What The Hell?!

2.9K 349 30
                                    

Setelah aku menghubungi Jessy, aku merasakan kantuk yang luar biasa.
Tak terasa aku sudah terlelap

***

Aku sedang berada di taman untuk menunggu Harry.

Dia bilang ia ingin membicarakan sesuatu.

Sudah sepuluh menit aku menunggu. Aku melirik jam yang ada di tanganku.

"Lama sekali sih" Gumamku.

Aku menoleh ke kanan, kiri, depan dan belakang.

Setelah lima belas menit aku menunggu. Muncullah seseorang dengan jaket kulit dan skinny jeans serta boots berwarna emas.

Ia duduk di sampingku.

"Sudah lama menunggu?" Tanya nya.

Aku hanya mendengus kesal mendengar pertanyaan nya. Betapa bodoh nya dia, ia datang lima belas menit setelah aku datang.

"Aku sudah menunggu mu lama" Jawabku.

Ia memegang tanganku dengan sangat lembut.

"Maafkan aku, Brittany. Aku janji aku tidak akan membuatmu menunggu lagi." Katanya dengan nada yang sangat lembut.

Seketika mataku membulat mendengar suara nya yang lembut. Ternyata laki-laki ini bisa lembut juga.

Aku hanya mengangguk mendengarnya.

"Sekarang, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku langsung.

"Aku tidak akan membicarakannya sekarang. Aku akan memberi tahumu nanti sore. Sekarang kita pergi sarapan dulu, sesudahnya kita akan pergi berjalan-jalan" Katanya sambil menatap lurus.

Sontak mataku menjadi berbinar-binar. Sudah lama aku tidak pergi berjalan-jalan.

"K..Kau serius Harry?" Tanyaku untuk meyakinkan pernyataan nya.

Ia menolehkan kepalanya menghadapku.

"Lihat wajahku. Apakah ada kebohongan di sini?" Tanya nya sambil menuntun tanganku untuk memegang wajah nya.

Seketika aku merasa gugup. Aku merasakan pipi ku memanas, aku menunduk menghadap paha ku.

"Hey, pipi mu merah" Katanya sambil mengangkat daguku.

Bisa ku pastikan pipi ku sekarang sudah merah seperti tomat.

Harry tertawa dengan suara nya yang keras.

Reflek aku menutup telingaku. Masalahnya ia tertawa tepat di telingaku.

"Harry! Aku bisa tuli jika kau tertawa sekeras tadi tepat di telingaku" Kataku sambil menarik rambut keriting nya.

Lagi. Ia tertawa lebih keras karena melihat penderitaan ku.

"Ya ahahahahah Tuhaahahahaan. Kau hahaha Sahahaha ngat lucu" Ia berbicara di sela-sela aktivitas tertawanya.

Aku mencubit kulit lengan Harry dengan keras.

Ia tidak merasakan apa-apa. Terbuat dari apa tangan makhluk ini.

"Harry!" Aku berteriak dengan keras. Pengunjung taman ini rata-rata menoleh ke arah kami.

Dengan begitu Harry berhenti tertawa.

Aku mendengus kesal melihat perilakunya yang menjengkelkan. Aku membuang muka dari nya.

Hari ini Harry sangat menjengkelkan. Dasar keriting bodoh.

Aku merasakan sesuatu menyentuh paha ku. Aku melirik ke arah paha ku.

Tangan Harry.

Love You Goodbye [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang