→ 24

4.3K 323 10
                                    

"Pesanan kalian" ujar pelayan perempuan yang menaruh piring makanan di hadapan kami semua.

Akhirnya, kedatangan makanan ini, membuat suasana yang begitu mencekam dan dingin sekarang mencair. Kami semua makan dengan penuh keheningan. Membuat aku buru-buru harus mencari cara agar suasana di tempat ini tidak semakin canggung.

"Jadi, gimana sampe lo berdua jadian lagi?" Tanyaku yang mengarah kepada Lyana. Tatapannya berbinar-binar menatap ku. Nampaknya, Mike juga menaruh perhatian yang lebih untuk mendengan cerita Lyana, namun tidak begitu dengan Chris. Chris hanya sibuk dengan makanannya, walaupun aku yakin dia mendengarkan pembicaraan kami.

"Ini semua salah lo, dan harusnya lo yang memperbaiki hubungan gue sama Chris" Lyana terkekeh "tapi gak pa-pa, akhirnya dari kesalahpahaman ini gue jadi tau bahwa Chris sangat mencintai gue" aku tersenyum miris, menatap mata Lyana yang berbinar-binar.

"Dan akhirnya juga lo jadian sama Mike, jadi kita kapan-kapan bisa double nge-date lagi" ucapan Lyana membuat  Chris mengalihkan tatapannya dari makanan, menatap tak suka ke arah ku dan Mike. Aku tau memang sulit untuk melupakan perasaan ku dari dia, tapi apa salahnya untuk mencoba.

Kami semua bersenang-senang di siang ini, tapi tanpa yang lainnya sadari, ada sebersit rasa sakit ketika belum bisa menerima kenyataan dengan baik, bahwa Chris --bagaimanapun caranya-- tidak akan pernah menjadi milik ku.

Aku dan Mike berjalan menaiki mobil Mike, sedangkan Lyana dan Chris di belakang kami.

"Gue sama Chris duluan yah" ucap Lyana.

"Bukannya mobil lo di tinggal di sekolah tadi" tanya ku, karna tadi kami semua ke restorant ini menggunakan mobil Mike.

"Udah gue suruh anterin sama pak satpam, tadi gue titip kunci mobil sama dia" aku hanya mengangguk

"Gue sama Chris kan gak bakal ganggu waktu berdua lo sama Mike" ujar Lyana, Chris mendelik tidak suka ke arah Lyana. Mungkin, Chris tidak suka karna aku punya waktu berdua bersama Mike. Tapi siapa yang tahu? Bisa jadi, Chris sudah melupakan ku, terbukti dengan pelukan mereka di depan kelas tadi.

Mike terkekeh dan tersenyum genit ke arah ku, sedangkan aku mendorong lengannya dari pundak ku dan bergerak menjauh.

"Ih jangan marah dong sayang, aku kan cuma bercanda" Mike mendekat dan menangkupkan wajah ku dengan kedua tangannya. Mata ku secara tepat menatap mata nya dan itu cukup membuat ku terhipnotis beberapa saat.

Melihat secara jelas, bahwa di depan ku ada seorang pria yang begitu tampan, yang mencintai ku setulus hati, memberikan seluruh yang dia punya untuk ku dan jelas-jelas hubungan kami di dukung oleh seluruh alam semesta. Untuk apa aku mengabaikannya? Menatap ke dalam kedalamam matanya membuat hati ku merasa ketulusan dan rasa aman yang menggelegar, inilah sebuah faktor yang besar yang akan aku manfaatkan. Aku ingin merasakan cinta yang sesungguhnya, walaupun bisa jujur, hati ku belum sepenuhnya terlepas dari perasaan masa lalu. Tapi, sekali lagi. Aku ingin merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tulus dan jauh dari kepura-puraan, serta aku tak pelu memikirkan perasaan orang lain. Hanya ada perasaan ku dan Mike.

"Yaudah kali yah. Tau kok gue, pasangan yang pengen waktu sendiri" tukas Lyana. Aku dan Mike sontak memutuskan kontak mata kami, karna tahu bahwa di sini bukan hanya ada kami berdua tetapi ada Lyana dan Chris.

Lyana terkekeh, tangannya menarik lengan Chris "ayo sayang. Kayaknya mereka gak pengen di ganggu" Lyana tersenyum penuh arti ke arah kami berdua, sedangkan Chris terlihat mendengus dengan tidak sabar sebelum masuk ke dalam mobil.

Aku menatap ke arah mobil Lyana yang bergerak menjauh, dulu aku berharap bahwa aku dan Chris akan menjadi dekat dan saling menyayangi, tapi nyatanya kenyataan lebih sulit daripada bayangan, sampai-sampai aku terlalu takut jika saja kenyataan itu akan menenggelamkan aku ke dalam sebuah lautan yang bernama kesakitan.

SidekickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang