Sorry

2K 103 5
                                    

*Author P.O.V*

"Harry! Harry!" teriak Louis dari luar rumah harry. Harry yang sedang memainkan handphone nya pun langsung berlari ke arah balkonnya.

"Lou! What are you doing in here?"

"Well, I just wondering if you want to walk with me right now."

"Sure! Wait." Harry pun turun dan memakai sepatunya.

"Kita mau kemana Lou?" tanya harry di tengah perjalanan mereka.

"Aku mau megajakmu ke pantai." Harry dan louis memang sudah sering pergi ke pantai. Disana mereka biasa bermain kejar-kejaran atau bahkan berenang.

"Haz, kau tahu? Tetangga sebelah rumahku terus membuat suara menjengkelkan tiap malam."

"You mean?"

"Yeah. Sex." Ujar louis sembari tertawa kecil.

"Itu normal kan? Terlebih lagi Mr.Horan sudah memiliki istri." Balas harry yang sudah tahu persis siapa yang di bicarakan louis.

"Yeah, sometimes I just got jealous with them." Ujar louis sembari memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Just imagine a girl sucking at your cock- blowjob." Lanjut louis.

"Blowjob."

"Yeah, blowjob." Ujar louis membuat harry tertawa karena mereka terus mengulang perkataan itu.

"Stop it!"

"Stop what? My little Hazzy." Ujar louis menggoda harry.

"No. I'm not a little."

"My little Hazzy." Ujar louis sembari tertawa. Harry pun memandangi louis sejenak.

Mungkin louis tidak tahu bahwa bagi harry, louis adalah laki-laki paling tampan dan paling manis yang pernah ia temui.

"Why are you straring at me like that?" Tanya louis.

"Nothing." Jawab harry sembari menggeleng.

"Seriously harry?"

"Yeah, I just cant believe you got jealous by Mr.Horan."

"Just that? You're weird little Hazzy."

Mereka terus berjalan menyusuri jalanan yang sepi, memang tak banyak orang yang suka pergi ke pantai. Terlebih lagi pantai di daerah mereka berada di belakang bangunan tua bekas perang dunia ke II.

"Haz, kita balapan. Yang terakhir sampai ke pantai harus menggendong yang menang."

"Okay. Dalam hitungan ke lima." Mereka pun bersiap mengambil ancang-ancang untuk berlari.

"One."

"Two."

"Thre- FIVE!" teriak louis yang langsung berlari meninggalkan Harry.

"Hey! Kau curang." Harry pun berlari mengejar louis.

Setelah beberapa menit berlari akhirnya mereka sampai ke pantai, tempat mereka biasa menghabiskan waktu sore.

"Kau curang." Ujar harry dengan nafas terengah-engah.

"No. I'm not." Louis pun mendorong harry kearah pasir yang berada di sekitar pantai.

"Louis! You bastard!" harry pun kembali berdiri dan mendorong louis.

Mereka pun menghabiskan waktu bersama mulai dari kejar-kejaran hingga bermain air di pinggiran pantai. Tak jarang louis harus menemani harry istirahat karena kelelahan. Bahkan terkadang louis menggendong harry.

"Haz, menurutmu apa yang ada di dalam sana?" tanya louis ketika mereka duduk menghadap bangunan tua bekas perang.

"I dont know. I dont like it."

"What do you mean? It's sick! Look at those big building."

"Well, I dont like anything about war." Balas harry pelan.

"I'm gonna find out." Louis kemudian berdiri dan berjalan mendekati bangunan tersebut.

"Lou, dont." Harry yang merasa khawatir pun mengikutinya hingga mereka sampai di sebuah gedung dengan lubang besar di dindingnya.

"C'mon Haz, it will be fun." Ajak louis yang langsung masuk ke dalam gedung tersebut. Sementara harry masih diam di tempatnya, ia takut untuk masuk kedalam.

Harry pun menunggu louis untuk keluar. Ia terus berdiri di depan dinding dengan lubang besar itu. Harry semakin khawatir ketika louis tidak kunjung muncul.
Bahkan tedengar beberapa barang jatuh dan suara kaca yang pecah dari dalam.

Harry semakin takut, ia takut untuk masuk ke dalam. Tapi ia khawatir terjadi apa-apa pada louis. Setelah beberapa kali berpikir, harry pun memutuskan untuk masuk ke dalam.

"Lou- Louis." Panggilnya sembari melihat keatas. Terlihat banyak sekali anak tangga disana.

"Louis!" panggilnya lagi sembari menyusuri lorong yang hanya terang karena sinar matahari.

"Louis! Where are you?!" teriak harry yang mulai panik. Tentu harry panik, tidak ada jawaban dari louis, bahkan suara berisik tadi pun sudah tidak terdengar.

"Louis! This isn't funny!" teriaknya lagi. Ia pun terus berjalan hingga ke ujung lorong. Harry terus mencari keberadaan louis hingga tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang.

-Mr_Blackpants

Larry one-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang