Dia mengenalku?? part 2

348 20 2
                                    


Hujan telah berhenti.
Air hujan sudah tak mau jatuh lagi.
Pria itu masih berdiri kokoh di depan pintu rumahku.
Aku masih terpaku memandang ke arahnya.
Dia tak bergerak sedikitpun.
Namun,,,,,
Perlahan dia mulai bergerak
Berbalik arah
Dan menghilang....

Kemana??? Kemana perginya???
Secepat itu???

Aku mulai beranjak dari jendela dan menutup korden yang hampir tidak utuh lagi.

Aku kembali ke kasurku. Mencoba menutup mataku. Mencoba menyakinkan bahwa semua itu hanyalah halusinasiku.

Tok,,, tok tok!!!! Suara orang mengetuk pintu kamarku.

"Siapa???" tanyaku.

Tak ada sahutan sedikitpun.

"Siapa???" kataku sekali lagi.

Suara ketukan itu mulai memudar.

Hening.....
Sepi....
Tak ada suara siapapun
Aku melirik ke arah jarum jam
Tepat jam 1 malam dini hari.

Mungkinkah Ibu???
Mungkinkah dia yang ingin masuk ke kamarku??
Tapi kenapa dia tidak menjawab pertanyaanku.
Ahhh....
Mungkin saja Ibu tidak dengar.
Iya benar ibu tidak dengar dan dia tidak ingin membuatku terbangun dengan terkejut.

Ku coba meraih gelas yang berisi air putih di sisi ranjangku. Dengan gemetar akupun berhasil meraihnya. Berharap segelas air itu dapat mengurangi rasa takutku.

Glekk,,, glekk,, glekk,, begitu ku tenggak segelas air putih itu.

Tiba-tiba...

Tok... Tok... Tok!!!!! Suara ketukan pintu itu terdengar lagi
Spontan ku jatuhkan gelas yang sudah kosong itu.

Pyarrrr!!!!!!!

Suara gelas pecah meracaukan kesunyian.

Aku gemetar dilanda ketakukan.
Ku beranikan diri mendekat ke jendela kamarku lagi. Memastikan pria itu benar-benar pergi
Perlahan ku buka korden jendela kamarku.

Dengan was-was,,, ku perhatikan sosok pria itu kembali dan berjalan perlahan mendekati jendela kamarku. Aku hanya diam mematung tak sanggup bergerak sedikitpun.

Dia semakin dekat.......
Dekat......
Dekat.....
Semakin dekat....
Semakin nyata.....
Dan kini kami sudah bertatap muka.

Dia menatap tajam ke arahku.
Aku menunduk menutupi rasa takutku.
Kakiku melemas,, bulu kudukku berdiri.
Dia mulai membuka mulutnya.

"To.... To.. Longgg,,,,!" begitu katanya menggema ke seluruh rongga telingaku.
"Tolong aku....." begitu katanya sekali lagi.

Ku coba menutup kedua telingaku karena sakit mendengar suaranya yang begitu lantang. Mengapa suara begitu keras?? Siapa dia????
Spontan aku sanggup berteriak...

"Ahhhhh!!!!!!!!!!!!!" teriakku histeris.
Ku tutup mataku dan berlari menuju kasurku.

Rasa takut yang menggeluti batinku yang lelah. Aku tertidur pulas hingga pagi hari.

Sorot mentari yang terik membangunkanku. Ku coba beranjak dari kasurku. Ku dekati kembali jendela kamarku.
Kutengok perlahan....

Tidak ada siapa-siapa.
Tidak ada siapa-siapa.
Ah.... Benar aku mulai berhalusinasi lagi.
Atau mungkin hanya bunga tidur belaka.
Mungkin aku lelah saja.
Begitu hiburku dalam hati.

Siapa???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang