Song : Let Me Know (BTS) & Hold Me Tight (BTS)
-00-
Mamuri doen i seonyul wieseo na hollo beotigo isseo
Aku menahan diriku di atas melodi yang telah berakhir ini.
Ijen naege malhaejwo kkeutnatdan geol let me know
Katakan padaku sekarang. Bahwa ini telah berakhir, biarkan aku tahu.
Aku menyeka airmata yang mulai mengembun di pelupuk mataku. Aku tidak boleh lemah, untuk apa aku menangis? Aku hanya ... belum bisa menerima kenyataan.
Kkumkkuneun geotcheoreom urin bulkkoccheoreom tatdaga jaeman namge dwaetjanha
Rasanya aku seperti sedang bermimpi. Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa.
Ara nega ilbangjeogeuro naerin
Gyeollonne son nemomjeokdoboda tteugeowotdeon neoui ongijocha sarajin seonyurwieseo
Ini adalah keputusan yang telah kau buat sendiri. Kehangatanmu itu lebih panas dari khatulistiwa, dan semuanya menghilang. Aku sadar karena aku selalu berada di tempat yang sama.
Girl let me know, girl let me know
Mworado malhaejwo
Cukup katakan sesuatu.
I just wanna know know know
I just wanna know know know
Miryeoni machimpyo apeseo beotigo isseogeureoni mworado naege malhaejwo girl let me know
Perasaanku yang tertinggal sedang tertahan di depan hubungan yang telah selesai. Jadi katakanlah saja apapun padaku. Biarkan aku tahu.
Aku menghela napas berat. Aku memutuskan untuk pergi ke Cafe dekat rumahku untuk menghabiskan waktu sejenak di sana. Berharap semoga suasana di luar dapat membuatku lebih baik.
Aku beranjak, tak lupa membawa buku sketsa yang tiap harinya selalu kugarit pena.
"Mau pesan apa, Tuan?" tanya seorang pelayan wanita ramah saat menghampiri mejaku. "Seperti biasa."
"Baiklah." Wanita itu tersenyum, lalu pergi. Ntah mengapa datang ke tempat ini adalah keputusan yang salah, aku malah mengingatnya kembali.
Aku merasa bodoh. Belum lagi posisi yang kutempati saat ini. Letak yang paling sempurna, tepat di sebelah kaca Cafe. Tempat biasanya aku selalu menghabiskan waktu dengannya.
Tak lama pesananku datang. Aku langsung menyesapnya sampai habis.
Suljaneul biuni geuriumi chaneungunageunyang da jigo bol geol wae nan ttajigo bwasseulkka
Aku mengosongkan gelasku. Tetapi terisi lagi dengan kesepian.
Gilgae beoryeojin sseuregibongtukkajido barame sseulsseulhan sorireul nae
Semua yang kulakukan hanyalah mewarnaimu dengan putihku, kertas kosong.
Naui baekjie neol jom deoschilhaesseul ppunindejeongsin charyeoboni imi han pogui geurimi dwae
Tapi kemudian kusadari, itu telah menjadi gambar yang selesai.
Neowa nan haendeupon, tteoreojimyeon gojang nal geol neodo aljanha
Kau dan aku seperti ponsel. Saat kita berpisah, kau tahu kita akan rusak.
Neoui chechwimani nal onjeonhage haeeoseo nal ana
Hanya aromamu yang bisa melengkapiku. Cepat dan peluklah aku.
Tiba-tiba pintu Cafe terbuka. Pandanganku tertuju pada orang yang memasuki Cafe. Gadis itu. Ya, gadis yang sedari tadi mengisi pikiranku. Livia, berdiri di sana. Dan saat ini ia sudah duduk di sudut sana, jauh dariku.
Bermenit-menit berlalu, pandanganku tidak beralih dari gadis itu. Dia masih sama, wajahnya, matanya, senyumnya yang selalu membuatku rindu.
Ojik neo hanaman boyeoNa ojik neo bakken anboyeo
Aku hanya bisa melihatmu. Aku hanya bisa melihatmu seorang.
Bwa gongjeonghaji gongpyeonghaji neohante ppaegon da
Ijen dan harudo neo eopsineun, please
Lihat, aku adil dengan semua orang. Tetapi kamu ... sekarang aku tak dapat hidup sehari tanpamu, tolong.
Kkwak jabajwo nal anajwo
Tolong genggam aku erat, peluk aku.
Can you trust me, can you trust me
Jebal jebal jebal kkeureoanajwo
Bisakah kau mempercayaiku, bisakah kau percaya padaku? Tolong tarik aku, dan peluk aku.
Pikiranku mulai bertambah kacau. Aku tidak tahu dorongan seperti apa yang datang merasukiku sampai aku memberanikan diri untuk berdiri. Aku berlari, menghampiri gadis itu. Ia langsung tertegun saat melihat kehadiranku. Dengan secepat kilat, kuraih tangan mungilnya, menariknya untuk mengikutiku keluar dari Cafe.
Di perjalanan aku terus berlari. Livia tidak memberontak, sepertinya ia masih bingung dengan aksiku.
Akhirnya kami sampai di sebuah taman. Aku tidak merencanakannya, kejadian ini mengalir begitu saja. Gadis itu melepas cengkraman tanganku. Ia memandangku dengan tatapan yang tidak terbaca. Mungkin ia ingin meminta penjelasan.
Oh ayolah ... aku tahu ini sudah berakhir. Tetapi aku mohon, jangan melihatku seperti itu.
"Liv, apakah kau tahu? Jika kau tidak di sini, aku hanya mayat, bagaimana bisa aku bernafas? Itu sakit, aku selalu menangis, menangis, dan menangis. Aku mulai gila, lelah tanpamu. Aku memikirkanmu tanpa henti. Aku membenci ini, aku benci setiap hari."
Aku memegang dadaku yang terasa sesak. Cukup sudah, aku akan mengutarakan semuanya. "Jika ada kesempatan, aku akan menangkapmu. Aku akan berlari, menghitung mundur. Aku ingin bisa memilikimu lagi."
Gadis itu tidak bergeming. Baru kusadari saat cairan bening itu keluar dari mata indahnya. Apakah ini adalah sebuah tanda? Bisakah aku berjuang lebih keras lagi?
"Aku janji, Liv. Aku akan menjadi yang terbaik untukmu. Kita akan terus berjalan lurus ke depan, tak perlu memikirkan dinding yang sudah menghalangi hubungan kita selama dua tahun ini. Bisakah kau percaya padaku?"
Malhaji ma tteonaji ma joyonghi nareul anajwo girlnal jabajwo nal anajwo
Jangan bicara, jangan pergi, diamlah dan genggam aku. Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku. Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu. Dia menangis, tetapi dia belum mengatakan apapun sedari tadi.
Seketika aku merasakan seluruh tubuhku menghangat, rasanya seluruh ketenangan menyelimutiku. Gadis itu memelukku, dan aku menariknya ke dalam rengkuhanku. Tidak akan kulepaskan, selamanya akan kujaga.
Yeojeonhi neoegeseon biccina
Kau tetap bersinar.
Yeojeonhi hyanggi naneun kkot gata
Kamu masih seperti bunga yang harum.
Ije nareul mideojwo dasi nareul jabajwo
Sekarang percayalah padaku, pegang aku sekali lagi.
Neoreul neukkil su issge nareul kkeureoanajwo
Sehingga aku bisa merasakanmu, genggamlah aku.
Livia melepaskan pelukan kami. Dia tersenyum hangat. "Aku sudah menunggu kejadian ini sejak lama. Aku juga sangat merindukanmu, El ...."-00-
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Song Ficiton : Double Song
Kısa HikayeLihatlah! Ketika dua lagu dijadikan satu akan menghasilkan sebuah mahakarya yang indah! Dituliskan pada tanggal 9 November 2015