Chapter 16. The Lost Old Friend

3.2K 145 1
                                    

"APA ada yang salah, Perrie?" Kendall bertanya penuh rasa penasaran saat menyadari sikap murung Perrie. Gadis cantik itu mengeleng seolah-olah memang tidak ada satu masalah pun yang mengganggu pikirannya.

Setiap kali teringat pada perjodohan yang diatur keluarganya, Perrie tidak sanggup menunjukkan wajahnya pada Kendall. Hatinya dipenuhi dengan kecemasan dan ketakutan. Apa yang akan terjadi jika Kendall tahu tentang perjodohannya dengan Harry? Astaga, dia tidak pernah menyiapkan diri untuk menghadapi situasi itu.

Kendall sungguh khawatir. Dia tidak bisa tersenyum lepas lagi meskipun kini dia membawa kantong belanja berisi gaun yang akan dia gunakan untuk pesta nanti.

"Aku baik-baik saja," Perrie tersenyum.

Senyum yang terbit di wajah Kendall detik berikutnya seperti silet yang menyayat hati. Aku akan menjadi orang brengsek jika membuat Kendall menangis saat mengetahui perjodohan itu kelak. Semoga Tuhan memberinya jalan untuk keluar dari dilema itu.

"Perrie Edwards," seseorang mengejutkan Perrie sembari menepuk pundaknya. Kedua gadis itu menoleh bersamaan.

"Benar, kau Perrie!" si penepuk itu berseru gembira.

Perrie yang canggung saat mengenali orang-orang di depannya tersenyum kikuk. Kendall takjub, ada lima anak lelaki berseragam SMA di hadapan mereka saat ini.

Terlihat jelas mereka sangat mengenal Perrie. Dia tidak tahu Perrie bisa akrab dengan anak lelaki juga. Atau mungkin mereka hanya sedikit dari segerombol pria yang menjadi pengagum Perrie saja? Entahlah. Pria mana yang tidak terpesona pada kecantikan dan keanggunan seorang Perrie Edwards?

"Senang bertemu kalian lagi." cara Perrie berkata dengan sopan dan anggun mengejutkan para lelaki itu. Mereka saling pandang untuk beberapa saat, lalu kembali tersenyum seperti telah memutuskan sesuatu.

"Kapan kau akan berkumpul dengan kami lagi?"

"Aku tidak bisa memutuskan kapan," Perrie gugup, menoleh pada Kendall yang mengamatinya dengan penuh minat.

Pria-pria itu tampak kecewa. Mereka berbasa-basi sebentar dengan Perrie lalu pergi. Perrie terlihat lega setelah tidak menghadapi para pria itu lagi. Kendall terlihat penasaran, seperti ingin menanyakan sesuatu padanya. Tetapi kekhawatirannya itu lenyap ketika akhirnya Kendall memutuskan untuk tidak bertanya tentang mereka.

Ariana melihat kejadian itu dari balik jendela mobil yang terparkir di seberang jalan. Matanya menyipit oleh dendam. Kejadian di kafetaria itu tidak pernah dia lupakan. Dia membenci Perrie setengah mati setelah gadis itu mempermalukannya dan membuat hubungannya dengan Niall resmi berakhir selamanya.

Sudut bibirnya tertarik membentuk seringaian licik saat dia telah menemukan cara untuk membalas perbuatan Perrie padanya. Dia turun dari mobil untuk menghampiri para pria yang mengenal Perrie tadi. Dia akan menggali sesuatu tentang Perrie dari mereka.

-o0o-

Langkah Kendall terhenti ketika mereka menyusuri trotoar dengan toko-toko disepanjang sisinya. Perrie langsung tahu apa yang membuat Kendall terhenti ketika dia mengalihkan pandangannya ke depan. Tak jauh dari tempat mereka berdiri Harry Styles. Pria itu diam di depan etalase sebuah toko. Matanya menatap lurus apapun yang dipajang di etalase itu. Raut wajahnya terlihat sendu.

Perrie menegang. Oh, ini buruk. Mengapa mereka harus bertemu di saat dia tidak ingin bertemu?

"Harry," Kendall dengan rasa penasaran memanggil pria itu seraya mendekatinya. Harry menoleh, dia tampak terkesiap melihat kehadirannya terlebih ketika pandangannya menangkap sosok Perrie bersama gadis itu.

High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang