Part 9

817 16 0
                                    

haii kali ini aku kembali, maaf yah lama. hihi sok asik yah aku kayak readernya banyak tapi ngak masalah aku cuma hobby, kalau kalian mengharagai alhamdulillah. kalau tidak yah tidak masalah.


cekidot.

--0--

Author POV

Pagi ini dara bangun jam 5 pagi dia ingin membuat sarapan untuk kristian, dara pikir kristian sangat suka makananya. Tapi kenyataanya memang begiti. Pagi ini dara membuat bubur untuk kristian, tapi tidak terlalu lembek karena kristian pernah bilang dia tidak suka bubur. Jadilah bubur tidak halus yang dara buat, entah itu bubur atau bukan.

''tidak usah repot-repot aku akan ke kantor lebih awal''

''apa maksudmu? Aku sudah buat bubur untukmu''

''aku tidak suka bubur, buang saja bubur itu, kau pikir aku akan luluh dengan masakanmu, bersikaplah seperti dokter dengan pasienya kau boleh pulang sekarang, aku sudah baikan''

''ekh satu lagu kau tetap jadi dokter psikisku''

Dara hanya terdiam dan sedikit sakit hati mendengar penjelasan kristian, lihat dia sudah membuatku sakit hati lagi sekarang, batin dara.

***

Pagi ini bara sedang buru-buru ke kantornya dia telat ke kantor sekarang, tumben sekali.

''oh tidak apa yang ku kerjakan semalam, akh shit''

''pagi pak bara''

''pagi yuli, apa jadwalku pagi ini?''

''ada terlihat sangat seksi pak bara, anda tumben sekali tidak memakai dasi anda, dan keringat anda oohh ngak kukuh pak''

Gara-gara telat, bara lupa memberi gel rambutnya yang membuatnya acak-acakkan, dan juga melupakan dasinya. Tapi itu hanya menambah kesan seksi pada dirinya.

''berhenti merayuku..''

''oohh baiklah pak dara, aku akan sadar, anda hari ini ada meeting dengan klien dari prusahaan AMD group..''

''baiklah siapkan aku akan benahi sedikit pakaianku ini, kau keluarlah atau aku pecat kau lama-lama kau menjengkelkan juga yuli..''

Bara selalu saja emosi ketika melihat yuli, bukan karena apa, yuli selalu menggiurkan di mata bara, tapi itu semua karena ulah yuli semdiri yang membuat batangan bara mengeras. Tapi bara akan sedikit tahan karena yuli itu orangnya memang perayu.

---

Meeting bara pun selesai dia letih dan capek, tapi itu semua terbayarkan karena kerja samanya dengan perusahaan AMD group akan jadi, dia akan segera jadi CEO di perusahaan papanya cepat atau lambat karena dia sudah membuat banyak klien bekerjasama dengan prusahaan papanya.

Dddrrrtttt... ddrrrttt..

''halo? Dengan bara di sini''

''aku tahu, aku kalista alexander putri dari pemilik AMD group''

''whatt? You are?''

''haha, kau kaget? Biasa sajalah, papiku membuatku harus menelfonmu, dia menyuruhku mendekatimu, oh shit. Mungkinkah aku harus mendekatimu?''

''akh aku sibuk kalista..''

''aku boleh masuk?''

''maksudmu''

''haiiii..''

Tampaklah kalista di depan bara, bara kaget tapi tiba-tiba saja yuli menghardik kalista.

''maaf mbak yah tapi pak bara sedang istirahat beliau habis meeting''

''yuli biarkan dia masuk''

''tapi pak''

Kenapa hatiku menjadi berdetak begini apa karena yuli? Oh tidak pasti kalista. Oh tidak akh shit. Batin dara. Mungkinkah cinta segitiga.

''tapi pak anda bilang anda tidak ingin di ganggu''

''yuli, keluar sekarang atau..''

Ku lihat yuli kecewa dan matanya memerah oh aku benci melihat gadis menangis, tapi aku lebih benci diriku kenapa aku jadi perhatian dengan yuli. Batin bara.

''kkheemm, dia sekertarismu?''

Ucap kalista memulai pembicaraan.

''emm, kenapa kau kemari aku habis meeting dengan orang-orang dari perusahaan AMD, aku letih!''

''tapi aku di suruh papiku mengantar ini?''

Kalista memberikan bungkusan kepada bara, bara lal membukanya dan mendapati satu set stelan jas yang wow. Mahal.

''berhenti mendatangiku dengan alasan ayahmu lagi atau papimu papahmu, aku capek''

''tapi bara, oh tunggu orang suruhan ayahku melihat kau menciumku kemarin waktu di rumah sakit dan kau tau? Ayahku sangat exited dengan perlakuanmu itu karena dia tau kau dari perusahaan..''

''stoopp, ok aku memang menciummu maaf aku khilaf..''

''whatt? Oh my gosh, shit kau pikir aku wanita apa?''

''tapi betul aku tidak senga..''

''I hate u''

Kalista menangis dan meninggalkan bara.

Aaaaaaaaaaaaakkkkhhhh, kenapa hari ini aku membuat dua gadis menangis oh god. Bara mengumpat sejadi-jadinya.

***

Yuli POV

Dia itu kenapa, selalu saja menolakku, padahal kan aku begini karena aku.. aku menyukainya dan sebenarnya aku tidak nyaman menjadi orang lain. Aku sebenarnya dari keluarga baik-baik, ayahku bekerja di tempat percetakan buku dan ibuku seorang penjahit kecil-kecilan, aku punya seorang adik namanya lila dia perempuan kelas 2 SMA. Sejak pertama aku masuk kantor ini aku sudah menyukai pak bara, dan niatku jadikan dia suami. Akh shit. Anganku terlalu tinggi.

Dari rumor yang ku dengar bara suka wanita nakal, dan seksi, bibir yang selalu merah dan dia suka di rayu aku melakukanya tiao pagi, merayunya membuat bibirku terus merah dan makeup tebal serta baju yang seksi.

Iya ibuku melarangku pasti memakai baju seksi jadi aku memakai baju yang sopan ke kantor lalu menngantinya di toilet umum itulah yang kulakukan tiap hari sampai sekarang tapi perlakuakn pak bara denganku tadi jadi patah semangat dan gadis yang tadi juga cantik ku tau dia kalista putri konglongmerat dan seorang dokter, ku lihat dia tadi keluar dari ruangan bara dan menangis kelihatan sekali dia di kecewakan.

''huh aku akan gila kalau aku berhenti mencintainya, tapi aku juga bisa gila kalau berpura-pura menjadi orang lain dan kelihatan seperti gadis nakal huh''

Tbtb..

''apa yang berhenti? Pura-pura? Nakal? Cinta? Apa?''

Tbtb bara keluar dari ruangannya dan melihat yuli asistenya sedang berbicara sendiri, dan mengejutkanya.

''oh pak bara? Ada yang bisa saya bantu pak?''

Aku akan menjadi diri ku sendiri saat ini.

''oh tidak Cuma itu..''

Ddrrtttt ddrrtt..

''ya haloo..''

'',,,,''

''oh oke aku akan segera ke sana''

''...''

''yuli aku ada janji dulu kalau ada yang mencariku bilang cari di google haha.. see you''

Yuli hanya heran dan menganga mendengar lelucuon Bara.

''sejak kapan dia ramah?, atau dia sudah gila? Oh memang aku harus berhenti menganguminya. Tapi apakah aku bisa..''


--0--


thank you..


CEO love DoctorWhere stories live. Discover now