Hingar bingar club di sudut kota saat malam hari tak membuat Roy Marco menghentikan langkahnya mencari target, dengan tubuh tinggi semampai dan juga wajah rupawan bak dewa itu tak mungkin ada yang akan menolaknya, termasuk kaum Gay. sepatu Convers dengan pakaian casual nya dia memasuki club yang baru pertama kali ia datangi, bukan berarti dia jarang pergi ke club hanya saja club yang satu ini benar-benar baru pertama kali ia datangi. Tempatnya pun sangat terpencil jadi butuh waktu untuk dapat menemukan club ini.
.
Roy mengedarkan pandangannya ke seluruh club, club ini berisi para lelaki dari yang masih muda sampai yang tua pun ada di club ini. Club yang di datangi Roy memang club Gay, dia tak pernah datang ke club bebas atau lebih tepatnya club yang ada perempuan jalangnya. karna dia tak ingin rumah nya terkotori oleh manusia berjenis kelamin perempuan dan suka menggoda itu, apalagi yang tak punya malu seperti mereka yang sering menggoda nya itu. Itu membuat nya muak.
.
Roy berjalan ke arah bartender dan memesan minuman dengan kadar alcohol rendah karna dia tak mau mabuk sebelum mendapat target nya malam ini, dia sudah tak berhubungan intim sudah satu minggu lamanya karna perkerjaan yang menuntut
"Hey, kau orang baru" tanya bartender yang baru saja menuangkan minum ke gelas kosong dihadapan Roy
"Iya, aku baru tahu ada club kecil di pinggir kota" jawab Roy sambil berteriak kecil karna volume music disko yang semakin keras
"Mau mencari pasangan ? apa pemuas?" Tanya bartender itu frontal
"Emmmh.. "roy bingung mau menjawab apa, karna biasanya dia tak pernah ditanya-tanya seperti ini kecuali jika dia ke club ternama di tengah kota karna yang punya club adalah sobatnya
"Panggil saja aku Rean " Rean melihat gelagat Roy yang seperti baru masuk ke sunia malam itu terkekeh pelan
"Aku Roy, ehh.. siapa itu?" Saat Roy melihat kearah dimana tempat Dj biasanya melakukan aksinya, dia tak sengaja melihat seorang lelaki, dia sangat kecil tak seperti lelaki Pada umumnya
"Sangat menawan" gumam Roy, tak menghentika tatapan nya pada seseorang diatas sana. Sepertinya orang itu akan men-Dj.
"Kau menyukainya?" Rean tampak bingung karna sedari tadi dia mengajak bicara Roy tapi tak di jawab, akhirnya Rean melihat kearah dimana Roy mengamati seorang Dj baru di sana. Mendengar itu Roy tampak gelagapan.
"Tidak, apa dia Dj disini? " tanya Roy mengalihkan pembicaraan
"Ya dia Dj disini, baru 5 hari yang lalu bekerja disini" ujar Rean sambil mengelap gelas yang sudah di cuci
"Kau tertarik padanya? Dia masih free, bahkan dia tak pernah mau berkomunikasi dengan pelanggan padahal dia sangat manis" ujar Rean sambil menatap Roy, tapi Roy tak menatap Rean melainkan seseorang yang begitu menawan di atas sana
"Namanya Agung , aku akan memanggil kan nya nanti jika kau mau, dan jika dia mau juga" perkataan Rean tadi dibalas anggukan antusias dari Roy, membuat Rean geli sendiri. Rean tak heran melihat orang-orang begitu tertarik pada Agung karna memang parasnya yang manis dan juga tubuh mungilnya.
*
*music dinyalakan, Agung tampaknya sedang berkonsentrasi mengatur alat Dj nya , Roy melihat bagaimana Agung menggerakkan tangannya keatas dan menari mengikuti alunan musik nya sendiri membuat Roy terpana. Tiba saat Agung mendongak ke penonton dan tersenyum Membuat dunia di sekitar Roy seperti surga , senyumannya manis sekali, sangat menawan. Saat lagu sudah selesai dimainkan, Agung kembali ke belakang dan tak muncul lagi membuat Roy resah. Dia ingin melihat Agung lagi
*
*Beberapa saat kemudia tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk di sebelah Roy, aroma tubuhnya sangat manis seperti Almont. Penasaran dengan siapa yang memakai parfum seperti itu di club Gay, Apa memang seperti itu laki-laki Gay? -bukannkah kau juga Gay-
Roy melotot kaget melihat siapa yang duduk di sebelahnya - AGUNG - simanis agung ( bukan simanis jembatan ancol loh ya ).
"Hey " ujar Agung pada Rean dan melakukan salam persahabatan
"Hey Manis, kau ada yang mencari" ujar Rean to the poin, Agung hanya menghela nafas kasar
"Sudah ku beri tahu berapa kali jika aku bukan CANDY BOY , aku hanya ingin bekerja secara normal disini tak ada melayani " sungut Agung, Roy melihat Agung dari tadi semakin terpanah karna suara Agung yang halus, sehalus rambut iklan sampo
"Ehemm." Roy berdehem karna merasa tak dihiraukan, agung menoleh kearahnya heran
"Kau yang bernama Agung?" Tanya Roy duluan karna Agung seperti nya tak berniat berbicara dengannya
"Ya.. kau siapa?." Tanya Agung masih dengan tatapan yang sulit di artikan nya.
"Aku Roy salam kenal" Roy mengulurkan tangannya ke arah Agung dan di balas Agung dengan ragu-ragu -bahkan tangannya sangat halus- batin Roy
"Ya salam kenal, apa kau orang baru?" Tanya Agung dan langsung melepas tautan tangan mereka.
"Ya dan aku ingin kau jadi milik ku" dengan wajah datar nya tak ada kegugupan sama sekali Roy berkata seperti itu, Agung yang masih shock dengan apa yang di katakan Roy hanya diam saja
"Perlu ku ulangi, tapi aku tak suka jika mengulang kata-kata ku untuk yang kedua kali, sekarang ikut aku" dengan tiba-tiba Roy menarik Agung kembali ke mobilnya dan langsung melaju ke apertemen mewahnya.
Agung hanya bisa diam, dia tak berontak, tak bicara sama sekalipun. Dia masih bingung dengan situasi ini, apa yang harus ia lakukan? -lari donk bodoh.. polos amat-
*
*Sesampainya di apertemen Roy, Agung pun masih diam seribu bahasa. Roy yang melihat target baru nya diam seperti orang bodoh itu hanya mendengus sinis.
"Mau sampai kapan kau diam berdiri disitu?? Cepat mandi, aku akan siapkan makan malam. Ku yakin kau belum makan, kau bisa mandi di dekat dapur sana " Roy berlalu ke dapur tapi karna dia tak bisa memasak jadi nya Roy ke dapur hanya untuk mengambil minum. Roy memesan makanan deliferi yang sekiranya bisa mengganjal perut nya dan Agung agar nanti bisa lebih banyak tenaga saat nanti malam mereka berkerja.
Agung perlahan pergi kearah kamar mandi di dekat dapur dan memulai ritual mandinya.
.
Mereka berdua sekarang berada di meja makan dalam keheningan tak ada yang mau berbicara terlebih dahulu.
"Aku selesai "sekian lama berdiam tanpa suara akhirnya agung berbicara kembali -hehehe -
"Taruh saja disana biar besok pagi pelayan yang mengurusnya," setelah itu Agung berdiam diri di depan Roy sambil memerhatikan sekelilingnya. Dia berdecak kagum dengan interior di rumah lelaki ini
"Suka dengan apa yang kau liat ?" Agung kaget mendengar suara Roy yang ada di sebelahnya, sejak kapan lelaki ini di sebelahnya?
"Ya, ini sangat bagus "ujar Agung lirih, Roy merengkuh pinggang kecil Agung mendekat kearahnya dan memeluknya dari belakang
"Ini semua akan jadi milikmu jika kau mau jadi milikku" bisik Roy tepat di telinga sebelah kirinya dan menjilatnya
Tbc..
Gimana??
Hadeh Yang lain aja belum kelar malah bikin lagi..
Maaf ya mumpung ada inspirasi .
Kalau bisa vote dan comen ya..
Kritik dan saran juga gpp kok
Jangan bosen-bosen buat baca ceritaku ya..
Daaahhhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Boy →SLOW UPDATE←
RomanceRoy yang pergi Ke club malam di pinggir kota, dia ingin besenang-senang karna pekerjaan yang membuat dirinya pusing. di dalam club Roy bertemu pemuda menawan yang berprofesi sebagai Dj disana dan merebut hatinya. Roy ber obsesi akan menjadikan pemud...