haii, wah im so glad with ridersnya, nambah yah walaupun dikit tapi seneng liatnya. maaf yah lama.
cekidot.
Kristian POV
Sekarang aku dirumah dokter psikisku, ternyata dia gadis yang sangat cerewet, cantik, manja dan juga tukang suruh karena dia ternyata orangnya sangat bersih banyak aturan padahal, memang iya aku suka bersih, memang itu jadi ciri khasku tapi bukan aku yang jadi pembantunya juga aku benci di suruh-suruh.
Pagi ini dia sudah menyuruhku membersihkan apartemenya tapi pagi ini juga dia sudah membuatkanku sarapan, jujur aku suka sekali masakanya dara, apalagi saat melihatnya memasak, sangat sexy menurutku.
''kristian habiskan nasi gorengmu dan cepat ceritakan semuanya atau tidak kau akan ku usir dari apartemenku''
Sekarang dia sedang menonton tv sambil menceramahiku untuk segera memberitahunya kenapa bisa aku mendapatkan izin dari kedua orang tuanya.
''kristian jangan Cuma diem deh cepetan''
''plis dara gue lagi menikmati sarapan gue, lo itu rese kalau lagi kepo''
''what? Seorang kristian berbicara nonformal? Plis lucu banget haha''
''itu karena gue lagi kesel lagian sabar sedikit kenapa, pasti gue ceritain kok, jadi ceritanya begini''
Flashback on
Aku melajukan mobilku, di tengah jalan tiba-tiba aku melihat tante rina mamanya dara sedang kebingungan, aku lalu memarkir mobilku dan menemui tante irma di tengah jalan.
Aku bertanya dan beliau menjawab kalau dia mencari apartemen dara, ternyata dara sedang pindah apartemen lalu muncullah ide gilaku. Aku pun menawarkan untuk mengngantar tante rina ke alamat yang dia sebutkan, di tengah jalan aku cerita ke tante irma klau daerah sekitar apartemen nya itu rawan banget, jadilah tante rina was-was dan meminta solusi, akupun menawarkan diri menjadi pengawal dan tanta rina setuju-setuju saja, dengan catatan anaknya jangan di apa-apakan, okelah.
Flashbackoff
''apa hanya gara-gara itu? Mama kok bisa-bisanya di bodohin sama cowok kayak kamu''
''lo maunya bersyukur lo bisa di jaga sama calon CEO ini''
''ih, iya makasih''
Aku tidak percaya kenapa dia bisa langsung saja setuju atau memang dia malas berdebat.
Author POV
Hari ini dara agak sedikit terlambat ke kantor, alasanya macet.
''selamat pagi dok'' sapa seorang perawat yang bekerja di klinik dara.
''pagi'' balas dara sambil tersenyum.
''kenapa dokter hari ini terlambat? Ku dengar kan dokter sudah pindah apartemen dekat klinik?''
''iya memang tapi aku berdua dengan orang yang tidak sangat menyenangkan''
''maksud dokter?''
''akh tidak apa-apa. Apakah ada pasien hari ini?''
***
Hari ini Dara sangat bekerja keras hari ini dia sangat lelah, dan kristian sudah mulai lagi dengan kecuekanya, kita kembali saja ke cinta segi tiga bara.
Hari ini bara ke kantor dengan sangat cool, kenapa tidak, dia hari ini memakai mobil lamborghini terbaru dengan warnah merah menyala, tidak salah memang bara seorang fashionista, hari ini saja dia memakai jas brand ternama di paris yang baru menyebut namanya saja orang sudah membayangkan berapa mahalnya jas itu, bara juga mempunyai ciri khas yaitu, mempunyai lesung pipit, tapi tidak mengurangi kharismatiknya dengan mata yang sangat tajam dan alis yang tebal itu membuat siapa sja yang ditatapnya akan meleleh.
Hari ini bara sedang meeting dengan salah satu klienya dari luar negeri tepatnya korea, bara sangat menikmati masa meetingnya itu, dia sedang sibuk berbicara dengan salah satu rekan kerjanya, dan mulai larut lagi dengan dunia bisnis. Pria pekerja keras.
***
''yuli kalau kamu sudah menyiapkan notulen yang aku suruh taruh saja di atas mejaku, aku ingin pulang lebih awal, sepertinya aku kurang tidur.. kau tidak liat kantung mataku''
Memang akhir-akhir ini bara sangat sibuk dengan pekerjaanya, dia sangat ingin menjadi CEO tetap di cabang perusahaanya ini, karena selama prusahaan cabang ini di bangun CEOnya belum di tentukan, bukan maksud bara untuk mengelabuhi kakaknya, tapi nyatanya perusahaan cabang ini memang untuk bara tapi papah mereka darwis hanya ingin melihat cara kerja anaknya. Rumit yah.
''betul pak tapi sebaiknya sebelum bapak istirahat bapak berendam di air hangat dulu lalu minum teh hijau agat tubuh bapak relax sedikit.''
''wah kau hebat dalah kesehatan yah?''
''akh tidak juga pak Cuma saya sering juga Insomnia dan kadang tidurnya hanya sejam sehari''
''kau serius? Tapi kau tak punya kantung mata dan mata panda?''
''iya pak karena saya punya trik khusus''
''ohh begitu, ngomong-ngomong soal kesehatan apa kalista tidak pernah kesini?''
''uhmm? Kalista?''
''iya kalista dokter yang cantik, putih, tinggi, langsing anaknya..''
''ohh maaf pak memotong, tapi bu kalista tidak pernah datang, take a rest pak saya duluan''
''wahh kenapa dia itu, tadi dia semangat sekali, sekarang dia seperti harimau yang diam-diam merayap..akh entahlah''
Bara pulang ke rumahnya dan berencana melakukan yang yuli lakukan, berharap kantung matanya menghilang.
***
''anda mau kemana pak tian?''
''stop memanggilku tian, aku kristian..''
''oh shit kenapa dia jadi harimau lagi..''
''hheii aku bisa mendengarnya''
''baiklah tapi kau tidak semudah itu masuk dan keluar apartemenku seenaknya kau bilang kau ingin tinggal. Tapi sekarang kau emmbereskan barang-barangmu?''
''memang kenapa? Kau ingin aku seatap denganmu?''
''tidak, maksudku, tapii..''
''terimakasih untuk masaknya dan satu malamnya unutuk tinggal disini, aku pergi''
Yah, hari ini kristian meninggalkan rumah dara, begitu menerima telfon dari seseorang dari luar negeri dia langsung berbuah jadi dingin lagi dan bergegas mengambil barangnya di apartemen dara. Kristian memang misterius.
Dara POV
Hanya dua hari satu malam tapi membekas sekali, bahkan aroma parfumnya masih terasa, kenapa sih pria ini, selalu membuatku hilang akal, setelah dia menciumku dikantornya, mencampakkanku, membuatku ketawam bahagia, dan sekarang kecewa maunya apa laki-laki satu itu.
--0--
kayaknya kristian makin aneh yah kadang cool, kadang, lucu, kadang jelek, kadang ngangenin kata dara.

YOU ARE READING
CEO love Doctor
RomanceAku melajukan mobil ku ke perumahan elit dan megah itu, iyah rumah orang tuaku mereka mengajakku makan malam, padahal dikantorku aku lagi sibuk-sibuknya mengurus pengeluaran produk baru prusahaanku. Saat ku lajukan mobilku dan memasukannya ke halama...