis keterangan bahwa dia adalah anak dari keluarga Yukine.

Keluarga Yukine adalah sebuah keluarga yang sangat terkenal di kalangan vampire hunter. Katanya, keluarga itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya berprofesi sebagai seorang vampire hunter.

Dengan kata lain, keluarga yang sangat berpengalaman dan tentu saja sangat hebat dalam menghadapi vampire jenis apapun.

___SKIP TIME___

"A-chan, bagaimana?" Tanya Chiaki sambil berjalan menghampiri Asuka yang sedang berdiri di depan danau.

"Kita mendpat anggota baru, namanya Yukine Miharu." Jawab Asuka.

"Yukine? Bukankah itu keluarga yang semua anggota keluarganya berprofesi sebagai seorang vampire hunter?" Tanya Chiaki dengan nada yang sangat terkejut.

"Ya, begitulah."

"Sou, aku ingin segera bertemu dengannya." Kata Chiaki sedikit tertarik.

"Ya. Ngomong-ngomong, Chi-chan. aku benar-benar tak menyangka kalau kau adalah seorang vampire hunter, apa karena itulah kau ikut club itu?" Tanya Asuka penasaran.

"Ya, begitulah." Jawab Chiaki singkat.

Ya, Asuka mengetahui kalau Chiaki salah satu anggota vampire hunter itu sejak 1 bulan yang lalu, saat Asuka belum menjadi seorang pemimpin pasukan.

Saat itu Asuka benar-benar sangat terket ketika mengetahuinya. Apalagi, Chiaki adalah anggota vampire hunter yang resmi.

[A/N : Yay!! Ini adalah Sequel dari I Lived With a Vampire. Sequel nya kuberi judul Re: ILWaV.

Bagaimana menurut kalian?

Oh, aku buat sequel ini berkat kalian semua yang memintaku untuk membuatnya. Dan alhasil, aku mendapatkan ide untuk melanjutkannya.

Tapi sayangnya aku bakal slow update, jadi sabar ya kalau misalnya aku gak update-update.

Oke!! See you next time ...

EDIT : Prolognya udah di edit ya, mungkin hanya ada sedikit perubahan]

Published : 15 Oktober 2015
Edited : 25 Mei 2015

𝐑𝐄: 𝐈𝐋𝐖𝐀𝐕 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang