Candy Boy 19

6.5K 409 19
                                    

"Kita sudah sampai "

".." karna tak ada jawaban dari agung, roy menolehkan kepalanya ke samping, dimana agung berada,

Krikk..
Krikk..

Pantas saja tak ada jawaban, agung nya sedang tidur, roy mendekatakan diri pada agung agar lebih leluasa menikmati wajah polos nan cantik agung saat tidur, roy tak pernah bosan melihat wajah agung saat bangun tidur di pagi hari. Apalagi setelah mereka melakukan aktifitas malam dan paginya juniornya masih menancap di dalam hole agung, itu adalah saat yang sangat membahagiakan bagi roy.

"Engghhh" lenguhan kecil itu membuyarkan lamunan roy tentang junior nya yang di dalam surga dunia agung.

"Kau sudah bangun?"

"Dimana ini?" Roy tersenyum mendengar ucapan agung.

"Kau ada di tempat dimana kau akan menjadi milik ku seutuhnya" agung mengernyitkan dahinya tak mengerti mendengar perkataan roy.

"Aku tak meng-.."

"Ayo, kita sudah di tunggu !" Setelah memotong perkataan agung dengan seenak jidatnya, roy langsung keluar dari dalam mobil tak menghiraukan raut bingung dari agung.

"Ayo sayang, kita sudah telat " telat? Memang nya dia mau berangkat sekolah, telat segala.

"Tunggu napa, aku masih mengumpulkan nyawa ku!" Sungut agung, roy tersenyum melihat tingkah agung yang selalu menggemaskan tapi juga membuat nya naik darah itu.

"Sudah?" Roy membukakan pintu mobil untuk agung, agung turun dengan sempoyongan karna dia baru bangun tidur, belum sepenuhnya sadar dimana dia berada.

"Hati-hati sayang, perhatikan langkahmu, aku tak mau kau jatuh" agung mengerjabkan beberapa kali mata indah nya, roy menahan diri agar tak menyerang agung sekarang. Bagaimana tak menahan diri jika di suguhi pandangan erotis seperti itu,
-heleh, agung hanya mengerjapkan mata dan menguap kenapa di bilang erotis -

-menurutku itu erotis-

-serah deh roy-

"Ehh... dimana ini?" Saat sudah sadar dimana dia berada agung langsung mengaga melihat pemandangan indah di depan nya.

"Kau suka?" Ujar roy sambil memeluk agung dari belakang.

"Indah.. itu apa?" Saat mengedarkan pandangan agung melihat ada rumah tapi terbuat dari kaca, meski kecil tapi sangat indah.

"Ayo kita kesana" roy menarik agung dengan lembut menuju rumah kaca yang di tunjuk agung tadi.

Roy tersenyum melihat agung yang masih terkagum-kagum melihat sekelilingnya. Dia sangat senang jika melihat agung bahagia seperti ini, meski roy tau agung masih bingung.
Dalam perjalanan ke rumah kaca yang tak jauh dari mobilnya itu, roy selalu menggenggam tangan agung dengan erat, seperti takut agung akan lari jika dia melepas tautan tangan nya.

Setelah sampai di depan rumah kaca itu agung semakin dibuat kagum dengan interior nya. Ini seperti taman bunga di surga sangat indah -emang gimana yah taman disurga sana, - di dalam nya banyak sekali bunga dari yang kecil hingga yang besar, dan lebih banyak bunga mawar putih dan merah. Di sebelah kiri agung ada tempat duduk dan meja, mungkin itu untuk bersantai, melepas penat setelah menanam.

"Om.. ini.."

"Ayo masuk" roy tak membiarkan agung menyelesaikan perkataan nya dan langsung menarik agung masuk kedalam rumah kaca itu.

Prokk..
Prokk

Roy bertepuk tangan dua kali dan muncullah para bodyguard roy yang berbadan besar dan memakai pakaian serba hitam itu, dan ada seseorang lagi yang agung kenal di samping seseorang yang berpakaian seperti pastur gereja.

Candy Boy →SLOW UPDATE←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang