Tok tok tok
Aku terbangun saat mendengar suara ketukan pintu. Orang bodoh macam apa yang mau membanguniku sepagi ini. Bahkan ini masih jam 2 pagi. Lebih baik aku melanjutkan tidurku. Aku pun kembali menarik selimut dan mencoba menghiraukan orang itu. Mungkin itu hanya orang yang jail saja.
Tok tok tok
Lagi-lagi suara ketukan itu terdengar. Sungguh, aku sangat kesal dengan siapapun yang mengganggu tidur nyenyakku. Aku menghela nafas dan mencoba untuk bangun dari tempat tidurku. Rasa kantuk yang sangat besar membuat jalanku sedikit sempoyongan.
Ceklek
Aku membuka pintu dan di depanku sudah terdapat seorang lelaki yang sudah tidak asing lagi bagiku. Lelaki berjambul dan beralis tebal. Zayn Malik. Ia tersenyum seakan merasa sama sekali tidak bersalah karena sudah mengganggu tidur nyenyakku.
“Mau apa kau Malik?” aku bertanya dengan sinis padanya.
“Aku tidak bisa tidur. Kau mau kan menemaniku keluar untuk mencari cemilan?”
Aku tidak tahu apa yang difikirkan lelaki satu ini. Dia sudah mengganggu tidur nyenyakku dan sekarang ia memintaku menemaninya keluar di tengah malam seperti ini. Tentu saja tidak. “Kau gila? Ini masih jam 2 dan di luar sedang hujan. Aku tidak mau mati kedinginan malam-malam seperti ini.”
Raut wajah Zayn sedikit berubah, “Ayolah, Gab. Aku tidak mungkin mengajak yang lainnya, pasti mereka semua sudah tidur.”
“Kau fikir aku tidak tidur? Sudahlah, aku mau melanjutkan tidurku.”
Aku hendak menutup pintu kamarku, tapi Zayn menahannya, “Please, Gab. Temani aku.”
“Aku ngantuk, Zayn. Kau pergi sendiri saja, oke?”
Kali ini aku benar-benar menutup pintu kamarku. Zayn masih mencoba untuk membujukku tapi kuhiraukan. Aku bingung mengapa dia mau pergi keluar padahal malam ini cuacanya sangat dingin.
Dan sekarang suara Zayn sudah tidak terdengar lagi. Sepertinya dia sudah menyerah untuk membujukku. Baguslah, aku bisa melanjutkan tidurku.
Aku kembali ke tempat tidurku dan menarik selimutku. Mencoba memejamkan mata agar bisa kembali ke dunia mimpi. Dunia yang menurutku sangat indah.
1 menit
10 menit
20 menit
Aku sudah mencoba berbagai posisi yang nyaman agar aku bisa tidur tetapi tetap tidak bisa. Aku duduk di tempat tidurku. Padahal tadi aku sangat mengantuk tapi sekarang aku malah tidak bisa tidur. Dan sekarang bayangan Zayn melintas di fikiranku. Apa dia benar-benar keluar sendiri di malam seperti ini? Entah kenapa aku jadi peduli padanya.
Aku bangun dari tempat tidurku. Berjalan menuju jendela dan melihat pemandangan malam hari dari jendela kamar ini. Hujannya sudah sedikit reda, hanya gerimis kecil. Tapi aku yakin, udara di depan tetaplah sangat dingin. Bagaimana dengan Zayn? Aku baru ingat ia hanya menggunakan kaos dan jeans tadi. Apa ia tidak kedinginan?
Bayangan Zayn terus berputar-putar di otakku. Aku menjadi merasa sedikit bersalah sudah menghiraukannya tadi. Tapi mau bagaimana lagi, tadi aku benar-benar mengantuk. Lagi pula, kenapa dia hanya memintaku untuk menemaninya? Dia bisa meminta temannya yang lain kan untuk menemaninya.
Aku mengambil ponselku, mencoba untuk menghubungi Zayn. Entah keberanian dari mana hingga aku mau menghubungi Zayn, aku hanya ingin bertanya tentang keadaannya saat ini.
Ponsel Zayn tidak aktif. Aku menjadi khawatir. Tunggu, apa aku mengkhawatirkan Zayn? Sepertinya ya, aku benar-benar mengkhawatirkannya. Bagaimana aku tidak khawatir jika ia keluar di malam sedingin ini dan tanpa menggunakan jaket apapun? Sepertinya aku harus keluar. Ya, mencari Zayn sepertinya lebih baik daripada berdiri terus di sini.
![](https://img.wattpad.com/cover/5433586-288-k37876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [ One Direction ]
Fanfic[COMPLETED] Gabriella Russel-atau Gabby- kembali bertemu dengan seseorang yang sudah lima tahun menghilang dari hidupnya. Harry Styles. Tapi sekarang keadaannya sudah berubah. Harry sudah melupakannya. Atau lebih tepatnya tidak mengingatnya. Dan Gab...