Chapter 42

17K 871 12
                                    

"Hati-hati" ucap Ali setelah mencium kening Kaia, setelah itu Kaia cipika cipiki dengan Prilly dan menyalami mama Resi dan papa Syarief.

"Jangan kangen gue ya" ucap Kaia.

"Pengen banget di kangenin lo" ejek Ali.

"Yaudah aku masuk ya" Kaia pun masuk kedalam ruang tunggu pesawat.

"Kalian langsung kerumah barukan??" tanya papa Syarief.

"Iya pa" jawab Ali.

"Yaudah kalo gitu mama sama papa duluan ya, mau kekantor dulu" ucap mama Resi.

"Yaudah, hati-hati ma, pa" ucap Ali.

"Yaudah yuk" ucap Ali dan mengangkat tanganya ingin menggandeng tangan Prilly.

"Ngapain gandeng-gandeng" ucap Prilly sambil senyum dan meninggalkan Ali.

"Kok gitu" ucap Ali ikut tersenyum dan mengikuti Prilly menuju mobil.

****

"Gede banget rumahnya" tanya Prilly pada Ali.

"Iya dong, nanti anak kita banyak".

"Ihh..apansih, lagiankan kita masih tinggal berdua".

"Ya ngga papa lah, yuk masuk".

Mereka pun masuk kedalam rumah, Ali membawa barang mereka kekamar, sedangkan Prilly menuju ruang tv setelah selesai Alipun ikut duduk di samping Prilly.

"Binggung deh mau ngapain acara tv juga ngga ada yang enak, bosen tau ngga percuma rumah gede".

"Itu mulu dibahas, trus mau ngapain?".

"Masak deh, ada ngga bahannya di kulkas sekalian buat makan malem".

"Kayanya ngga ada deh, yaudah kita belanja aja, mau ngga?".

"Yaudah tapi di mall ya, kamu duluan aja aku mau kekamar dulu.

****

"Apalagi?" tanya Ali.

"Udah deh kayanya, yaudah yuk bayar".

"Yaudah kamu tunggu di luar biar aku yang bayar" ucap Ali.

"Udahnih, laper ngga? Makan yuk".

"Boleh deh".

"Kemana lagi" tanya Ali setelah mereka selesai makan.

"Ngga tau" ucap Prilly sambil mengangkat bahunya.

"Nonton yuk" ajak Ali.

"Emang ada film bagus?".

"Ngga tau juga makannya liat dulu, dirumah juga kamu bosen mulu".

"Yaudah deh".

****

"Aduh capek banget pegel" keluh Prilly.

"Gimana ngga capek dari pagi sampe sore di mall".

"Kan kamu juga, ngajak kesinilah kesitulah".

"Yaudah istirahat dong".

"Yaudah deh aku mau mandi dulu, habis itu masak aja".

Prilly pun naik kekamar mereka dilantai dua untuk mandi, sedangkan Ali menonton tv di ruang tv.

Memang sekarang Prilly sudah mulai menerima Ali dan menghilangkan sedikit juteknya dengan Ali.

"Masak apasih?" tanya Ali saat kedapur dan duduk di minibar sambil memperhatikan Prilly masak.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang