Chapter 7 : New Day

21.7K 1.5K 47
                                    

“Dia Nathalia Puhl. Seorang model yang bisa dibilang belum begitu terkenal. Dan dia juga….” Jo menggantungkan kata-katanya. Dari raut wajahnya aku tahu dia sedang mengingat sesuatu.

“Dia apa?” tanyaku penasaran.

“Dia…”

“Gabby”

Belum sempat Jo menyelesaikan kata-katanya, seorang lelaki dengan topi dan kacamata hitam datang menghampiriku. Ia duduk di bangku yang berada di sampingku. Aku mencoba memperhatikan lelaki ini. “Zayn?”

Lelaki di sampingku ini tersenyum, “Akhirnya kau mengenaliku.”

“Mau apa kau disini Malik? Mau menjemput asisten pura-puramu ini?” Rasanya aku ingin menutup mulut Jo saat ini juga. Apa ia tidak sadar jika ini tempat umum? Untung saja semua orang tidak ada yang memperhatikan kami.

“Pelankan suaramu, Jo,” ucap Zayn kesal. “Dan bagaimana kau bisa tahu tentang hal ini?”

Jo tidak menjawab. Ia hanya melirik ke arahku seakan memberi tahu Zayn jika akulah yang menceritakan semuanya. Zayn menatapku. Dan aku hanya bisa tersenyum seakan merasa tidak bersalah karena menceritakan hal ini pada orang lain. Padahal kemarin aku sudah berjanji padanya jika tidak akan ada yang tahu tentang hal ini selain kita berdua.

Tiba-tiba saja Jo berdiri, “Aku ada jadwal kuliah sekarang. Aku duluan, ya. Bye guys.

Jo berjalan dan keluar dari café ini. Sekarang tinggal aku dan Zayn. Seketika suasana menjadi canggung. Zayn yang duduk di sampingku tiba-tiba pindah dan duduk di hadapanku. “Katakan padaku, kenapa kau bisa menceritakan semua ini pada Jo?”

“Karena dia temanku,” jawabku santai.

Zayn menghela nafas, “Kalau begitu aku akan menceritakan hal ini pada Harry.”

Aku membelalakkan mataku mendengar ucapan Zayn. Apa lelaki ini bercanda? Menceritakan hal ini pada Harry sama saja menggagalkan semua ini. “Kau bercanda? Kau yang membuat semua rencana ini dan kau juga yang akan menggagalkannya dengan memberi tahu Harry. Sangat tidak masuk akal.”

“Lalu apa masalahnya? Harry temanku juga kan?”

Dan sekarang ia sukses membuatku mengunci mulutku sendiri rapat-rapat. Lelaki ini selalu menang. “Oke, aku kalah. Tapi percayalah Zayn, Jo tidak akan menceritakan hal ini pada siapapun.”

“Ya, mungkin kau benar. Dan oh ya, tujuanku ke sini sebenarnya memang ingin mencarimu,” ucap Zayn.

“Ada apa?”

“Seperti yang aku bilang kemarin. One Direction akan mulai tour satu minggu lagi. Itu berarti, kau harus mempersiapkan semuanya dari sekarang. Minggu depan kita akan langsung berangkat ke Manchester. Dan tentang Harry, Niall, Louis, dan Liam, mereka sudah tahu jika kau adalah asisten pribadiku sekarang.”

“Hanya pura-pura Zayn,” aku mengoreksi ucapannya.

“Setidaknya kau harus menuruti perintahku jika dihadapan mereka,” ucap Zayn dengan seringaiannya.

Oh God, aku hanya bisa berdoa semoga saja lelaki di hadapanku ini tidak memintaku melakukan hal yang aneh dihadapan keempat temannya.

***

Dan. Disinilah aku.

Sekarang aku sudah berada di dalam bus tour One Direction yang akan membawa kami menuju Manchester. Bus ini tidak seperti bus biasanya, bus ini sangat spesial. Dilengkapi dengan fasilitas yang super lengkap membuatku merasa sangat nyaman berada di dalam bus ini.

Pada awalnya aku mengira jika aku akan merasa canggung berada dalam lingkungan artis besar seperti One Direction. Tapi ternyata aku salah. Mereka sangat baik dan ramah padaku. Padahal statusku di hadapan mereka hanya sebagai asisten pribadi seorang Zayn Malik.

Because Of You [ One Direction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang