Hani mencoba membuka pelan kelopak matanya, kepalanya masih sedikit sakit, Hani mengernyit bingung. Dimana dia sekarang? Ruangan putih yang berbau obat-obatan. Hani mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.
"Gue dirumah sakit? Gue kenapa?"
Hani melirik ke samping kanan tempat ranjangnya, terlihat pria berjas putih yang sedang tertidur dengan tangannya yang menggenggap erat tangan Hani.
Pria berjas putih? Hani mencoba mengingat kejadian sebelum dia ada dirumah sakit ini. Dia...
"Adrian."
Hani mengucap lemas nama itu. Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia melangsungkan acara pertunangannya?
"Adrian."
Panggil Hani sekali lagi, Hani mencoba membangunkannya. Adrian mengangkat kepalanya dan terbangun lalu menatap Hani khawatir.
"Lo kenapa bangun, istirahat lagi. Kata dokter lo butuh istirahat."
"Gue mau pulang."
"Lo harus bedrest disini selama 3Hari. Kenapa lo jadi gini sih Ni? lo tuh sampe kekurangan asupan makan. Gue gamau liat lo sakit kayak gini."
"Gue sakit kayak gini juga karena lo, Adrian."
Hani kembali menangis. Adrian mengecup tangan Hani, dan mencoba menyeka air mata Hani yang kini sudah meluncur bebas.
"Maafin gue. Gue tau gue salah, tapi lu harus inget Ni. Gue pasti kembali. Kembali ke Lo, percaya sama gue."
Hani menggeleng sambil menangis.
"Enggak, lo gak akan kembali lagi.."
Adrian memeluk tubuh lemas Hani, mengecup rambut Hani. Adrian melonggaarkan pelukannya, mencoba menatap Hani lembut.
Ingin sekali Adrian mengecup bibir Hani sekali saja. Adrian mencoba mendekatkan wajahnya. Adrian mendaratkan bibirnya dengan lembut dibibir Hani, memangutnya dengan kelembutan. Hani mencoba membalas pangutan Adrian. Sampai Hani melepaskan ciuman mereka.
"Gue harap ini bukan ciuman terakhir dari lo, Ni."
Adrian kembali memeluk Hani dan membisikkan suatu harapan yang sangat membuat Hani berharap lebih untuk yang kesekian kalinya lagi kepada Adrian.
"Gue pasti kembali..."
-OoO-
kasih bintang sama komentarnya ya guys. Ehe
KAMU SEDANG MEMBACA
You, My Mind!
Teen Fiction[Versi re-publish] Dimana sebuah janji yang selalu mengikuti kemana Hani melangkah. Dimana sosok itu pergi dan datang sesukanya. Dimana perasaan jatuh dan terbang sudah biasa. Dimana adanya rasa kekecewaan yang mendalam. Dan... Apakah semua itu aka...