Candy Boy 18

6K 387 22
                                    

"Apa sih mau dia!!"

"Dia pikir aku peliharaan yang harus di kurung terus menerus!"

"Dasar sok mengatur, kenapa sifat nya itu tak pernah berubah hahh!!" Agung tetus saja mengoceh karna sudah hampir 3 minggu dia dikurung di- .. entahlah, agung juga tak tau ini di rumah atau di apertemen roy, karna dia tak pernah keluar dari kamar , lebih tepatnya tak boleh keluar. Agung sungguh bosan di dalam sini, ingin sekali dia melarikan diri, tapi dia juga takut, takut apa juga agung tak tau, yang dia tau dia cuma takut dimarahi oleh roy. Heii.. bukan kah biasanya yang suka marah dia kenapa malah dia yang takut.??

"Dimana juga hp keramat milik ku, sialan.. awas saja kau om, tak ada jatah untuk mu sampai seminggu kedepan!" Jika kalian ingin tau, rutinitas agung hanya, bangun tidur, mandi, makan, tidur lagi, bangun, makan lagi, merenung, ketiduran, bangun lagi dan bercinta dengan roy. Ya.. yang terakhir itu juga termasuk rutinitas karna roy tak pernah absen menyetubuhi agung.

"Apa calon istriku sudah gila?" Entah datang dari mana makhluk jadi-jadian ini, tapi sekarang dia suda ada di belakang agung sambil merengkuh agung posesif.

"Menyingkirlah, dan apa itu tadi? Calon istri? Aku bahkan sudah menjadi ist---.." sontak agung menghentikan perkataan nya yang hampir saja membongkar identitas aslinya.

"Kau bilang apa? Sudah menjadi apa?" Tanya roy penasaran.

"Tidak lupakan!" Sungut agung, diam-diam agung menghela nafas lega karna roy bukan lah tipe orang yang akan Menanyai nya sampai ke akar-akarnya tak seperti sahabatnya itu, ngomong-ngomong bagaimana yah kabar dari si putra??

"Kau tak bertanya kenapa aku pulang cepat?" Ujar roy.

"Ehh??" Dengan cepat agung melihat ke arah jam di belakang nya, otomatis dia melepaskan pelukan roy dan berhadapan dengan roy,

"Masih jam 2siang? Kenapa sudah pulang?" Roy tersenyum menanggapi perkataan agung.

"Karna aku akan mengajak mu kesuatu tempat, kau mau?" Dengan wajah berbinar agung mengangguk antusias.

"Hahaha.. jangan seperti itu, nanti lehermu terkilir," kekeh roy yang melihat tingkah agung yang ajaib.

"Ayo, cepat bersiap!" Agung langsung lari ke dalam kamar mandi dan roy mengganti baju nya dengan baju yang lebih santai.

.
.

Skip

.
.

"Kita mau kemana?" Agung sangat gelisah di tempat duduk nya, sekarang dia dan roy ada di perjalanan ke tempat yang roy maksud, tapi sedari tadi hanya pohon-pohon saja yang terlihat, tak ada rumah, kendaraan atau orang sekalipun. Memang nya dia mau di bawa kemana? Jangan bilang si om gila ini mau membuang nya.

"Kalau kau sudah tak menginginkan aku lagi, aku bisa pergi" ujar agung lirih sambil menunduk.

"Hahh..?" Roy mengernyit bingung kearah agung.

"Apa maksud mu?"

"Jika kau sudah bosan dengan ku bilang saja tak usah seperti ini, nanti orang tua, kakak dan putra mencari ku bagaimana" mendengar penjelasan agung tak membuat roy mengerti apa yang di maksud agung. Sadar jika tadi agung menyebut putra roy langsung mengerem mendadak mobil nya di tengah jalan, toh ini jalan miliknya, lebih tepatnya kawasan ini adalah miliknya, milik keluarga nya, tak ada yang berani melintas kemari.

"Jangan sebut dia lagi agung!" Desis roy. Agung yang merasakan roy sedang menahan diri mencoba diam tak berani berkata-kata.

"Dan apa maksud mu tadi, jangan membuat ku bingung!" Agung masih saja diam sambil menunduk, dia takut jika salah berbicara lagi.

"Agung!!"

"Jangan buang aku" lirih agung, roy semakin mengernyit heran, jangan buang aku??
Hei..siapa yang akan tega membuang makhluk tuhan yang paling manis ini.

"Hahahaha.. kau bercanda, aku tak akan membuang makhluk tuhan yang paling manis ini, jika aku membuang nya, aku sangat bodoh"

"Kau sudah melakukan nya sayang!" Batin agung

"Kau memang bodoh, " ujar agung cuek. Seperti nya tingkat kepedean agung kembali.

"Lebih baik seperti ini, aku tak suka melihat mu cemberut seperti tadi" roy kembali melajukan mobilnya yang sempat tertunda tadi. Dengan kecepatan sedang roy menyusuri jalanan yang tampak sepi ini -bagaimana tak sepi jika jalan ini miliknya-

"Wooww.. indah!!" Mata agung berbinar lucu melihat pemandangan di samping kanan, kiri belakang dan depan nya.. mereka melintasi jalan yang seperti membelah laut, disamping kanan dan kiri mereka danau tapi luas dan mereka melintas di tengah-tengah nya.

"Ini seperti mimpi" gumam agung, roy yang mendengar tersenyum kecil.

"Kau suka?" tanya roy, agung menjawab dengan agunggukan antusias,

"Sangat!!" Teriak agung.

Ketakjupan agung tak sampai disitu saja, setelah melewati danau tadi, sekarang dia melewati padang ilalang yang indah, sangat indah. Di sebelah kiri nya ada pohon yang menjulang tinggi berhimpitan dengan pohon di samping nya yang lebih rendah, daun dan ranting nya saling membelit, seperti tak mau melepas satu sama lain, seperti saling menguatkan satu sama lain. Agung melihat itu terteguh sesaat, andai saja pohon itu dia dan seseorang yang seharusnya masih menyandang predikat suami nya, dia pasti bahagia, bersama-sama melewati rintangan, tak menghiraukan terpaan panas dan hujan badai pohon itu selalu melewatinya bersama-sama. Tanpa sadar agung memandang roy dengan tatapan yang sulit di artikan, dari pancaran matanya seperti kesedihan, kekecewaan, penghianatan, dan juga kebahagiaan. Sadar jika ada yang memperhatikan nya roy memalingkan wajahnya ke arah agung.

"Aku tau aku tampan, jangan tatap aku dengan pandangan memujamu itu sayang" bukan nya marah seperti biasanya, agung malah tersenyum sangat manis yang membuat roy kelabakan dan heran.

"Manis sekali" batin roy

"Kau memang tampan"

Deg..

Deg..

Kenapa jantung nya berdetak tak karuan seperti ini? Apa karna agung tadi memuji nya?
Dengan cepat roy mengalihkan pandangan nya ke depan dan mulai fokus lagi dengan perjalanan nya. Agung menatap roy dengan tatapan sendu,

"Aku akan menyerah jika kau tak mencintai ku lagi" batin agung.

Agung memilih menikmati pemandangan di sekitarnya dari pada menuruti hati nya yang selalu melo jika di dekat roy.
Roy sangat tau jika agung tak seperti biasanya, tapi kenapa juga jantung nya berdetak seperti itu, dia seperti djavu dengan keadaan seperti ini..
Roy membuang jauh-jauh pikiran aneh nya dan kembali fokus menyetir.

Tbc..

Maaf lama, semoga suka dengan chap ini.

Candy Boy →SLOW UPDATE←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang