Six: One Call Away - Charlie Puth
Jauh dari rumah Chrissy, ada Calum yang sedang memperhatikan beberapa foto pada sebuah album miliknya. Foto-foto yang bahkan sang empunya muka tidak pernah sadar kalau difoto. Ya, puluhan foto candid Chrissy tersimpan rapi dan dijadikan satu di album foto oleh Calum. Seperti psikopat memang, tapi itu cara terbaik untuk melihat Chrissy dari kejauhan. Saat di kampus Chrissy memasang muka sebal pada Calum, dengan adanya album foto itu Calum selalu ingat bagaimana wajah Chrissy ketika tersenyum.
"Hey bro!" sebuah suara di belakang Calum. Calum menoleh sambil tersenyum saat melihat siapa yang baru saja menyapanya. Liam Payne, saudara sepupu nya yang sekarang kuliah di Sydney, dan hanya sesekali saat pulang ke London ia menyambangi rumah Calum.
"Kapan datang?" tanya Calum sambil berusaha memindahkan dengan santai album foto milik Chrissy ke laci. Tepat saat Calum hampir meletakkan album itu ke laci, tangan Liam menyerobot album itu.
"Hm, tadi," jawab Liam sambil membaca tulisan di sampul depan album foto itu, 'CHRISSY HOOD' dengan huruf kapital yang mungkin sengaja di tulis Calum besar-besar.
Calum menghela nafas, membiarkan Liam membuka album foto itu. Sama seperti saat mereka kecil, jika Liam sudah mengambil barang milik Calum, Calum akan pasrah saja.
"Jadi kau masih menyukai Chrissy? Yang satu SD dengan kita itu kan?" tanya Liam to the point, Calum agak kelabakan, antara mau berbohong atau berkata sejujurnya. Calum malu untuk mengakui bahwa itu memang Chrissy yang sama, saat SD Calum hampir setiap hari menjahili Chrissy. Mulai dari menyembunyikan barang sampai dengan sengaja menumpahkan bakso (dengan kuah panas) di baju Chrissy.
"Hm," Calum hanya bisa berucap itu, benar-benar tidak ada kata yang bisa keluar dari mulutnya selain itu.
Liam tersenyum, "Tidak usah berbohong, lah, kelihatan sekali kalau kau menyukai nya, dari SD kok, Cal,"
Calum mendengus, Liam tahu semua yang ditutupi oleh Calum. Sama seperti saat mereka kecil.
"Eh, tapi Chrissy Hood boleh juga, sudah jadian?"
Calum menggeleng, "Saat aku mengatakannya dia hanya menjawab, being friend is everlasting relationship,"
Liam tertawa terbahak-bahak, saat sudah bisa mengatur tawa nya, Liam teringat sesuatu.
"Aku pernah membaca di suatu artikel, 70% wanita akan menerima sang pria jika dia ditembak di suasana ramai dan romantis,"
"Jika tidak diterima bagaimana? Actually, aku sudah sering menembaknya," ucap Calum disusul tawa Liam yang kali ini semakin menjadi-jadi.
"Berarti, Chrissy adalah 30% wanita lain," jawab Liam masih dengan tawa.
Calum mendengus keras-keras, "Eh, tapi suasana ramai dan romantis itu yang bagaimana?"
Liam terlihat berpikir sebentar, "1 minggu lagi ulang tahunmu kan? Coba saja menembaknya saat itu,"
"Di depan orang banyak?" tanya Calum ragu.
Liam mengangguk mantap sambil membenarkan posisinya, yang tadinya duduk di kasur Calum sekarang berbaring.
"Ya tapi kalau ditolak kan, malunya juga berkali-kali lipat," Calum menekuk wajahnya. (so cute omg:3)
"Hold on." jeda Calum sambil mengambil hpnya yang bergetar di meja belajarnya. Calum mengerutkan keningnya saat melihat nama yang terpampang di Caller ID,"Chrissy?"
**
"Hey, Cal!" sapa Chrissy saat menemukan Calum yang sudah duduk manis di salah satu kursi di sudut cafe ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skinny Jeans | luke robert h [COMPLETED]
FanfictionLuke Hemmings adalah seorang pengamen. Namun, tiap kali Chrissy mendengar nama itu ada desiran aneh yang menghinggapinya. Chrissy semakin bertanya-tanya rasa apa yang ia rasakan kepada cowok yang selalu ada setiap kali dia naik bis itu. "The heart...