Mata coklatku mengarah pada pintu cafe yang baru saja terbuka. Seorang wanita cantik. Body nya tinggi semampai, bibir sexy berwarna pink, serta baju tanpa lengan warna pink. Aku tau dia menyukai warna pink. Wajah oriental nya dipoles make up yang cukup menyilaukan mataku. Oh, dulu aku sangat jatuh hati pada semua yang ada pada dirinya, semua pria normal akan memiliki hasrat yang sama seperti ku, dapat memiliki seorang wanita cantik bernama Mayangsari Rahmanita Putri. Tapi ada apa dengan hatiku sekarang? kenapa ada yang berubah saat aku melihat Mayang, sesuatu di dalam sana tidak berdebar. Mata ini tidak fokus hanya untuk melihat wajah cantiknya.
"Raffi!!!" pekiknya saat melihatku duduk di salah satu meja pojok cafe. Aku berdiri menyambutnya.
"Aku kangen kamu.." bisiknya teramat pelan, menerjangku, aku melotot kaget karena pelukannya."Hi, dont cry.." aku menangkup wajah Mayang, mengurai pelukan kami dan mengajaknya duduk.
Setelah duduk, aku menatap Mayang dengan serius. Yap, hari ini juga aku dan Mayang harus menuntaskan semua masalah yang terjadi di antara kami. Yang sempat tertunda karena karier model Mayang di Italy.
"Kamu sekarang kerja dimana Mas?" tanya Mayang padaku.
"Aku udah gak di Jakarta May. Aku mutusin buat balik ke Aceh" ujarku mencoba untuk biasa.
"Aceh? kamu pindah ke Aceh semenjak aku pergi..?? maafin aku Mas, maafin aku gak ngasih kabar kamu dan ninggalin kamu. Ninggalin hubungan kita gitu aja"
"Aku paham May, aku dukung kamu ngejar mimpi kamu itu"
"Makasih Mas, kamu masih tetep baik ke aku, walaupun aku udah ngecewain kamu.Kamu kerja di Aceh? Oiya,keluarga besar kamu disana ya.." kekeh kecil Mayang.
"Hmm...aku nerusin perusahaan Papa disana"
"Lalu ada apa kamu ke Jakarta?"
"Selain urusan bisnis, aku ingat kamu akan pulang dari Italy"
"Makasih Mas"
"Makasih untuk?" alis ku terangkat."Makasih masih mau ketemu sama aku, aku kira kamu udah benci sama aku. Aku orang yang pantes di benci Mas. Aku gak menghargai kamu, gak menghargai cinta kamu ke aku, gak menghargai hubungan kita"
"Gak papa May...semuanya udah berlalu"
"Tapi aku sudah menyakitimu Mas,maaf...""Ada kalanya kita harus melepas seseorang yang kita cintai, aku melepas kamu, membebaskan kamu berkarir, ada hak apa aku mengekang kamu?"
"Aku gak bisa melepasmu Mas, apa saat ini kita masih bisa di sebut sepasang kekasih?" tatapan Mayang serasa menusuk ku. Hati ku bagai tertohok mendengar ucapannya. Setelah Mayang meninggalkan ku tanpa secuil informasi, disaat aku benar benar mencintainya, dia pergi. Tapi aku harus memastikan aku masih cinta Mayang atau tidak. Oke, sebagai cowok aku harus memutuskan dengan bijaksana.
"Maaf May...kenyataannya aku udah gak mencintai kamu lagi. Aku gak tau sejak kapan, namun perlahan rasa ku padamu hilang seiring kamu pergi, seiring jauhnya jarak yang memisahkan kita"
Tanpa ku duga setetes air bening meluncur anggun ke pipi Mayang. Disusul dengan tetes tetes selanjutnya.
"May...jangan menangis. Yang penting kita sudah ketemu kan sekarang. Aku antar kamu pulang ya"