Laura PoVAir mataku terus mengalir setelah James diculik alien sialan itu. Damn u Alien! I hate u! Memang sebenarnya apa sih maunya alien itu? Perasaanku kini bercampur aduk. Aku sedih tapi aku juga sangat kesal sama alien itu. Reruntuhan bangunan masih berceceran di sekitarku. Aku duduk di tengah-tengah reruntuhan bangunan. Aku berusaha untuk berdiri tapi rasanya sulit sekali untuk berdiri. Jangankan untuk berdiri, untuk menggerakkan anggota tubuhku saja sudah susah.
Aku melihat ada orang yang mendekatiku. Kaki itu perlahan-lahan mendekatiku. Aku melihat orang itu dari kaki sampai kepala ternyata dia seorang laki-laki yang tampan. Walau ketampanannya masih dibawah James, tapi dia sangat tampan. Aku memandangnya tanpa berkedip sementara orang itu melambaikan tangannya di depan wajahku yang penuh keringat.
"Hei, kok melamun?" tanya lelaki itu
Aku tetap terdiam. Kemudian dia mengulurkan tangannya. Apakah dia akan membantuku? Hei kenapa aku jadi terpesona oleh lelaki itu? Sekarang sahabatku sedang dalam keadaan susah tapi kenapa aku malah begini. Bodohnya diriku.
Aku memegang tangan lelaki itu dan dia membantuku untuk berdiri. Saat berdiri rasanya seperti tulangku patah semua. Kemudian dia membantuku berjalan sambil merangkulku dan mengajakku untuk duduk. Kami pun berkenalan. Ternyata dia bernama Hans Schatz dan dia asli dari German. Seketika pikiranku tentang James menghilang. Apakah aku telah dihipnotis orang ini? Jangan sampai dia membuatku jatuh cinta padanya, oh jangan sampai!
"Jadi, kenapa bisa disini? Kenapa kamu tidak lari? Dan itu, lukamu sangat banyak," tanya Hans
"Tadi aku bersama temanku kemudian dia.." air mataku mulai menggenang lagi.
"Dia kenapa?" tanyanya sambil menghapus air mataku menggunakan sapu tangan miliknya. Dia sangat baik, Tuhan.
"Em nevermind Hans."
"Uhm sorry, i didn't mean to make you sad, sorry Laura."
"No problem," jawabku tersenyum.
"Mau kuantar pulang?" tawar Hans.
"Uh tidak usah, aku bawa mobil."
"Are you sure? There's so many injury on your body."
"Ya I'm sure."
"Aku tidak mau membiarkanmu menyetir sendirian, kau bisa celaka Laura." Hans ada benarnya cuma aku baru kenal dia.
"Tapi, kita baru kenalan jadi--"
"Jadi apa? Kau takut jika aku akan bertindak macam-macam padamu? Trust me Laura, aku tidak akan melakukan sesuatu kepadamu." sebenarnya Hans kelihatan baik cuma aku tidak tahu sisi dalamnya, bisa saja ini hanya akting.
"Okay okay, tapi naik mobilku saja dan bagaimana dengan kendaraanmu?"
"Tenang saja, aku kesini bersama temanku jadi aku bisa menitipkan mobilku pada temanku. Oh iya tadi katamu kau bersama temanmu, dan dimana temanmu?"
Deg.. kenapa Hans menanyakan hal itu. Aku bingung ingin menjawab apa, aku tidak boleh menceritakan masalah ini kepada Hans, lebih baik aku berbohong saja.
"Oh em ya, temanku tadi memintaku untuk pulang duluan saja karena dia masih ada kegiatan."
"Really? Lalu kenapa tadi kau menangis saat kau menceritakan temanmu?"
"Nevermind Hans, please! Stop talk about my friend!" bentakku padanya, aku masih belum bisa mengontrol emosiku saat ini.
Hans terdiam kemudian mulai berbicara "Uhm sorry again Laura." jawabnya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien Needs Friends
FantasyBagaimana mungkin zaman sekarang ada mitos tentang penculikan seseorang oleh Alien? Entahlah itu hanya kata peramal saja. Tepat di hari ulang tahun James, apa yang dikatakan peramal itu menjadi nyata. Bahkan kejadiannya lebih mengerikan dari yang di...