Hijab Impianku

4K 150 0
                                    

*Nadaaa , Fitraaa, Isnaaa* teriak Rum, memanggil 3 temannya yang masih merapikan mukenah setelah selesai sholat dhuha .
"Apa sih Rum , teriak teriak . ga usah teriak teriak juga bisa . katanya mau hijrah jadi lebih baik lagi tapi masih melekat kebiasaannya." ujar Fitra
"Astagfirullah. Ohh iya :') ." jawabnya
"Hemm , Rum Rum." ujar isna
"Udah lah , cepet pake sepatunya keburu bel masuk." ucap nada
*neng ning nong , istirahat selesai jam ke4 dimulai.*
"Ahh , tu kan bel , yu cepet." ujar nada
"Iya sabar." ujar isna
Mereka berjalan sejajar untuk kembali ke kelasnya.
Sesampainya dikelas , dipapan tulis tertulis *Kerjakan hal 118-122 dikumpulkan sekarang*
"Salsaa , itu apa? Tugas? Pak adi ga masuk?." ujar Nada
Salsa yang sedang sibuk mencari halaman yang akan dikerjakan terhenti sejenak lalu menoleh ke nada " iya nad , pak adi ga masuk katanya ada kepentingan." jawab salsa.
"Ohh . makasih ." ujar nada
"Sama sama" . jawab salsa
Mereka ber 4 kembali ketempat duduk mereka.
*ehhh* suara hempasan nafas Rum
"Kamu kenapa Rum?" tanya isna
"Ga papa kok , tugasnya yg itu udh kita kerjainkan?." ujar Rum
"Bentar aku cek." ujar nada
"Ohh iya udh dikerjain , ya udh kita duduk duduk dibekakang aja sambil cerita cerita" ujar nada.
"Bentar aku mau ambil hp ku dulu." ujar Rum
---
Kebiasaan mereka selalu duduk dibelakang jika ada jamkos dan bercerita .
"Setelah lulus smp ini , aku disuruh mondok oleh kedua orang tua ku . " ujar fitra .
"Terus kamu mau?." ujar nada .
"Ga tau , aku masih bingung " jawab fitra
"Turuti apa kata hatimu , jika itu yang terbaik maka ikutilah." ujar isna
"Iya makasih is , insyaallah tar aku mau sholat mau minta petunjuk."
"Iya sipp." ujar isna
*Rumm* mereka kompak berteriak ke Rum yang sedang asyik bermain hp.
"Ehh, iya . ihh ngagetin aja sih kalian." ucap isna agak kesal
"Lagian sibuk main hp sendiri . " jawab nada.
"Aku tuh sibuk lagi baca Artikel." ujar Rum
"Artikel? Judulnya apa? . ujar isna , dengan raut wajah penasaran.
" Hijabku Impianku." jawab Rum
"Inti artikelnya apa?." ujar fitra.
"hijab, hijab.itu harga mati yang tak bisa ditawar lagi
tak bisa dinegoisasi lagi
bukanlah tentang berhijab atau tidak
tapi memang suatu kewajiban
iya atau tidak bukanlah sebuah pilih
kau tahu apa itu kewajiban
kewajiban bukanlah hal yang bisa dipilih
tapi dijalankan dengan sepenuh hati
identitasmu terbentuk dengan hijab." jawab Rum.
"Kamu tau maknanya." ujar fitra
"Tau." jawab Rum
"Kalau tau kenapa masih belum berhijab? ." ujar Fitra
"Aku berhijab kok." jawab Rum.
"Iya aku tau, aku ga buta kamu sekarang mengenakan hijab. Tapi kamu kan mengenakan hijab kalau sekolah saja , ketika pergi kamu tak mengenakan hijab?. Katanya mau hijrah jadi lebih baik lagi tapi kok maih setengah setengah? , percuma kalau punya akhlak yang baik tapi belum berhijab!."
"Loh kok kamu jadi marah marah sama aku sih? Kalau berhijab atau ga itu bukan urusan kamu . lagian aku cuma baca artikel ini kok. Aku memang niat berhijrah tapi aku masih belum siap mengenakan hijab." jawab Rum
"Terserah kamu Rum , sudah ngomong sama kamu . disuruh berhijab saja susah!!!. " Ucap Fitra dan fitra pun meninggalkan ke 3 temannya dengan wajah marah.
"Rummmm!!." ucap isna dan nada dengan raut wajah marah karena kata katanya tadi .
"Kenapa aku? Aku salah apa?." ujar Rum.
"Instropeksi diri ajalah!." ucap nada
Sambil pergi meninggalkan Rum sendirian dengan menggandeng Isna.
"Kenapa jadi kayak gini sih. Hehhh." ucap Rum dengan wajah kesal.
Rum pun kembali ketempat duduknya dengan rasa tidak bersalah. Rum tidak memperdulikan ke3 temannya itu yang marah pada dirinya.
---
Bunyi bel sekolah berbunyi menandakan waktu pulang . sebelum pulang dia ke mushola dulu untuk sholat dhuhur . sampai di mushola dia bertemu dengan nada , isna , nada . mereka melihat Rum agak sinis .
"Udah yuk wudhu ga usah ngurusin anak yang susah dibilangin . " ujar fitra
"Semoga Rum bisa instropeksi diri dan ambil hikmahnya , tapi kita ga lama kan marahan Rum? ." ujar isna
"Ga lah kita marah kan cuma buat ngasih pelajaran ke Rum , lagian juga marah sampe 3 hari ga boleh ." jawab fitra.
"Iya sipp. Setujuu . " ujar nada .
Mereka ber 3 selesai sholat terlebih dahulu dan mereka langsung pulang dengan tidak mengajak Rum. Setelah Rum selesai sholat, dia tidak melihat ke 3 temannya .
"Mereka mesti sudah pulang, hehh." ujar Rum dengan raut wajah kesal .
Rum segera keparkiran dan pulang kerumah
----
"Akhirnya sampi rumah juga." ujarnya yg telah sampai didepan rumah.
"Tok tok , Assalamualaikum." ujar rum mengucap salam
"WA'ALLAIKUMSALAM . jawab mamahnya .
" mamah , mamah ga kerja? ." ujar Rum sambil mencium tangan mamahnya.
"Kerja , tapi pulangnya lebih awal , soalnya ntar malem mamah ada miting , jadi harus nyiapin . " jawab mamahnya.
"Ohh . nanti malem Rum sendiri dong?." ujar Rum
"Iya , Rum kan udah besar jadi harus berani sendiri dirumah , lagian Rum kan juga sering sendiri kan?." jawab mamahnya
"Iya si mah , tapi kan siang siang , ini malem malem . " ujar Rum
"Ya ga papa , inikan juga malam minggu jadi Rum bisa bebas dirumah. "Jawab mamahnya
"Iya deh iya deh" ujar Rum .
"Nah gitu dong . ooh iya mamah lupa , beliin mamah Map yah."ujar mamahnya
"Iya . Rum ganti baju dulu ya mah"
Selesai ganti baju dia langsung mengambil sepedanya , dan menggayuh dengan cepat agar sebelum sholat ashar sudah dirumah.
Namun saat diperjalanan ada gerombolan gerombolan anak anak yang tidak bisa merawat diri mereka sendiri sejenis dengan anak pang . Rum pun merasa takut ketika akan melewatinya . ternyata didepannya ada seorang wanita mengenakan gamis dan hijab , wanita itu melewati gerombolan anak pang terlebih dahulu , saat wanita itu melewatinya . anak pung itu tidak memperdulikannya dan malah terdiam , wanita itu juga menundukan pandangannya .
*untung lah anak pung itu bukan pengganggu* ujar Rum didalam hati
Tapi saat Rum melewati anak pung itu , anak pung itu justru bersiul dan menggoda Rum "suitt suitt , cewek."
Rum yg mendengarnya pun merasa kesal dan langsung mengalihkan pandangannya dan bibirnya kekanan kekiri . ketika sudah jauh , Rum memikirkan maksud kejadian tadi , "mengapa, wanita yang ada didepan ku tidak diganggu sedangkan aku diganggu. Ucapnya
Sampai di toko yang menjual map Rum langsung membeli apa yang dipesan mamahnya dan Rum buru buru menuju kerumah.
---
"Mahhh , ini mapnya ." ujar Rum sambik berteriak.
"Iya , taruh meja saja." jawab mamahnya.
Rum masih saja memimikirkan kejadian tadi .
"Hijab? apa gara gara wanita itu berhijab sehingga dia tidak diganggu." ujar Rum dengan wajah kebingungan .
"Ya Allah , astagfirullah:'( kenapa aku baru maksud , memang sungguh berarti nya berhijab , berhijab harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.aku maksud, Yang dikatakan fitra ada benarnya juga kalau aku ingin berhijrah kenapa harus setengah setengah. Kenapa aku harus marah? Harusnya aku berterimakasih dan melakukan apa yang dikatakan fitra , yang dikatakan fitra juga ada baiknya untukku . besok aku harus kerumah fitra untuk minta maaf." ujar Rum sambil memarahi dirinya sendiri.
Dia membuka lemarinya dan memindahkan hijab hijab nya yg didalam kardus kedalam lemarinya . kini dia mengerti, hijab itu sebenarnya impiannya. Selesai memindahkan Rum langsung mengambil air wudhu untuk sholat ashar.
---
Matahari mulai tenggelam , Rum hanya berdiam diri saja dan memandang hp nya biasanya fitra , nada ,isna sering menghubunginya namun kini tidak , Rum pun merasa bersalah .
"Sepinya hp." ujarnya dengan wajah memelas .
Hari sudah mulai gelap dan menunjukan pukul 9 malam , Rum masih saja melihat hpnya padahal rasa kantuk mendatanginya. Dan tanpa disadari dia tertidur pulas .
---
*kukuk ruyukk* alarm hp Rum berbunyi , Rum pun terbangun .
"Kok aku tidur , tadi malam mesti ketiduran." ujarnya .
Tiba tiba ada yg membuka pintu kamarnya saat dia menoleh ternyata mamahnya.
"Mamah."
" iya Rum , udah sholat shubuh? ."
"Belum mah, sholat yu mah ." ajaknya
"Iya , dibasuh dulu mukannya tuh ada ilernya ."
"Mamah , apaan sih."
"Udah udah cepet . " ucap mamahnya.
Bisa dikatakan memang Rum itu anak mamih .
Selesai sholat subuh Rum langsung mandi . lalu Rum kembali kekamarnya untuk mengenakan hijab . saat berkaca dia berkata"bismillah, aku berhijab karena Allah Ta'ala ."
---
Rum mengeluarkan sepedanya , dan segera menuju ke rumah fitra . sampai dirumah fitra ada 2 sepeda . sepedanya seperti sepeda milik isna dan nada . ternyata benar memang sepeda itu milik nada dan isna .
"Tok tok Assalamualaikum." ujar Rum
"Wa'allaikumsalam, Masukk " ujar fitra
Rum berlari menuju fitra dan memeluknya . isna dan nada kaget melihat tingkah laku Rum yg aneh .
"Rum? Kamu kenapa?." ujar fitra
"Maafin aku, atas tingkah lakuku yang kemarin ." jawab Rum
"Iya Rum tidak apa apa." ujar fitra
"Rum? Sekarang Rum berhijab " ujar isna dengan raut wajah yg gembira.
"Alhamdulillah." jawab Rum.
"Rum berhijab, apa ceritanya sapai Rum mau berhijab." tanya nada.
"Kalau urusan itu , Ha." belum selesai menjawab . isna , nada ,fitra serempak menjawab"hanya Allah dan aku yang tau."
"Kok kalian tau, aku mau jawab itu." ujar Rum .
"Itukan yang selalu kamu katakan jika kita tanya , jadi maklum kalau kami tau:v. Ujar isna
Mereka pun tertawa bersamaa.

****
Bab 2 selesai semoga kalian suka , maaf kalau ceritanya ga nyambung:v , kalau ada yang ga maksud tanyakan saja.jangan lupa divote and coment ya.


I Need AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang