Krystal Kai

3.7K 372 23
                                    

Kai melipat kedua tangannya didada, menunggu dengan tidak sabar saat Krystal masih asyik berbincang dengan Luhan sebelum mereka berpisah di gerbang caffe.

" Ya sudah, aku pamit ya Han. Sampaikan salamku pada paman dan bibi," Krystal mengambil jeda sejenak, menarik nafas dan menghembuskannya berulang ulang, mencari sebuah ketenangan.

" Dan ngomong-ngomong soal yang tadi, aku tidak bercanda Han, aku serius. Tolong pikirkan lagi aku tidak mau terjebak dalam situasi seperti itu, menjalani sisa hidupku dengan orang yang bahkan tidak ku kenali sama sekali. Jadi tolong ku mohon pikirkan lagi soal pertunangan itu. Bye"

Tanpa menunggu jawaban Luhan, Krystal menarik tangan Kai, menggenggamnya erat berjalan meninggalkan Luhan.

.

.

.

Kai memandang Krystal yang duduk disampingnya, mereka kini tengah menikmati pemandangan sungai Han dibawah pohon besar yang jauh dari keramaian.

Kai membaringkan tubuhnya diatas rerumputan, mata elangnya tertutup menghadirkan ketenangan di wajah tampannya.

" Tuan Kim, soal yang tadi maaf aku harus membawamu dalam kebohongan" Krystal angkat bicara. Sembari melihat Kai yang tengah tertidur disampingnya.

" Kebohongan apa?" Tanya Kai masih dengan matanya yang tertutup.

" Mengorbankan kau hanya untuk menyelamatkanku dari perjodohan dengan Luhan. "

Kai mengangguk pelan.

" Aku sampai harus berbohong bilang aku mencintaimu, dan kita saling mencintai. Em.. tidak seharusnya aku bicara seperti itu pada Luhan, jika dia bilang pada orang tuaku kalau aku tidak mau menerimannya karena kau. Dan kau diminta untuk mempertanggung jawabkan omonganku pada Luhan bagai mana? Jika orang tuaku tetap menjodohkanku dengan pria Mandarin itu bagaimana? Aku tidak mau Kai, sungguh aku tidak mau.." Krystal menutup wajah dengan kedua tangannya, mencegah air matanya jatuh lebih banyak lagi.

Kai yang menyadari itu, langsung bangkit menatap prihatin gadis disampingnya.

Agak ragu Kai mendekap lembut kepala Krystal, membiarkan gadis itu menangis didadanya tanpa bicara sepatah katapun, dan gadis cantik itu juga hanya diam tak protes sedikitpun.

" Kita akan cari solusinya sama sama Princess. Jadi tenanglah, jika dia berani mengadu pada orang tuamu. Aku yang akan bicara nanti. Dan aku janji kau pasti akan mendapatkan yang terbaik Princess." Kai mencoba menenangkan gadis yang tengah menangis dalam dekapannya.

.

.

.

" Mau pulang kapan?" Tanya Kai saat Krystal terbangun dari tidurnya.

Gadis itu mengusap matanya sembari sesekali menguap, meluapkan rasa kantuknya.

Setelah kelelahan menangis Krystal tertidur dalam dekapan Kai, dan demi Tuhan pemuda itu tak berniat mengusik tidurnya apalagi sampai membangunkannya.

Jadi, ia membiarkan Krystal tertidur nyaman dalam dekapannya. Walau sejujurnya hampir sekujur tubuhnya merasa kram dan kesemutan akibat tidur Krystal yang terlalu tenang.

" Jam berapa sekarang?" Tanya Krystal sembari menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Kai.

" Jam tujuh "

" Jadi aku sudah tidur selama tiga jam?" kaget Krystal.

Kai mengangguk sembari mengulum senyumnya menatap Krystal yang menunjukan raut penyesalannya.

[Kaistal] My Rival, From Childhood!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang