Dejavu

8.9K 498 15
                                    

Kai baru saja keluar dari mobilnya, saat beberapa orang gadis tiba tiba menghentikan langkahnya dan mencuri pandang kearah Kai. Ia terlihat sangat menggoda hanya dengan balutan seragam sekolah berwarna putih yang sedikit transparan sehingga menunjukan setiap lekuk tubuh atletisnya.

Kai memakai blazernya dan memakai dasinya asal, tak lupa snapback bertuliskan NY berwarna hitam ia sengaja biarkan terbalik semakin menunjukan image berantakan namun tak mengurangi tingkat kekerenanya barang 1 % pun. ia menyangkutkan asal tas ranselnya di bahu kanannya, setelah selesai mengunci mobilnya pemuda itu berjalan pelan menyusuri koridor sekolahnya tak lupa memamerkan semyuman khasnya yang sepertinya mengandung zat adiktif, jika terlalu lama mengamati senyuman pemuda itu, kau akan terjebak dalam pesona seorang Kai Kim yang memabukan. Sudah dipastikan, dihari pertamanya masuk sekolah ini fansnya sudah banyak.

Ia masih berjalan sembari sesekali matanya meneliti mencari sesuatu. Saat matanya menemukan penanda X-6 pemuda itu menunjukan seringainya, senang bisa menemukan kelas yang sedari tadi ia cari. Tapi senyuman itu tiba-tiba hilang tertelan angin saat iris coklat muda milik pemuda itu menangkap sosok yang tengah menguncir rambutnya menjadi ekor kuda dan kini kembali memainkan handphonenya.

" Krystal?? " desis Kai tak percaya bisa bertemu dengan gadis menyebalkan itu lagi. Padahal ia sudah mengantisipasi memilih Sopa sebagai sekolah SMA yang ia pilih agar tidak bertemu gadis yang pintar merajuk seperti Krystal Jung!

Krystal mengalihkan pandangannya saat ia merasa ada yang tengah memperhatikannya saat ini, dan benar saja. Itu tidak hanya perasaannya tapi memang benar ada seseorang yang tengah menatap kearahnya, Krystal memutar bola matanya malas. Gadis itu tak habis pikir kenapa bisa ada si playboy itu disini, sedang apa dia jangan katakan dia juga penghuni kelas ini. Oh Gosh!!! Jangan lagi, tidak cukupkah sembilan tahun ku habiskan dikelas yang sama dengan playboy itu. Protes Krystal dalam hati.

" Ehem " seorang wanita cantik berdeham tepat disamping Kai, membuat pemuda itu terlonjak kaget.

" Sampai kapan kau akan berdiri disini, ayo cepat masuk! kelasku akan segera dimulai" ujar wanita cantik yang memperkenalkan dirinya sebagai Mrs.Park guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas dari Kai dan Krystal.

Shit, Kai merutuki dirinya. Bisa bisanya ia terdiam lama didepan pintu tadi membuat ia terpaksa harus duduk disamping si tukang rajuk, karna hanya itu satu satunya kursi yang tersisa.
.

.

.

" Kau pikir normal bisa berada disekolah yang sama lagi denganmu hei princess Jung" cibir Kai disela-sela waktu istirahat mereka.

" Aku yang harusnya bilang begitu, bodoh "

"... kau pikir kenapa aku ada disini? aku sengaja memilih sekolah ini karna ku pikir kau tak akan terobsesi pada sekolah yang menurutku berbeda dengan sekolah sekolah sebelumnya" Krystal terus saja mengomel membuat Kai terdiam, bukan tanpa alasan pemuda itu memilih diam tapi lebih tepatnya ia merasa alasan si tukang rajuk dihadapannya sama persis dengan alasan kenapa ia memilih sekolah ini, tentu saja untuk menghindari saingan bodohnya dengan Krystal Jung.

" oh my god! Sembilan tahun aku harus sekelas denganmu"

" Intrupsi, sepuluh tahun princess Jung, tidak ingatkah kau pada gadis cengeng kuncir dua yang selalu membawa tempat minum berwana pink yang menjijikan itu. Dan tahun ini mungkin akan jadi tahun ke sebelas"

" Oh hentikan itu tuan playboy, perbaiki kata katamu itu!" Krystal memutar bola matanya jengah, diam - diam Kai tersenyum mengingat sosok mungil dari princess dihadapannya saat mereka masih duduk di taman kanak-kanak.

Bhug!

Kepala Kai tiba-tiba saja mendapatkan hadiah manis berupa jitakan keras dari Krystal, Karna ulah Kai yang tiba tiba saja tersenyum tanpa alasan.

" Kau keterlaluan Jung Soojung" protes Kai sembari mengusap kepalanya yang tengah menjerit kesakitan, menuntut usapan lembut dari pemiliknya.

" Siapa suruh kau tersenyum sendiri tanpa alasan seperti tadi. Dan tolong jangan pernah memanggilku dengan Soojung!"

" Ya! Ya! Ya! Kai, baru hari pertama kau masuk sekolahku. Bisa bisanya kau langsung mendapatkan gadis secantik dia " suara berat milik pemuda jangkung disamping Kai memotong perdebatan kecil yang sudah biasa terjadi diantara keduanya. Ia tersenyum ramah pada Krystal.

Kata-kata pemuda jangkung itu berhasil menimbulkan semburat merah muda dipipi Krystal berbanding terbalik dengan reaksi Kai yang seolah-olah ingin menelan pemuda itu hidup-hidup. Apa katanya tadi? Bisa mendapatkan gadis secantik dia? Oh Krystal memang cantik tapi tidak untukku, sorry!! Rutuk Kai dalam hati

" Hyung tidak bisakah kau tidak menggangguku?"

" Hai aku Park Chanyeol sepupu Kai. Senang berkenalan denganmu cantik." Ujar pemuda itu mengenalkan dirinya sebagai Chanyeol, sepupu Kai.

" Krystal Jung " jawab Krystal singkat.
Kai mulai malas dengan semua omong kosong ini, ia berjalan menjauh dari dua manusia yang tengah mengenal satu sama lain. Dan Kai tak peduli itu!

" Hei Kai tunggu" panggil Chanyeol saat menyadari Kai telah menghilang

"... Krys, aku duluan ya, sampai nanti!" Pamit Chanyeol tak henti hentinya melambai kearah Krystal. Dan gadis itu membalasnya sekali sambil tersenyum.
.

.

.

" APA?! " pekik Kai dan Krystal dengan sangat keras secara bersamaan. Mata mereka beradu pandang mengerjap tak percaya lalu memutar jengah.

" Tahun ini memang sekolah ini mulai menetapkan aturan yang berbeda, kepala sekolah dan komite sekolah berpendapat, mungkin jika kalian selama tiga tahun menempati kelas yang sama tanpa dipecah kecuali saat pelajaran exstra seperti kelas kesenian. Mungkin kerjasama dan keakraban kalian bisa terjalin selama tiga tahun bersama" ucap Mrs.Park dengan semangat.

"...oh iya selama tiga tahun percobaan itu aku yang akan menjadi wali kelas kalian dan mengawasi perkembangan belajar kalian"

" Tolonglah tidak lagi " pinta Krystal memelas

" Aku merasakan dejavu berkali kali, bahkan ini bukan dejavu ini nyata" ujar Kai sembari mengacak rambutnya frustasi.

Krystal diam diam memperhatikan playboy menyebalkan yang duduk disampingnya, saat itu pula Kai balik menatapnya. Mata keduanya seolah mengisyaratkan kata

Permainan membosankan ini baru saja akan kembali dimulai!!

To be continue....

[Kaistal] My Rival, From Childhood!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang