Warning!!
No edit, typo bertebaran..
.Tak pernah sekalipun dalam hidup roy gugup dan takut sekalipun, tapi hanya dengan tatapan tajam milik papi agung roy rasanya ingin di telan hidup-hidup.
Awalnya pagi hari yang cerah ini di hiasi oleh tawa dan kerinduan yang sangat di kediaman agubg tapi semua berubah karna kedatangan roy yang ikut bergabung di meja makan.
Semua sunyi senyam, mama agung sempat kaget melihat roy ada di rumah ini tapi beliau bisa menguasai mimik wajahnya dengan sebaik mungkin. Sedangkan papa agung hanya biasa-biasa saja meski dalam hati merutuki besan nya dulu, kenapa anak curut ini bisa masuk rumah nya kembali setelah sekian lama meninggalkan putra nya.
"Ehemm.. sayang bagaimana di sana? Kau hidup dengan baik kan?"
Agung mengangguk dengan antusias yang membuat papa dan mama nya terkekeh, sepertinya putra mereka ini masih belum bisa menjadi dewasa.
"Ya, tapi aku juga bosan karna tak da kegiatan sama sekali, setiap hari aku di kuring di kamar saja" mama nya melotot mendengar perkataan agung."Apa?"
"Siapa yang mengurung mu sayang?" Agung menunjuk Roy dengan dagunya. Papa dan Mama agung mendelik melihat arah yang di tunjuk Agung mengarah pada Toy. Sedangkan Roy merutuki sifat agung yang sangat polos itu, tak bisakah dia membelanya sedikit saja, bukan malah memojokan nya seperti ini, tapi dia harus bisa mengambil hati mertuanya demi Agung.
"Jadi bisa jelaskan ini!!" Roy menelan ludahnya gugup melihat aura hitam keluar dari Papa Agung.
"Em.. jadi begini, emm.."
"Fathur, panggil tuan Fathur" sebenarnya Roy sangat ingin memanggil Papa seperti Agung tapi mau bagaimana lagi jika Papa Agung sendiri nya menyuruhnya memanggil seperti itu.
"Baiklah, begini tuan Fathur, aku.."
"Dia menculik ku, lalu menyekap ku di dalam kamarnya, mungkin hampir 1 bulan aku di dalam kamarnya dan aku tak boleh kelur Pa, kan bosan. Dia jahat sekali" perkataan Roy di potong Agung, Roy semakin berkeringat dingin. Setelah ini aku akan mati- batin Roy
"Apa benar itu Roy?" Ucapan sarat akan amarah itu mau tidak mau membuat Roy mengangguk.
"Kenapa kau lakukan ini pada anak ku? Apa kau tak puas setelah menyakitinya waktu itu?" Perkataan Mama Agung membut Roy mengernyitkan dahinya bingung, sedangkan Mama Agung membungkam mulutnya yang sudah hampir membocorkan rahasia yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak.
"Maksud anda?"
"Tidak, bukan apa-apa " mama agung memalingkan wajahnya agar roy tak melihat wajah gugupnya.
"Hah.. aku sudah selesai, aku mau ke taman belakang" agung beranjak dan meninggalkan meja makan, sebelum menuju pintu agung menatap roy.
"Mau ikut atau disitu menunggu kau mati perlahan lahan" dengan cepat roy berdiri dan meninggalkan meja makan mengikuti agung, kedua orang tua agung terkekeh melihat tingkah roy yang sedikit berubah.
"Hahh.. sampai kapan anak kita tersiksa seperti ini? Mama tak tega pap"
"Sabarlah sayang, setelah ini pasti akan jalan keluarnya dan agung akan bahagia"
"Aku merindukan cucuku, setelah kejadian itu, hanna tak pernah membawanya kerumah lagi"
"Mau bagaimana lagi, keadaan yang membuat kita seperti ini" mereka berdua menghela nafas lelah, sampai kapan ini berakhir.
.
.Agung berjalan ke suatu ruangan dimana disana ada banyak mainan untuk anak-anak, agung sangat merindukan nya, apa hanna menepati janjinya tak akan membawanya kesini? Hahh.. seharusnya dia menanyakan saja tapi pada papa dan mama nya tapi disana tadi ada roy mana bisa bertanya seperti itu.
"Emm.. harup ini, aku sangat merindukan nya, tunggu saja sayang setelah ini kita akan bersama lagi" gumam agung sambil dudul di tempat tidur bergambar princess.
"Sedang apa kau disini?" Agung melonjak kaget, bagaimana bisa roy disini bukan nya tadi dia bilang akan ke kamar saja.
"Apa yang kau lakukan disini?" Bukan nya menjawab agung malah balik nanya.
"Jawab lah sweety" ujar roy jengah.
"Tak apa, hanya sedang melihat-lihat saja" roy ikut masuk dan melihat interior kamar ini,
"Ini seperti kamar bayi perempuan, apa benar" agung mencoba mengatur detak jantung nya, semiga saja roy tak melihat foto yang ada di atas meja.
Ahhh.. nyaman sekali disini, kenapa aku seperti nya merindukan tempat ini? - batin roy.
"Ayo keluar,"
"Kenapa buru-buru, aku masih ingin disini" roy mencegah agung akan meninggalkan nya. Roy mengamati ruangan itu dengan sarat akan kerinduan. Agung melihat tatapan roy, tapi agung menepisnya jauh-jauh. Mana mungkin roy merindukan rumah ini apalagi ruangan ini.
"Sudahlah ayo keluar, kita bisa di marahi mama kalau berada di sini" agung harus berbohong, ini demi dia.
Agung mendorong punggung roy agar meninggalkan tempat ini, bisa bahaya kalau roy tau yabg sebenarnya jika belum waktunya.
"Kenapa sih, aku kan mau disana dulu ssayang"
"Tidak boleh"
"Why?"
"Sudahlah kita ke taman belakang saja" akhirnya roy menurut, diam-diam agung menghela nafas lega.
.
Seharian ini agung sangat senang sekali, melupakan semua masalah yang terjadi padanya selama ini. Roy selalu menggoda nya, membuat nya merona malu dan tertawa lepas. Kapan lagi agung bisa tertawa seperti ini!!
Malam semakin larut tapi entah kenapa roy tak bisa juga memejamkan matanya, sedari tadi roy menatap wajah polos agung yang tertidur, diam-diam roy merutuki kebodohan nya yang tak menekan agung dari dulu, jika seperti ini dari dulu dia pasti akan bahagia dan pasti sudah memiliki anak perempuan yang cantik, imut dan menggemaskan seperti agung. Roy tersenyum lembut dan mengecup dahi agung.Karna roy haus dan gelas yang berisi minuman di atas meja lampu itu habis, roy keluar dari kamar dan berjalan ke dapur. Roy akan kembali ke kamar sebelum dia menatap ruangan di bawah tangga, sepertinya itu penyimpanan barang-barang, entah kenapa roy malah berjalan ke sana dan membuka pintu nya, menyalakan lampu.
Roy mengedarkan matanya melihat sekeliling nya. Yang ada di pikiran roy pertama kali adalah BERSIH. Tak ada debu sama sekali tak seperti gudang-gudang pada umum nya. Roy berjalan ke arah sofa tunggal di tengah sana. Mengambil sebuah pigora yang di tutupi oleh kain putih. Dan betapa kagetnya dia melihat foto itu, disana..."Tidak!!"
"Tidak mungkin.." roy memegang erat pigora itu dan hampir saja merusaknya jika dia tak segara mengembalikan nya.
Roy membuka semua kain putih di gudang itu, dan roy terkejut sekali lagi.Apa-apaan ini?
Apa ini nyata?
Bukan editan kan?
Tapi jika editan Mana mungkin seperti ini nyata nya!
Roy meninggalkan gudang sebelum dia mengembalikan semua nya seperti semula, dia kembali ke kamar dan menatap wajah agung dengan sendu.
Tiba-tiba kepalanya sakit, seperti di tusuk jarum beribu-ribu. Di pukul dengan batu besar. Intinya saitnya tak bisa di distripsikan sama sekali. Dan roy akhirnya jatuh pingsan. Sebelum menutup mata roy samar-samar melihat wajah panik agung dan teriakan Menggema.
Tbc.
Lama yah update nya?
Maaf yah,Vote+comment yah.
![](https://img.wattpad.com/cover/39132208-288-k72949.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Boy →SLOW UPDATE←
RomanceRoy yang pergi Ke club malam di pinggir kota, dia ingin besenang-senang karna pekerjaan yang membuat dirinya pusing. di dalam club Roy bertemu pemuda menawan yang berprofesi sebagai Dj disana dan merebut hatinya. Roy ber obsesi akan menjadikan pemud...