Bagian 16

4.1K 359 26
                                    

Yuki bisa merasakan kakinya melemas saat alghazaly mengucapkan kata itu di telinganya. Ingin pingsan hanya karena mendengar kalimat singkat pria itu. Entahlah...yuki tidak bisa mengucapapkan apa yang sedang dirasakannya saat ini setelah alghazaly selesai mengucapkan kata itu.

Kalau tidak salah, al berkata mereka akan menikah? Yuki berusaha mencerna kalimat itu,pun mereka sudah menghadap penghulu yang akan memimpin pernikahan mereka. Apa yang terjadi seolah mimpi. Dan selama prosesi seolah mimpinya itu dia terus berusaha untuk konsentrasi dengan apa yang di ucapkan penghulu.

Oh Tuhan dia menikah, sekali lagi yuku menjeritkan kata itu dalam hati. Kadang-kadang bertanya apa yang sedang al pikirkan saat ini. Kenapa pria itu terlihat tenang? Sementara yuki bisa merasakan jantungnya berdetak tak tentu arah saking kencangnya.

Sampai pada ijab qabul yang di ucapkan oleh penghulu dan di ikuti oleh alghazaly. Sampai kemudia proses iti di akhiri dengan kata sah oleh para sahabat alghazaly dan menyatakan mereka kini sudah resmi menjadi suami- istri.

Suami istri?

Yuki seolah kehilangan kesadarannya. Saat al menghadapkan dirinya di depan pria itu. Yuki masih terlihat shock. Saat alghazaly menciumnya pun yuki tidak beraksi apapun. Matanya hanya mengerjab tanpa berbalas mencium punggung tangan al sama sekali.

Dia baru saja menikah?

"Kau kaget?" Al membisik di telinganya. "Tapi kau membaca doa pernikahan dengan lancar"

Yuki tak membalas ucapan alghazaly. Hanya tercenung akan ingatannya sendiri. Ingatan yang tiba-tiba menghujam hatinya, kesedihan yang seharusnya tidak boleh ada di hari pernikahannya. Ya Tuhan harusnya hari ini 'hari'nya yuki dan verrel, yuki mengucapkannya dalam hati dengan rasa bersalah.

"Kita benar-benar sudah menikah?"
Akhirnya yuki bersuara setelah kalimat terakhir dari mulutnya adalah ijab qabul pernikahannya tadi.

"Iya. Alghazaly kohler dan yuki anggraeni kohler" al menjawabnya lugas. Dan entah kenapa mendengar ucapan al membuat dada yuki bahagia luar biasa. Apalagi cara al mengucapkan namanya. Apa katanya tadi? Anggraeni kohler?
Ingatan yuki akan verrel langsung hilang begitu saja hanya karena ucapan alghazaly tadi.

"Sampai kapan kalian akan berdiri disana?" Sebuah suara mengintrupsi diheningan sepasang pasangan baru itu, dan berril lah orangnya. "Setidaknya berikan kami kesempatan untuk memberi selamat setelah itu kalian bisa bertatapan sepuasnya"

Alghazaly mendelik mendengar ungkapan berril, sementara yuki hanya menunduk penuh malu dan sahabat al lainnya langsung terkekeh.

Berril memberikan cengirannya pada alghazaly. Kemudian bergerak menghampiri sahabatnya itu dan memberikan pelukannya. " akhirnya sahabatku yang tidak seberapa tampan dibandingkan aku ini menikah juga. Selamat al", kekeh berril sambil menepuk punggung al. Al yang mendengarnya lagi-lagi mendengus sementara yuki sudah tertawa entah kenapa tawanya bukan karena perkataan berril tadi melainkan karena bahagia.

"Ya. Baiklah pria tampan tak laku!" Al membalas.

"Terlalu banyak wanita yang menginginkanku. Rasanya tak adil jika pada akhirnya aku hanya memilih satu saja"

"Hentikan omong kosongmu, berril !!"
Gibran menyudahi kesombongan berril yang langsung membuat pria itu tidak berkutik. Entah kenapa berril memang sedikit takut dengan gibran, mungkin karena postur tubuhnya yang tidak seberapa di bandingkan pria itu.

"Selamat, al... jaga istrimu baik-baik", gibran juga menyalami al yang kemudian mengucapkan terimakasih pada gibran. Begitu juga ofar yang berucap untuk tidak sungkan meminta bantuan padanya ataupun berkonsultasi dengan karena status ofar yang sudah menikah.

the secretary and her cold bossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang