Setelah merasa lebih tenang, aku berjalan ke arah toilet memasuki salah satu bilik toilet.
"Cis kasihan yah, ternyata dia gak bisa jadi pacarnya Chris"
"Tapi Lyana cocok kok sama Chris, mereka berdua sama populer dan perfect"
"Tapi coba lo pikirin. Lyana sama Christy kan sahabat, tapi mereka berdua sama-sama suka Chris"
Aku sudah panas mendengar segala omongan, dari luar bilik toilet. Dengan keras aku membuka pintu toilet, menatap kedua kakak kelasku yang nampaknya tercengang melihat kemunculanku. Mulut mereka tiba-tiba terkatup. Dan aku hanya menatap mereka dengan sinis.
Berbicara di belakang, eh.
Karna, masih menyadari bahwa kedua wanita ini adalah kakak kelasku. Aku hanya membiarkan mereka dan langsung berjalan keluar dari toilet.
Aku menyusuri koridor yang sudah mulai sepi, karna jam pelajaran sudah di mulai, ini kedua kalinya aku masuk telat ke kelas karena menangis, dan mirisnya aku menangis kepada satu lelaki yang sama.
"Permisi bu, tadi saya izin ke toilet bentar" ucapku, ibu sidney hanya mengangguk dan langsung menyuruhku untuk masuk. Aku pun masuk dan berjalan menuju ke arah bangku ku.
Aku duduk, dan tiba-tiba Lyana berbisik ke arahku "kemana lo? Kok tiba-tiba pergi? Tadi Chris sempet nyariin lo"
Aku ingin berbicara, namun mengatupkan mulutku lagi. Ketika mendengar bahwa Chris sempat mencariku. Untuk apa dia mencariku, disaat dia sedang bersama dengan pacarnya ?
"Tadi kebelet pipis, jadi langsung ke toilet" ujarku, entah sudah keberapa kali aku berbohong kepada kedua sahabatku. Namun aku berjanji secepat mungkin aku akan menyelesaikan semua masalah ini.
***
Jam pelajaran telah selesai, aku dan Sania melangkah keluar dari kelas. Lyana? Dia sudah lebih dulu keluar bersama dengan Chris.
Di bangku besi depan kelasku, sudah duduk kedua pasangan kekasih yang sangat cocok jika bersama.
"Na, yuk pulang" ucap Sania, sembari menepuk pundak kiri Lyana. Lyana dan Chris yang sedang sibuk tertawa langsung menatap ke arahku dan Sania.
Pandangan Chris menghunjam menatapku. Aku langsung menunduk, setiap menatap matanya yang hitam pekat, suaraku seakan-akan hilang dan nafasku tercekat di tenggorokkan.
Lyana dan Chris berdiri, dengan sangat protektif Chris memeluk pinggang Lyana dari samping. Lyana dan Chris berjalan di depan kami berdua. Pegangan Chris di pinggang Lyana seakan ingin menunjukan kepada dunia bahwa, tidak ada satu orang pun yang dapat mengambil Lyana dari dirinya.
Sejenak aku sangat ingin berada di posisi Lyana. Tapi apa itu mungkin?
Ketika sudah sampai di koridor lantai 1, kami berempat langsung menuju ke parkiran.
Langkah kami terhenti ketika banyak orang yang mengerubuni papan pengumuman. Berita apa lagi kali ini?
Pasangan kekasih ter-hot minggu ini.
Lyana ♥ Chris
[Pict. Lyana dan Chris di kelas]
[Pict. Lyana dan Chris di kantin]Sudah ku duga!
Aku menatap ke arah Lyana dan Chris yang sedang bertatap-tatapan. Mereka berdua terlihat sangat senang dan salah tingkah.
Aku pun segera keluar dari kumpulan banyak orang yang memenuhi papan pengumuman.
Belum beberapa langkah berjalan, handphone ku bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sidekick
Teen Fiction"first kiss darimu, menghantarkanku ke sebuah cerita baru. cerita cinta yang dari dulu selalu ku hindari, aku berusaha untuk tidak jatuh cinta padamu, tapi tidak bisa. ketika aku sudah yakin bahwa perasaanku hanya untukmu, aku tidak bisa melakukan a...