Chapter 8 : Incredible Surprise

309 75 0
                                    


James PoV

Aku masih sibuk membaca novelku. Tidak lama kemudian Hans datang menghampiriku. Dia baru saja masuk ke kelas setelah dari toilet.

"James, itu ada apa kok rame di deket jendela?" tanya Hans kebingungan

"Erm i-itu-u ada-a U-ufo-o," jawabku dengan kaku

"Ha? Ufo? Are u kidding me? " matanya langsung membulat

"Nope, I'm serious."

Hans meninggalkanku dan menuju ke kerumunan teman-teman di dekat jendela. Aku menoleh ke arah jendela dan sepertinya Hans tidak melihat apa-apa di sana. Mungkin ufo itu sudah pergi. Syukurlah kalau begitu. Semoga saja ini terakhir kalinya aku melihat ufo.

Oh iya aku kan akan telepon Laura hari ini. Sekarang? Atau nanti? Ah lebih baik sekarang sebelum Mr. Javon masuk. Aku menekan nomer Laura dan nada sambung pun berbunyi. Laura mengangkat telponku dan sepertinya dia dalam keadaan tidak enak.

"Hi James, tumben kamu nelpon aku? Ada perlu apa?"

"Hai Laura, emang gak boleh ya? Yaudah kalau kamu lagi gak mood mending udahan aja deh."

"Kok kamu gitu? Aku kan cuma tanya doank."

"Soalnya kamu jawabnya seke--"

"Hayo siapa itu James ?" Hans memotong pembicaraanku dan Laura. Huft gara-gara Hans telponku jadi putus kan.

"Ini? temen kok." Aku menjawab sekedarnya

"Yakin?"

"Tentu saja."

Hans sepertinya tidak begitu percaya kalau yang aku telpon tadi adalah temanku. Mungkin dia mengira kalau aku sudah memiliki pacar? Haha tapi itu tidak mungkin. Lebih baik aku menelpon Laura lagi.
Maaf nomor yang anda hubungi berada di luar jangkauan area, silahkan coba beberapa saat lagi. Hanya itu yang terdengar. Lebih baik aku ngobrol sama Hans.

"Eh Hans, ini tanggal berapa sih?" tanyaku basa-basi.

Ia melihat ke arah jam tangannya, "Oh ini masih tanggal 10 November, kenapa emang?"

"Nothing."

Ternyata 13 hari lagi adalah hari ulang tahunku. Ulang tahun kali ini tidak ada keluarga dan teman di London yang merayakan disini. Maksudku, teman disini tidak ada yang tahu kapan ulang tahunku dan itu artinya tidak ada yang merayakan bersamaku. Menurut peramal, aku juga akan diculik oleh alien pada tanggal 23 November. Pikiranku sangat kacau.

Tiba-tiba Mr. Javon masuk kelas dengan keadaan panik. Ada apakah sebenarnya? Sepertinya ada kabar yang menegangkan. Mr. Javon berusaha tenang sedikit dan menjelaskan kepada kami semua.

"Selamat pagi. Pagi ini ada kabar sangat mengejutkan. Di pegunungan Qurels terdapat benda asing yang terbang. Diduga itu ufo. Apa kalian tahu ufo? Ya menurut informasi, ufo adalah kendaraan alien yang berbentuk piring terbang. Ufo berasal dari planet lain. Entah apa yang dia mau, tapi sepertinya kemarin juga ada di tengah kota."

Seketika kelas menjadi hening. Mungkin semua orang ketakutan. Begitu pun dengan aku. Aku hanya diam mematung. Berita itu membuatku menjadi semakin ketakutan. Aku takut jika diculik alien lalu dibawa ke planet lain dan aku tidak bisa pulang. Itu tidak mungkin terjadi padaku. Aku harus yakin kalau itu tidak akan terjadi. Apakah sebenarnya aku yang membuat ufo itu datang kesini? Apakah sebenarnya aku yang membuat semua orang panik?

Mr. Javon kemudian mengganti topik pembicaraan. Mungkin dia tahu kalau kita semua ketakutan. Aku duduk di pinggir jendela lagi melihat pemandangan kembali sambil mendengarkan penjelasan Mr. Javon yang sangat membosankan. Cahaya matahari memasuki ruanganku yang membuat ruanganku menjadi terang. Tidak ada satu orang pun yang berbicara saat Mr. Javon menjelaskan pelajaran.

Alien Needs FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang