Partically? Like i care...

599 69 8
                                        

Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, aku bukanlah karakter utama yang menjadi pusat perhatian dari tiga gadis cantik plus anti-mainstream yang ada di depanku. Aku hanyalah pembawa cerita yang menceritakan kisah mereka, kisah para ratu menawan yang punya kepribadian berbeda.

Dan sekarang, aku akan menceritakan beberapa hal yang kutahu tentang kisah asmara mereka. Karena kebetulan, salah satu dari pelaku asmara yang bersangkutan datang.

"Apa aku mengganggu? Sepertinya kalian sedang berdiskusi," sapa seorang pemuda super tampan yang tiba-tiba duduk di meja kami, lebih tepatnya duduk di samping Akkarin.

"Evan, ngapain sih?" Akkarin menggeser pantatnya menjauhi Evan, pemuda yang berjuluk Vampire Kid meski sebenarnya bukan vampire. Tempat duduk kantin yang panjang membuat Akkarin bisa duduk menjauhi Evan tanpa harus beranjak. Akkarin mendekat pada Zoey.

Evan adalah teman sekelas meski beda ruang, sejak Akkarin masuk kelompok belajar kami, Evan lebih agresif dalam mendekati Akkarin. Kurasa salah satu penyebabnya karena ada aku yang menjadi satu-satunya pria dalam kelompok, mungkin saja Evan takut jika aku merebut Akkarin darinya.

Vampire Kid bukanlah julukan sembarangan, dia mendapat julukan itu karena kekuatannya yang sangat besar, bahkan kekuatannya membuat Evan masuk dalam sepuluh murid berkemampuan terkuat di sekolah Wardenlicht.

"Aku mau ikut makan siang," ucap Evan tanpa rasa bersalah. Gekko tidak begitu peduli, dia hanya memakan apelnya sambil meminum susu.

"Ngapain disini?" Akkarin mencebik kesal lalu melirik kelompok gadis yang tak jauh dari tempat mereka duduk. "Sama mereka aja tuh. Mereka pasti seneng kalau kamu makan bareng mereka."

"Oh ayolah Dark, aku hanya ingin makan denganmu," Evan setengah menggoda. Dark adalah panggilan sayang (?) bagi Akkarin. Entah darimana atau kenapa, Dark menjadi sebuah panggilan khusus dari Evan untuk Akkarin.

"Ah terserah," akhirnya Akkarin menyerah. Zoey berbisik lirih pada Akkarin, tapi bisikan khas Zoey seakan memang untuk di dengar orang lain.

"Berhati-hatilah Akkarin, dia modus untuk mengajakmu masuk organisasi rahasia."

Evan hanya nyengir menanggapi perkataan Zoey. Belum sempat Evan memakan sandwich-nya, seorang murid dari kelas Evan mendekat lalu berbisik pada pemuda itu. Evan menengok ke arah lantai dua kantin, aku ikut melihat ke arah yang dilihat Evan.

Sungguh kebetulan yang sangat besar, pelaku kedua dari kisah para ratu muncul. Dia adalah seorang pria yang cantik (?), salah satu dari guru terkuat dan satu-satunya guru non-manusia.

Namanya Maurice Bellemare, seorang vampir yang benar-benar vampir, bukan hanya julukan seperti Evan, sang raja vampir terkuat yang pernah ada. Dia menjadi guru sihir penangkal kekuatan kegelapan, tidak ada yang tidak mengenalnya di sekolah ini. Bahkan dia cukup terkenal di seantero pulau Atlantis.

Seperti yang kalian tahu, duniaku adalah dunia dystopia yang aneh. Selain adanya penyihir dan esper, ada juga ras-ras non-manusia dari berbagai belahan dunia. Salah satunya vampir yang menjadi guru di sekolah ini.

Evan mengangguk lalu beranjak tanpa bicara apa-apa, dia naik ke lantai dua. Kurasa dia dipanggil oleh guru yang tergila-gila dengan Gekko itu. Perlu diketahui, Maurice punya kuasa yang cukup besar di daratan buatan Atlantis karena dia adalah raja vampir yang menguasai rasnya di seluruh dunia. Jadi, ketertarikannya pada Gekko tidak bisa dilarang begitu saja oleh pihak sekolah maupun pemerintah Atlantis. Apalagi dari desas-desus yang beredar, Maurice telah meneken kontrak dengan keluarga besar Hakai, tapi tidak ada yang mengetahui isi kontrak itu.

Dari bawah, dapat kulihat Maurice dia terlibat pembicaraan serius dengan Evan. Aku yang notabene 'anak biasa' di antara ribuan murid tentu tidak tahu menahu tentang urusan mereka berdua, tapi aku merasa tidak nyaman saat mereka melihatku selama sepersekian detik. Aku hanya menebak jika mereka melihatku, tapi kuharap mereka hanya melihat para gadis.

Aku dapat melepaskan nafasku dengan lega saat Maurice dan Evan berlalu, mereka benar-benar membuatku punya prasangka buruk. Kulihat Gekko juga sama denganku, tapi lebih dikarenakan kelegaan karena tidak harus bertemu dengan Maurice. Hubungan aneh antara Gekko dan Maurice memang sangat menarik bagi beberapa orang, tapi tidak denganku.

Lalu bagaimana dengan Zoey?

Memang, kehidupan itu aneh, seaneh kisah asmara Zoey yang aneh. Meskipun dia aneh, tapi cowok yang dekat dengan Zoey benar-benar n.o.r.m.a.l.

Namanya adalah Aaron, dia adalah idola lain bagi para cewek selain Evan. Dan dia sekarang sedang duduk di meja lain bersama sahabat-sahabatnya, Eddie dan Eleanor. Seharusnya Zoey bersama mereka jika saja tidak mempunyai jadwal belajar bersama kelompok kami.

Aaron memang tidak sejagoan Evan atau non-manusia seperti Maurice, kekuatan Time Travel-nya juga tidak bisa sekuat dua nama yang kusebut sebelumnya, bahkan kehidupan Aaron terlihat sangat normal sari sudut pandang manapun. Dari semua hal itu, aku jadi tidak habis pikir ketika Zoey si ratu sarkas dapat berteman baik dengan Aaron. Meski kuakui, Eddie dan Eleanor tidak senormal Aaron. Dia benar-benar orang normal yang menarik bagi orang aneh.

"Hey, dari tadi kau diam saja?" panggilan Zoey membuatku terkejut, tiba-tiba Zoey berbisik. "Apa kau curiga ada mata-mata di sekitar sini?"

"Tidak, bukan itu," aku hanya bisa nyengir, teori konspirasi sepertinya sudah melekat erat di benaknya.

"Apa kau sedang mencari pujaan hatimu?" kali ini Akkarin menggoda. Aku menggeleng, tapi Akkarin malah celingukan, "siapa cewek itu, El?"

"Akkarin, kalau aku suka dengan seseorang, aku tidak akan mengatakannya pada kalian," aku mendesah kesal. Akkarin tersenyum jahil.

"Hn," tanpa ada angin, tanpa ada hujan, Gekko memelototi aku. Tapi sepertinya bukan di wajahku, lebih tepatnya melotot karena sesuatu yang berada di belakangku.

Aku jadi penasaran karena Akkarin dan Zoey ikut-ikutan melihat ke arah yang dilihat Gekko. Aku menengok dan air ludahku langsung berhenti di tenggorokan.

"Dia...," aku terpaku.

<a/n>

siapakah 'dia'?

penasaran? hmm... part selanjutnya aja deh xD

23 10 15


TriGalzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang