PRILLY POV
Seluruh mata di ruangan ini menatap ku tajam.kami semua tengah duduk di sofa ruangan papa di rawat.papa juga sudah turun dari ranjangnya dan duduk di kursi roda.
Bukan nya tadi papa sudah sekarat ya, lalu mengapa sekarang bisa duduk sesantai itu.
Ya ampun apa yang kau pikirkan prilly ?.seharus nya kau senang papa mu sembuh.yaampun prilly jangan sampai pernikahan ini menjadikan mu anak durhaka yang menginginkan kematian papa nya.amit..amit...
"Ayolah nak,apa susah nya sih menikah ?" Ujar bunda frustasi .karena sedari tadi aku hanya diam dan bersikeras untuk tidak menikah sekarang.
"What..? ya ampun bunda,bunda pikir pernikahan itu seperti membelah durian apa..? enak banget bilang gampang" aku melipat tangan ku di depan dada .menatap bunda ku tersayang
dengan kesal."Ya ampun prilly....kalau persoalan membelah durian, serah kan saja pada anak mama .kamu tidak perlu memikirkan nya sekarang sayang" seluruh manusia di ruangan ini tiba tiba saja tertawa,terkecuali aku dan ali yang duduk di samping ku.
Apa maksud nya,mengapa jadi durian yang di bahas bahas .
aah... fix !.kurasa mereka semua memang sudah gila."Ma..." ali menatap mama nya tajam .dan semua orang langsung terlihat menahan tawa.walau sepertinya tidak berhasil.
Aku jadi ikutan kesal "mama , prilly tadi hanya membuat perumpamaan .lalu mengapa kalian jadi membahas durian.ini masalah genting bukan saat nya membayangkan buah durian "jelas ku kesal.
Tapi bukan nya berhenti tertawa.mereka semua malah tertawa semakin kencang.bahkan aku dapat melihat senyum geli di wajah ali walau tidak jelas.ada apa sih dengan mereka semua?
"Kalau kalian tidak bisa serius prilly akan pergi sekarang" ancam ku, dan gocca..! berhasil.mereka semua langsung merubah ekspresinya menjadi serius kembali.
"Jadi apa yang menyebab kan
keponakan om yang cantik ini tidak mau menikah dengan anak om.apa anak om kurang tampan?"Aku menggeleng lemah .ali adalah lelaki yang tampan.bahkan sangat-sangat tampan.walaupun aku tidak sudi lagi mengakui hal itu.
Ahkhir nya aku menghela nafas panjang dan mulai menjelaskan "Dari dulu prilly selalu membayangkan sebuah pernikahan yang megah,prilly memakai gaun yang indah dengan senyum yang cerah. menggandeng pangeran pujaan prilly dengan penuh cinta ke atas pelaminan.bukan seperti ini om.menikah di rumah sakit,tidak menggunakan gaun apa pun.dan yang paling parah menikah dengan pria kasar seperti kak ali."aku memandang ali penuh kebencian
Dan aku dapat melihat dengan jelas Rahang ali mengeras .aku juga bisa melihat kilatan emosi di mata nya."Ali ingin bicara berdua dengan prilly" ali langsung menarik ku keluar ,membawa ku ke arah lorong rumah sakit yang cukup sunyi.
Ali menyudut kan ku di tembok . menghimpit tubuh ku dengan tubuh kekar nya. satu tangannya menempel ke dinding tepat di samping kepala ku
Bulu kuduk ku merinding melihat tatapan nya.sepertinya aku berhasil.berhasil membuat hidup ku di ambang ke matian.tamat lah riwayat ku sekarang .
"Kau pikir aku ingin menikah dengan mu ha..? Sadar prilly, akulah korban disini .aku bisa saja menolak dan membiarkan ayah mu mati dengan penuh kekecewaan.toh aku juga tidak rugi." Bicaranya tenang namun penuh penekanan.
Ali benar, dia bisa saja lepas dari masalah ini.aku memang bodoh.bisa-bisa nya merasa terpaksa .sudah di tolong malah ngeyel, haduh....kenapa sih otak ku lemot sekali.
Tanpa sadar air mata ku menetes.aku tidak pernah bisa di bentak oleh nya.sepertinya dia sangat marah .bahkan dia tidak memakai kata 'kak' saat menyebut dirinya.padahal saat ini kami hanya berdua.aku takut...aku takut ali benar benar marah pada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI RAHASIA
Fanfictionperjodohan merupakan suatu hal yang sudah biasa bagi mereka masyarakat di kalangan menengah atas.namun apa jadi nya jika perjodohan itu terjadi pada sepasang manusia yang pernah saling menyakiti di masa lalu ? "sudah cukup air mata ku dulu.tidak...