BAB 22

62.9K 4K 379
                                    

Saat pilihan harus di tentukan.saat cinta dan janji harus berperang.saat takdir tak bisa lagi digenggam.gunakan hati tuk rasakan .gunakan  perasaan untuk mencari jawaban.

Author pov

"Ali ada apa ...?" Tanya wanita tua itu kaget saat melihat ali yang sedang tersandar lemas  di dinding kabin pesawat.

Ali langsung tersadar dari keterdiamannya dan segera berdiri.diusap nya air mata yang tadi sempat mengalir di pipinya.penyesalan memang selalu datang terlambat.

"Tante ali minta maaf.ali gak bisa .istri ali butuh ali.maafin ali tante" ujar ali tegas  dan  langsung berlari keluar pesawat.
Meninggalkan wanita yang di sebutnya tante itu dalam kebingungan akan kata 'istri' yang di ucapkannya

Ali terus berlari secepat yang iya bisa .tak peduli cacian dan makian yang di lontarkan orang orang yang tak sengaja di tabraknya.yang ada di pikirannya hanya prilly dan anaknya.

Dalam hati ali sudah menyumpah serapah dirinya sendiri.bahkan ia berjanji akan menghukum diri nya sendiri jika terjadi sesuatu pada anak dan istrinya .

Ali langsung menyerobot taxi seorang pria dewasa yang berhenti di dekatnya.dan lagi lagi cacian dan makian  harus di terimanya.

"Kemana pak ?"

"Sarha hospital "balas ali singkat.dengan sigap supir taxi itu mengangguk lalu segera menancap gas nya .

Namun keadaan ternyata sedang tak berpihak kepadanya.Kondisi kota jakarta yang padat  sungguh membuat ali frutasi .kemacetan akibat jam makan siang menghambat pergerakan taxi yang di tumpanginya  itu.padahal jarak yang harus di tempuh tinggal beberapa km lagi.

Tanpa berpikir panjang ali segera membayar argonya  dan keluar dari taxi.ia langsung berlari di trotoar jalan yang sempit itu.semua orang yang sedang terjebak kemacatan  memandang nya heran.

Namum ternyata itu tak menghentikan aksi gilanya.dia terus berlari dengan air mata yang juga terus mengalir di pipinya.bahkan ali tak perduli dengan rintik rintik kecil air hujan yang turun membasahinya.

Ali sampai di rumah sakit bersamaan dengan ambulance yang membawa prilly tiba.
Ali langsung berlari dan masuk ke badan ambulance untuk melihat keadaan istrinya.

"Ali..." ujar bunda prilly kaget saat ali masuk dengan kondisi yang acak acakan

Ali tak lagi memperdulikan sapaan itu .iya fokus pada istrinya yang sedang merintih kesakitan.bahkan kepala ali sampai pusing melihat darah yang mengalir dari selangkangan istrinya itu.

" sayang tenang ya..kakak disini.....kakak disini sayang " isak ali sambil menggenggam erat kedua tangan prilly .

Prilly tak membalas perkataan ali .namun tangannya bergerak membalas erat genggaman itu.mulut gadis itu terus mengeluarkan rintihan rintihan kesakitan.tubuh nya terus bergerak tak tentu arah menahan perih.

" apa yang di tunggu..!!" Teriak ali emosi melihat para petugas yang tak melakukan apapun.

"Sabar li , suster yang bawa tempat tidurnya belum datang " jelas bunda prilly sambil mengusap pelan bahu ali.sebenarnya dia juga kalut melihat keadaan putrinya tapi jika dia ikut panik malah akan semakin memperburuk keadaan

Tanpa berkata apapun ali langsung mengangkat tubuh prilly ke dalam gendongannya dan berlari memasuki rumah sakit.ali langsung membawa istrinya itu ke arah ruang UGD .

Dokter dan suster yang tadinya akan menjemput prilly di ambulance langsung  berlari mengikuti ali.bahkan dokter yang tidak bertugas menangani prilly juga ikut masuk ke ruang UGD.

Mereka semua merasa bertanggung jawab.karna yang membutuh kan bantuan adalah anak pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja.

Dokter dokter itu langsung bergegas mengerumuni tubuh prilly saat ali membaringkannya di bangkar rumah sakit.seorang dokter sudah akan menyingkap rok yang di gunakan prilly  karna melihat darah berasal dari dalam.

ISTRI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang