Chapter 22

13.7K 857 4
                                    

Author pov

Setelah sekian lama berkeliling kampus untuk mencari Prilly sampai sekarang pun Ali belum menemukan Prilly dan, Ali memilih menelfon kembali Prilly.

"Halo...Pril...kamu di mana sih???aku udah cari keliling kampus tapi kamu ngga ada".

"Bukan urusan lo kali gue mau di mana juga".

"Ayo dong Prill...kamu di mana?? Kita pulang sekarang. Nanti mama kamu nyariin, lagian kan tadi kamu pergi sama aku berarti pulang sama aku juga".

Iya...iya...yaudah deh cerewet!! Bawel banget. Tunggu gue di parkiran".

Prilly pun memutuskan telfon tersebut.

Sesampainya Prilly di parkiran Prilly pun langsung masuk ke dalam mobil, dan tak menghiraukan Ali yang bertanya kepadanya.

"Kamu dari mana aja sih Pril...Prill??".

"Woi...cepet buruan masuk malah diem aja lo disitu. Tadi maksa banget ngajak pulang.

****

"Kita mau ke mana sih???ini kan bukan jalan ke rumah gue".

"Ya...emang bukan jalan ke rumah kamu".

"Ihh...emang resek ya lo..tadi maksa banget mau pulang pake alasan ntar nyokap gue marah lagi".

"Udah lah tenang aja".

Prilly yang mendengar jawaban Ali pun hanya memutar bola matanya malas.

****

"Kok kita ke kebun teh sih??? Ngapain coba".

Ya. Ali dan Prilly sekarang berada di kebun teh. Tempat yang pernah mereka kujungi bersama dulu.

"Ya...ngga ngapa-ngpain. Aku bawa kamu kesini ya..buat refreshing lah..

Ya...untung-untung kamu bisa inget sama aku di tempat ini.

"Emang gue pernah kesini sebelumnya???bareng lo???

"Ya..dulu kita pernah kesini. Waktu itu kita baru aja berapa hari kenal. Dan kenalnya itu pun secara ngga sengaja".

Ucap Ali yang mungkin terbawa suasana jadi menceritakan semua ke Prilly.

"Masa sih??emang iya??

"Ya..gitu deh".

"Alah bokis kan lu???ngarang cerita banget. Kan gue baru kenal sama lo".

"Aku kan bilang dulu, sebelum kamu lupa ingatan. Maksud aku, lupa sama aku".

Prilly yang mendengar jawaban Alipun hanya menganggukan kepalanya sambil ber oh ria.

Setelah itu hening tidak ada yang mengluarkan satu kata pun. Sampai Ali mendengar suara ringisan dari Prilly.

"Aaauuu...perut gue".

"Kamu kenapa Prill...".

"Perut gue sakit banget".

"Sakit kenapa??".

"Gue juga ngga tau..." ucap Prilly sambil memegang perutnya. Dan tiba-tiba saja Prilly memeluk Ali erat dan menenggelamkan kepalanya di leher Ali.

#Tbc
Maaf typo

Keep vote & commentnya jga dong jgn jadi pembaca gelap. Kasih kritik dan saran buat cerita aku,,apa susahnya sih buat comment???

Thanks readers.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang