[Kaistal] My Rival, From Childhood!!

Lu Han

Hai im back... ada yang kangen kah???

Kaga!!!

Oke abaikan...

Aku harap kalian menikmati ceritanya...

Iya sama sama...

Apaan sih... aku stress... makasih...

Happy reading...

.

.

.

" Luhan " ujar pemuda keturunan Korea - Mandarin itu memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya.

" Krystal " balas Krystal sembari menyambut uluran tangan Luhan.

Pemuda itu terlihat tampan, manis, bersikap lembut seperti malaikat.

Belum lagi ketika ia tersenyum, terasa menyejukan dengan sorot matanya yang teduh dan berkilauan.

" Aku harap kita bisa cepat akrab ya Krys. " Luhan kembali memamerkan senyuman yang begitu manis Krystal tak banyak berkata, hanya balas tersenyum.

Krystal dan Luhan melanjutkan acara makan malam pertama mereka dalam diam.

Luhan adalah pemuda mandarin yang direncanakan akan dijodohkan dengan Krystal oleh orang tuanya.

Menurut orang tuanya Krystal, mereka sudah dijodohkan bahkan sewaktu masih kecil, saat mereka belum mengerti apa itu cinta.

Awalnya Krystal kurang nyaman dengan pemuda mandarin dihadapannya. Namun kelamaan ia mulai terbiasa dengan keramahan dan keakraban yang coba ditawarkan oleh pemuda blasteran Korea-Mandarin itu.

" Setelah ini mau menemaniku jalan-jalan?" Krystal tersenyum lalu mengangguk pelan.

" Kemanapun kau mau Han."
.

.

.

.

Kai diam dikamar apartemen kecilnya, menutup wajah dengan kedua tangannya. Membayangkan Krystal tengah bermesraan dengan calon tunangannya.

Arrrrrgghh.... Kai mengacak rambutnya frustasi.

Sial

Sial

Sial

bagaimana mungkin Krystal menjadi milik orang lain, bukan miliknya, bukan untuk disisinya, bukan menjadi bagian hidupnya, Sial!

Sekali lagi Kai mengacak rambutnya frustasi, melupakan semua urusan pentingnya dan memilih mengurung diri di dalam apartemennya demi menghindari ibunya yang pasti akan membrondongnya dengan puluhan bahkan ratusan pertanyaan tak penting saat ia pulang nanti.

Sekali lagi Kai mengacak rambutnya frustasi. Mengingat kembali saat ia dan Krystal berciuman beberapa hari lalu.

Membayangkannya saja bisa membuat Kai gila. Karena ia tak akan pernah merasakan bibir manis itu lagi.

Siaaaal!! Umpat Kai dalam hati

.

.

.

.

Krystal mendatangi mobil Kai yang baru saja selesai diparkirkan, gadis itu tersenyum sumeringah ketika melihat Kai keluar dari mobilnya.

Harusnya Kai senang bisa melihat Krystal tersenyum selebar itu, tapi tidak untuk saat ini, tepatnya saat Krystal menceritakan bagaimana sempurnanya tunangan yang dipilihkan orang tuannya untuk dia.