James PoVAku tidak tau apa yang ada dipikiran Laura sekarang. Sekarang dia sudah berbeda dari Laura yang aku kenal sebelumnya. Dia bahkan tega berciuman dengan lelaki Turkish yang bernama Cemal itu. Laura sudah menceritakan semuanya tentang Cemal kepadaku dan dia hanya bilang kalau hubungannya besama Cemal itu hanya sebatas teman tapi mengapa tadi aku melihat ia berciuman dengan Cemal? Dasar Laura pembohong!
Kalau tau begini lebih baik aku hidup bersama Oufiks. Oh aku malah melupakan tentang Oufiks selama ini. Aku tidak tau kabarnya lagi, aku tidak tau bagaimana keadaanya sekarang, mungkin ia mencemaskan aku tapi, lagian aku juga tidak bisa menghubungi Oufiks jadi ya sudahlah biarkan saja. Dia menurutku juga tidak masalah jika aku sudah kembali ke bumi. Semoga saja ia mendapatkan teman sesama alien yang bisa membuatnya tidak kesepian lagi, ya semoga saja.
"James.." sapa seseorang dari belakangku. Sudah terdengar dari suaranya kalau itu Laura.
Kemudian Laura duduk di sampingku. Aku melihat dengan ekor mataku kalau matanya berkaca-kaca. Ah aku lagi malas dengannya jadi lebih baik aku diamkan saja atau aku tinggal sendirian disini. Lagian dia juga sudah ada pacar barunya, Cemal.
Aku beranjak dari bangku tapi tangan Laura menahanku supaya tidak pergi.
"James.. I'm sorry.." ucapnya sambil menunduk tapi aku tidak membalas ucapannya malahan aku melepaskan tangannya dari tanganku kemudian pergi dari situ.
"James, please." dia mengejarku sampai lorong menuju ruang musik.
Aku terdiam sejenak. Ya mungkin ada baiknya jika aku menanggapinya walau hanya sebentar daripada ia terus mengikutiku dan membuatku risih.
"What?" tanyaku singkat. Kemudian ia menghampiriku dan berdiri di depanku.
"James, aku minta maaf.. aku tidak tau apa yang terjadi tapi tiba-tiba Cemal melakukan itu padaku, dan ak--"
"Dan apa? Kau juga menyukai Cemal kan? Kalau kau suka padanya silakan, aku juga tidak peduli tapi kau tidak seharusnya melakukan hal tadi di depanku. Aku ini sahabatmu Laura."
"Aku tidak menyukainya James, aku minta maaf sekali lagi soal tadi." ucapnya masih menangis.
"Aku hanya tidak ingin kau marah kepadaku, aku tidak ingin hubungan kita juga hancur secepat itu James, please." lanjut nya
"Kau tidak ingin hubungan kita hancur kan? Tapi, lihatlah siapa yang membuat hubungan kita hancur? Aku atau kau?"
"Iya James aku tau aku salah, tolonglah maafkan aku." dia masih memohon dengan sangat.
"Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi sekarang aku butuh waktu sendiri." ucapku dengan tanpa ekspresi.
"Benarkah James? Terima kasih James." kemudian ia memelukku tapi aku tidak membalasnya.
Setelah itu aku melepaskan pelukannya dan berjalan menuju ruang musik meninggalkan Laura sendirian di lorong. Saat aku membuka pintu ruang musik aku membalikkan badan dan melihat Laura masih diam di tempat dan aku biarkan saja.
Setelah kubuka pintu itu hanya ruangan kosong tanpa orang yang kulihat. Hanya ada panggung, alat musik, dan juga kursi-kursi tertata rapi di depan panggung. Tempat ini biasanya dijadikan tempat pentas saat ada event sekolah.
Aku mengambil salah satu gitar dan mencoba untuk berlatih bermainnya. Disini juga ada buku panduan jadi aku bisa melihat letak tangan dan kunci yang benar dibuku ini. Kucoba satu persatu tapi bunyinya masih aneh ditelingaku. Kulihat jam tangan sudah waktunya masuk tapi aku lebih memilih disini untuk berlatih gitar daripada bertemu Laura dan Cemal. Lama kelamaan setelah dua jam, aku mulai hafal dengan kunci-kuncinya ya walaupun ada yang lupa-lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien Needs Friends
FantasyBagaimana mungkin zaman sekarang ada mitos tentang penculikan seseorang oleh Alien? Entahlah itu hanya kata peramal saja. Tepat di hari ulang tahun James, apa yang dikatakan peramal itu menjadi nyata. Bahkan kejadiannya lebih mengerikan dari yang di...