Five: Vanilla Twilight - Owl City
"Tidak bisa! Pokoknya tidak bisa, yang hanya boleh mengamen disini hanya aku dan teman-temanku. Kalian tidak boleh seenaknya mengamen disini!" bentak si Jabrik itu kepada Harry dan teman-temannya.
"Aku hanya meminjamnya sebentar, dan ini untuk pengumpulan dana acara kami." kali ini Harry bersuara, suaranya rendah. Tidak ada nada bentakan disana.
"Jika hanya untuk acara seperti itu, lebih baik tidak usah. Lebih penting perut kami dan keluarga kami!" bentak si Jabrik itu. Sepertinya ia bos diantara pengamen-pengamen itu.
Harry dan teman-temannya menghela nafas. Saat Harry melihat ada 2 orang yang sedang berlari ke arahnya, dan ia mengenali salah satunya. Adiknya.
Dengan nafas terengah-tengah Chrissy dan Luke akhirnya sampai ke tempat kejadian.
"Hey, Harry!" panggil Chrissy sambil memegangi kakinya dan mengatur nafasnya.
"Chrissy, apa yang kau lakukan disini?!" tanya Harry setengah berteriak. Apa yang adiknya lakukan bersama salah seorang diantara pengamen-pengamen menyebalkan ini?
"Aku-"
"Ikut aku pulang sekarang juga!" bentak Harry sambil menarik pergelangan tangan Chrissy dengan kasar.
Tolong aku, Luke.
**
Hanya ada suara gesekan sepatu boots Harry yang beradu dengan lantai beranda ini. Baik Chrissy maupun Harry, keduanya tidak ada yang mau membuka percakapan. Setelah kejadian tadi, Harry hanya diam di sepanjang perjalanan, bahkan sampai di rumah dia masih diam.
Harry berdeham sebentar,"Dengar, aku tidak pernah menyuruhmu untuk memilih-milih teman, tapi tolong jauhi mereka, Ris. Ini untuk keselamatanmu juga."
"Keselamatan?" Kening Chrissy berkerut.
"Intinya, aku tidak suka jika kau bergaul dengan salah satu dari pengamen itu. Oke?"
Chrissy terperangah, bukankah ia telah memberitahu kakaknya tempo hari bahwa ia punya crush kepada salah satu pengamen itu. Apakah Harry lupa? Juga, apa yang dimaksud Harry dengan keselamatan Chrissy? Apakah mereka berbahaya? Apakah dengan menjauhkan Chrissy dari orang yang ia sayangi bisa menyelamatkan Chrissy?
Terlalu banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
"Kenapa? Kau biasanya tidak seperti ini, Harry. Aku-" Chrissy tiba-tiba menangis terisak.
"-Kecewa padamu." lanjut Chrissy sambil masuk ke dalam rumah, meninggalkan Harry yang masih di luar dengan pandangan lebih kecewa dan lebih tersakiti. Bisa tidak adiknya itu menuruti satu saja permintaannya?
Ponsel Harry berdering, tertera "Mom" di layar ponselnya. Harry segera mengangkat panggilan itu dan hampir saja menjatuhkan ponselnya ke lantai mendengar pertanyaan dari si pemanggil.
"Harry? Kau dan Chrissy sedang tidak ada masalah, kan?"
"Tidak, tidak ada apa-apa."
Lalu, Harry mengakhiri panggilan itu bahkan disaat si pemanggil belum sempat menjawab pernyataannya. Harry baru ingat bahwa Ibunya adalah seorang cenayang.
Fyi, Harry dan Chrissy tinggal berpisah dari Ibu mereka. Walaupun masih satu kota. Mereka seperti ini karena Ibu mereka adalah politikus terkenal dan yang membuat mereka harus berpisah adalah kemauan Ibu mereka untuk mencari 'Ayah' baru untuk mereka.
Baik Harry maupun Chrissy tidak ada yang suka dengan kehadiran 'Ayah' baru mereka—John. Bagaimana tidak? Umur John jauh dibawah umur Ibu mereka –Ellie- dan hanya selisih sedikit dari umur Harry, kentara sekali bahwa John hanya mengincar harta Ellie. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk pergi dari rumah dan mengontrak di rumah kecil di pinggiran kota. Melihat itu, Ellie tidak tega dan membelikan rumah yang lumayan besar ini untuk Harry dan Chrissy.
**
Calum dan Thomas -kacungnya-,menatap Chrissy dan kardus di atas meja Chrissy bergantian. Chrissy menatap kardus itu dengan pandangan tidak suka. Tetapi Calum dan Thomas tetap menatap Chrissy dan kardus itu bergantian—menyuruh Chrissy untuk membuka kardus itu.
Chrissy jengah dipandangi,"Apa?"
"Aku tau kau suka coklat, Chris. Lalu, aku membeli ini." jawab Calum sambil menyodorkan kardus itu.
Coklat? Sejak kapan Chrissy suka coklat? Menurutnya coklat hanya makanan yang mengotor-ngotori gigi saja, dan dia juga tidak suka apapun yang mengandung coklat.
"Kau tau darimana jika aku suka coklat, sih?" tanya Chrissy dengan seringaian jail, ingin tahu siapa informan sok tau yang memberitahu Calum.
"Beth."
Seketika, tawa Chrissy berderai. Sejahat itukah Beth sampai-sampai dia membohongi Calum?
Tapi tunggu..
Coklat adalah rasa favourite Beth.
"Kenapa?" tanya Calum saat dilihatnya Chrissy tertawa mendengar jawabannya.
"Ini coklat kesukaan artis-artis lho, Chris. Sayang kalau kau tidak memakannya." tambah Thomas, harus Chrissy akui kesetiaan Thomas pada Calum bagaikan anjing pada majikannya.
"Dengar Calum, Thomas." Chrissy menatap Thomas dan Calum bergantian.
"Aku tidak menyukai coklat. Sama sekali." lanjut Chrissy.
"Tapi-" Calum berniat untuk memotong penjelasan Chrissy.
"Bukan, Cal. Bukan karena coklat ini pemberianmu. Tetapi dari dulu aku memang tidak suka dengan coklat. Aku suka keju, oke? Dan kau sukses dibohongi Beth." Chrissy bertepuk tangan sendiri padahal muka Calum sudah semerah kepiting rebus.
Teman macam apa Beth itu? Tega membohongi temannya sendiri. Calum dan Thomas akhirnya keluar dari kelas Chrissy dengan kepala Calum yang sedang mendidih ingin cepat-cepat menghajar Beth.
Chrissy masih tertawa bahkan saat punggung Calum sudah tidak terlihat lagi. Apa-apaan sih Beth ini? Bercanda yang keterlaluan. Chrissy sangat tahu bahwa sekardus coklat di depannya ini berharga sangat mahal dan sudah Calum hias khusus di depan kardus menggunakan tulisan tangannya sendiri dengan kalimat 'I LOVE YOU, CHRISSY'
Tiba-tiba di depan Chrissy sudah ada cowok blonde bermata biru yang menatap gamang Chrissy. Siapa cowok ini? Apa yang ia lakukan di kelas Chrissy dan sejak kapan dia berada disini?!
"Chrissy..." ucapnya dengan muka takut-takut, dan mata menatap ke seluruh penjuru kelas Chrissy.
"Apa?" tanya Chrissy cepat, siapa cowok ini? Seumur-umur dia baru pertama kali melihat sosok cowok ini berada di sekolahnya.
"Boleh aku meminta coklatmu?" tanyanya masih dengan nada takut-takut yang sama. Sebenarnya apa yang ia takutkan?! Chrissy gemas sendiri dengan cowok di depannya ini.
"Sebentar, maaf, apakah aku mengenalmu?" tanya Chrissy.
"Oh, oke. Aku Niall Horan dan sekarang ada hantu di belakangmu yang sedari tadi memintaku untuk meminta coklat itu darimu." Niall mengucapkannya tanpa spasi, bahkan tanpa disela bernafas.
"HANTU?!" Chrissy setengah berteriak, hantu apa di siang bolong seperti ini. Niall tidak tahu saja, kedatangannya yang tiba-tiba tadi lebih menakutkan bagi Chrissy daripada hantu ini. Tapi, untungnya tadi Chrissy tidak berteriak saat Niall datang.
Niall diam saja saat Chrissy menjerit,"Oke, ambil saja coklatnya."
Niall mengangguk,"Ayo, kita makan di taman belakang saja, Mel."
Chrissy menoleh ke belakang dan ia tidak mendapati siapapun berdiri disana.
a.n
Hai, apa banget chapter ini gadanta banget yha.
Hayoloh kenapa tiba-tiba ada Niall? Kenapa Niall bisa lihat hantu?!
Chrissy-Luke atau Chrissy-Calum nich manteman??
Tentang Niall-hantu emang ada sedikit cerita fiksinya sih muehehe moga gak gagal:))))))
Thomas ini dari nama Calum Thomas Hood, k?
KAMU SEDANG MEMBACA
Skinny Jeans | luke robert h [COMPLETED]
FanfictionLuke Hemmings adalah seorang pengamen. Namun, tiap kali Chrissy mendengar nama itu ada desiran aneh yang menghinggapinya. Chrissy semakin bertanya-tanya rasa apa yang ia rasakan kepada cowok yang selalu ada setiap kali dia naik bis itu. "The heart...