My Secret Love My True Love part 9

284 26 0
                                    

Tittle : My Secret Love My True Love
Cast : Aku, Park Chanyeol
Author : _dianhana

Chapter 9

Flashback
Seperti nya ruang musik itu terkutuk untukku setiap berhubungan dengan ruang ini selalu saja aku mengalami kejadian yang menyebalkan. Kegiatan bersih bersih pun terhenti sejenak saat ku melihat Chanyeol keluar dari kamar mandi lengkap dengan handuk, aroma mint yang menyegarkan dan rambutnya yang basah...

Deg.... mata kami bertemu kakiku terasa beku degub jantung kian memburu wajahku pun mulai memanas. Dan tanpa pikir panjang aku hempaskan vakum yang sedari tadi ku pegang berlari keluar menuju dapur. Mencoba menenangkan hati dan pikiranku cukup lama aku berdiri dan sibuk mengatur nafasku sendiri. Tak lama aku di kejutkan oleh suara berat nya yang khas.

"Yaa, kenapa kau ada di sini bukankah seharusnya kaubikut member?" Tanya nya singkat.
"Oowwh... ah.. aku tadi kesiangan sehingga para member meninggalkanku" jawabku.
"Ow.. lantas kenapa kau tiba tiba berlari saat melihatku" sambungnya.
"Aku hanya terkejut, kau ternyata ada di dorm" tandasku.
"Apa kau pikir aku hantu eoh, sehingga kau lari terbirit birit seperti tadi" ujarnya.
"Aahh.. aku hanya tak terbiasa melihat pria hanya menggunakan handuk" jawabku tertunduk.
"Jadi kau sekarang kau sudah memandangku sebagai pria?" Jawabnya seraya menoleh padaku.
"Memangnya kau wanita apa?" Jawabku ketus.
"Ah.. sudahlah kenapa kau tidak melanjutkan saja nyanyian sumbangmu itu" tanyanya.
""Hahh.. apa maksudmu?" Jawabku bingung.
"Bukankah dari tadi kau asyik bernyanyi dengan suaramu yang pas pas an itu" sambungnya.

Astagaaa..... apa yang dia katakan, dari tadi.? Jangan jangan dia sudah bangun daritadi dan mendengar semua ocehan dan suara fals ku. Kenapa dia harus mengatakan nya coba, dia kan bisa pura pura tidak mendengar saja mau aku taruh mana wajahku sekarang. >_< . Namun orang yang aku gerutui hanya memasang wajah cuek nya. Perlahan aku menyingkir menuju dapur guna menghindari Chanyeol baru beberapa langkah dia memanggilku.

"Yyaaa... kau mau kemana aku sedang bosan kemarilah" panggilnya.
"Jika kau bosan kau bisa bermain pergi keluar bersama dengan temanmu mungkin" jawabku.
"Ahh... hari ini aku tak bisa pergi ke luar kepalaku sakit sekali, mungkin mabukku belum sepenuhnya hilang" ujar nya memegangi kepalanya.
"Yyaa... eodi appo.? (Dimana yang sakit) " sambungku.
"Makanya lain kali jangan terlalu banyak minum beginikan akibatnya" ocehku.

Namun yang aku omeli malah balik memandangku. Sejenak kami sempat bertatapan sampai aku alihkan pandanganku dan mengambilkannya obat penghilang mabuk dan memberikannya.
"Kau tahu dari mana kalau semalam aku mabuk" tanyanya.
Pertanyaan Chanyeol berhasil membuat ku bungkam. "Apakah dia tidak ingat tentang kejadian semalam?" bisik hatiku. Sempat terlintas perasaan sedih dalam diriku mendengarnya, tapi bukan kah itu yang aku harapkan namun kenapa perasaan itu muncul.

"A.. apakah kau tidak ingat kejadian semalam?" Tanyaku meyakinkan.
"Iyya, aku tak ingat apa apa kepalaku sangat berat tadi malam" ucapnya.
Fiuhhhh... ucapku lirih.
"Apakah ada yang salah denganku tadi malam? Sambungnya.
"Aniyaa... tadi malam kau mabuk dan memintaku menemuimu begitu sampai kau sudah mabuk berat" jelasku.
"Jeongmal? (Benarkah), apakah kau yang mengantarkanku ke dorm apakah aku bertingkah menyebalkan padamu?" Tanyanya.
"Yaa aku mengantarmu dan demi Tuhan kau sunggub berat Chanyeol dan eh ehm.. kau tak bertingkah yang memyebalkan" jawabku.
"Ah.. syukurlah karena aku punya kebiasaan mabuk yang menyebalkan" ucapnya.
"Aa.. sudahlah ayo ikut aku" ajaknya.
"Haahh.. mau kemana?" Tanyaku bingung.
"Aku mau menunjukkan mu lagu yang baru aku buat, mumpung aku sedang berbaik hati jarang jarang loh aku mendengarkan lagu ku pada orang lain" jelasnya.

Meski setengah bingung aku mengikutinya ke ruang musik. Sesampai nya kami Chanyeol mulai mendekati piano jari jari panjangnya mulai memainkan tuts piano dengan piawai. Dentingan nya begitu merdu tak lama berselang suaranya yang berat terdengar mengalun mengikuti irama pianonya. Begitu lembut dan syahdu. Duduk di hadapannya sembari melihatnya bermain piano dan menyanyi adalah peristiwa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Tak henti henti nya mataku menatap matanya seakan tak ingin pandanganku beralih darinya. Chanyeol bernyanyi dengan indahnya sesekali matanya menatapku. Diakhir lagunya tak lupa kami mengakhiri dengan saling menatap dalam. Cukup lama kami berpandangan mencoba menyelami dalamnya pikiran kami saat itu. Ada sesuatu di dalam matanya sebuah ketulusan. Yaa Tuhan kuatkan aku dia playboy gila jangan buat aku jatuh cinta padanya. Hatiku berbisik seraya debaran itu menyertai pandangan kami. Tatapan kami pecah di saat suara seseorang terdengar memanggil.
"Chanyeol-aaahhhh..................

Tbc
Suara siapa yookk....

My Secret Love My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang