Sorry (3)

1.1K 85 2
                                    

Sementara itu louis terus mencari jalan keluar dari bagunan tersebut.

Jujur, sebenarnya ia tidak tega meniggalkan harry sendirian, terlebih lagi hari sudah mulai gelap. Tapi ia juga tidak terima dengan apa yang telah harry lakukan padanya. Ia pun terdiam, memikirkan apa yang telah ia lakukan. 'Shut up! I hate you.' Bayangan harry yang terjatuh mulai masuk kedalam pikiran louis.

"Harry." Louis pun langsung berlari menuju ke tempat ia tadi meninggalkan harry. Di liatnya harry terduduk dengan kaki yang diluruskan dan darah yang mengalir dari lukanya. Louis kini menyalahkan dirinya. Mengapa ia begitu bodoh hingga bisa melukai harry seperti itu.

"Haz, are you alright?" bodoh. Ia terluka bagaimana bisa dia baik-baik saja.

"Lou?" lirih harry sembari melihat louis dengan mata merah berkaca-kaca.

"Lou, I'm so sorry. I'm really sorry-"

"Shh.. Its okay. Now, we need to get out from here." Louis pun merobek bagian bawah bajunya dan mengikatkannya di luka harry. Ia pun kemudian membantu harry untuk berdiri dan jongkok di depannya.

"What are you doing, lou?"

"You cant walk. Let me carry you." Harry pun melingkarkan tangannya di pundak louis dan membiarkan louis menggendongnya.

Louis pun kemudian menggendongnya ke rumah sakit agar luka harry mendapatkan perawatan. Ia pun menelepon orang tua harry dan memberi tahu mereka untuk tidak panik. Harry pun mendapat beberapa jahitan pada pahanya.

Selama harry di rawat louis terus mengunjunginya. Ia terus datang setiap pulang dari sekolah. Tak jarang ia membawakan harry beberapa roti dan cerita. Harry sangat suka mendengar cerita louis. Ia berharap selalu bisa bersama dengan louis. Selamanya.

Satu hal yang masih ada dalam pikiran harry. Apa louis mencintainya seperti ia mencintai louis? Pertanyaan itu terus terpikirkan oleh harry. Harry pun memberanikan diri untuk menanyakannya pada louis.

"Harry! Harry!" teriak louis dari luar rumahnya.

"Wait!" harry pun turun dengan kaki yang masih terpincang-pincang.

"Wanna ride?" harry pun mengangguk. Louis tahu kali ini ia tidak boleh mengajak harry berjalan, ia pun meminjam sepeda milik Mr.Horan tetangga sebelah rumahnya untuk mengajak harry ke taman.

"Where we going today, Lou?"

"We're going to see birds, trees, grasses, and many more." Jawab louis. Harry hanya tertawa kecil.
Louis pun membantu harry turun saat mereka sudah sampai di taman. Ia pun merangkul harry dan membantunya duduk di pinggir danau. Sesekali louis melihat ke arah kaki harry yang hanya memakai celana pendek memperlihatkan sebuah luka yang sudah di balut dengan perban. Ia masih merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan.

"Lou?" panggil harry pelan membuat louis melihat langsung ke mata hijaunya yang indah.

"Do you love me?" tanya harry pelan. Ia takut louis akan kembali marah padanya.

"Yes, of course."

"But- you are.. you are straight right?" lanjutnya.

"Well I'm Bi when I'm around you. Just you." Balas louis membuat harry tersenyum. Harry pun kemudian mencium pipi louis. Dan louis pun membalasnya.

"I love you louis."

"I love you too, My little hazzy."

-The End-

Larry one-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang