[Kaistal] My Rival, From Childhood!!

Achluophobia

Ayah dan ibunya sudah pergi, Jessica sedang dikamarnya, ini kesempatan Krystal menyeret kopernya keluar rumah.

Ia hampir sampai didepan gerbang, membukanya perlahan dan akhirnya ia berhasil melarikan diri dengan satu koper besar dan sebuah tas ransel yang tersampai dibahunnya.

Ia duduk bersandar pada Kai saat melihat pemuda itu tengah melempar krikil ke tengah danau.

" Maaf, aku harus menunggu Jessica masuk kekamarnya sebelum pergi dari rumah." Ujar Krystal sembari mengatur nafasnya. Kai tersenyum sembari mengacak rambut Krystal pelan.

" Tidak apa Primcess."

" Aku bolehkan tidur dirumahmu?" Tanya Krystal sedikit ragu.

" Kau tidak akan tinggal dirumahku, kita akan tinggal di apartemen kecilku dekat sekolah."

" Kau yakin?"

" Memang kau sendiri tak yakin?" Tanya Kai balik membuat Krystal bingung.

" Aku.. aku yakin dari pada harus bertunangan dengan pria mandarin menyebalkan bernama Luhan itu." Lagi lagi Kai tersenyum.

" Ayo berangkat sebelum ada yang melihat kita disini." Kai bangkit dam meraih tangan Krystal agar gadis itu bangun dari tempat ia duduk.

.

.

.

Mereka berdua sampai di apartemen Kai, tidak besar tapi setidaknya bisa dipakai untuk berdua.

" Aku tinggal disini hanya saat ada ujian atau saat ingin sendiri. Dan kau tau princess, kau orang pertama yang masuk ketempat jelek ini."

" Ini tidak jelek mr.Kim ini lebih dari cukup."

" Kau bisa masak? Atau harus kupesankan untuk makan malam?"

" Aku bisa masak sedikit tapi apa yang mau dimasak?" Kai tertawa, lebih tepatnya menertawakan kebodohan dirinya sendiri.

" Aku lupa, kita belanja besok oke? Sekarang aku akan memesan makanan siap saji untuk kita." Krystal hanya mengangguk kecil.

Kai merogoh smartphone dari sakunya dan terlihat tengah menelfon salah satu restoran cepat saji.

Setelah selesai dengan telfonnya ia memandangi Krystal yang tengah mengayun ayunkan kaki disampingnya.

" Kai.."

" Hmm?"

" Kau akan menemaniku disini bukan?" Kai mengangguk.

" Tentu."

" Tapi tempat tidur disini hanya satu Kai."

" Aku tidur disofa."

" Bagaimana jika kau sakit?"

Belum sempat Kai menjawab, interkom apartemennya berbunyi, pesanan makan malam nereka sudah datang.

Kai dan Krystal menikmati makan malam mereka dalam diam, ketika listrik tiba tiba saja padam dan Krystal berteriak ketakutan.

" Kai! Kai, kau dimana?!" Jelas sebelum listrik padam pemuda itu ada dihadapannya.

Kai menggenggam lembut tangan Krystal dan meremasnya pelan. " Aku disini princess."

Kai menyalakan smartphonenya sebagai penerangan. Tapi itu tidak cukup, lagi pula smartphone milik Kai sepertinya akan mati.

" Kai aku takut." Tangan Krystal semakin gemetar hebat, kini Kai berpindah posisi duduk disamping Krystal, Ia tau princess itu sedari dulu mengidap Achluophobia, atau phobia akan kegelapan.